3. First hug

79 17 12
                                    


[satu bulan kemudian]

Sudah satu bulan lamanya Taehyung bekerja menjadi model, dan berkecimbung di dunia modeling adalah hal yang sudah tidak asing baginya, ia suka dan sangat menikmati pekerjaan ini.

Hari sudah menjelang malam, namun Taehyung dan Jungkook memutuskan untuk duduk ditaman sebentar sebelum pulang. Keduanya memang sudah dekat sebulan terakhir ini, bahkan sudah tidak ada tembok kecanggungan antar keduanya. Jungkook dan Taehyung sering menghabiskan waktu bersama.

Jungkook tersenyum menatap Taehyung disebelahnya yang sedang menghitung uang honor yang diterimanya hari ini,

Setelah selesai menghitung semuanya, Taehyung menoleh kearah Jungkook dengan senyum secerah bulan. "Hebat, bayaranku hari ini setara dengan dua kali lipat gaji-ku saat menjadi waiters." Ucapnya senang.

Tatapan Jungkook tidak pernah lepas dari Taehyung, senyumnya pun tidak pudar dibuatnya.

"Uang ini akan aku simpan untuk biaya sekolah Minji."

"Lalu untukmu?"

Taehyung mengangkat bahunya acuh mendengar pertanyaan Jungkook. "Aku masih bisa mendapatkan nya lagi dengan mudah."

"Lihatlah, kau sudah sangat sombong sekarang." Ucap Jungkook seraya mengacak rambut Taehyung gemas. Taehyung pun ikut tertawa renyah.

"Kau sangat menyukai pekerjaan-mu ya..."

"Tentu saja! Bagaimana denganmu?"

Mendengar itu, Jungkook menghela nafas berat lalu pandangan nya beralih menatap kearah depan. "Entahlah. Dulu, aku bukanlah seseorang yang mempunyai mimpi untuk menjadi model. Karena menurutku, model seperti boneka yang setiap gerakan nya harus diatur oleh orang lain. Aku juga sering merasa tidak bebas setiap harinya, rambutku, tubuhku, dan semua yang aku punya, itu bukanlah milikku, tapi milik seorang photografer,"

"Namun semenjak kehadiranmu, aku jadi mengerti apa arti rasa syukur, kau mengajarkan itu semua tanpa kau sadari."

Taehyung tersenyum mendengar akhir kata yang diucapkan Jungkook. "Lalu, apa kau menikmati pekerjaan mu sekarang?" Tanya nya yang di beri anggukan oleh Jungkook.

Tatapan Jungkook kembali melihat kearah Taehyung, mereka saling tersenyum, bertatap mata dalam detik yang lama sebelum akhirnya Jungkook menarik Taehyung kedalam dekapannya, Taehyung membalas pelukan itu seraya tersenyum.

Mereka saling melengkapi, Jungkook yang menerima banyak pelajaran dari Taehyung, dan Taehyung yang menerima banyak hal baru dari Jungkook, yang tentu saja belum pernah ia dapatkan sebelumnya.

●●●

Desahan merdu dari mulut Taehyung terus terdengar, yang membuat Jungkook semakin bergairah untuk melanjutkan kegiatan nya menjilat tengkuk milik Taehyung, Jungkook terus memeluknya erat dari belakang

Mereka diatas ranjang yang sama, tanpa sehelai benang apapun, beberapa botol minuman alkohol berserakan diatas meja kamar milik Jeon Jungkook, ah, sepertinya mereka baru saja melakukan pesta alkohol sampai mabuk berat.

Sambil menjilat tengkuk Taehyung, Jungkook juga memainkan nipple Taehyung dengan sangat lihai, ia membusungkan badan nya untuk menempelkan miliknya dengan pantat Taehyung.

"Ahh..."

Desahan itu terdengar lagi, sangat sensual dan juga bergairah, Jungkook suka mendengarnya. Lalu perlahan ia pun memasukan penis-nya kedalam hole Taehyung, sang empu mengeluarkan desahan nya serentak dengan masuk nya penis Jungkook kedalam lubang pantat Taehyung.

"Mhh Taehyung, you feel so good..." kata Jungkook saat penisnya sudah masuk sempurna kedalam lubang sempit nan hangat itu, ia menggerakan perlahan didalam sana

"J-jungkook ahh"

Taehyung memainkan nipple nya sementara menikmati kenikmatan yang sulit di katakan lewat kata-kata itu.

Nikmat, nikmat sekali, Jungkook mempercepat tempo gerakan nya seraya terus menjilat tengkuk serta leher belakang dan juga belakang telinga Taehyung.

Hingga akhirnya Jungkook mengeluarkan semua sperma hangat nya di dalam lubang pantat Taehyung.

"Aku mencintaimu, Taehyung."

I Love You, 24 Hours. [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang