CHAPTER 7

40 28 1
                                    

                             Enjoy

                

                            *******
    

Dikantor

Ruangan dengan desain klasik, foto keluarga dan nama Yunita kalista Geoffrey terpajang di meja ruangannya, menunggu jemputan sang anak yang tak kunjung datang membuat ibu satu anak itu mengomel tidak jelas, Yunita ibunda dari Anantha Rasya Geoffrey.

“Ini anak kemana pulaa, ditelpon ngga di angkat kebiasaan ck.” tak lama suara ketukan pintu terdengar “masukk.” pegawai kantor masuk dengan membawa berkas – berkas ditangannya.

“maaf bu, menganggu waktunya, ini ada beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh ibu.” ucap pegawai kantor sambil memberi berkas yang dibawanya.

“Baiklah, berikan sini biar saya tanda tangani, besok ada jadwal meeting dengan hotel mana?.” tanya bunda Yunita sembari menandatangani berkas tersebut.

“adaa Bu, dengan hotel A******* Bogor pihak hotel meminta ibu, pak Robert serta anak ibu hadir di meeting tersebut.” ucap pegawai itu secara rinci,

“ada kepentingan apa mereka?” pertanyaan dari bunda Yunita membuat pagawai diam karena memang ia tidak tau apa apa hanya saja ia disuruh menyampaikan informasi itu saja.

merasa pegawai tidak menjawab tidak ambil pusing, bunda Yunita langsung menyerahkan berkas berkas tadi agar pegawai itu keluar dari ruangannya.

“ini berkas berkasnya sudah saya tanda tangani semuaa, silahkan beraktivitas kembali.” ucap bunda Yunita,
“baik Bu, terimakasih Bu.” pegawai itu keluar dari ruangan Bu Yunita.

Tak lama setelah pegawai itu keluar, Anantha datang tanpa rasa bersalah, “Bundaaa nantha telat lagi kahh??.” Watadosnya, bunda Yunita hanya mengambil tas dimejanya lalu ia berjalan melewati Anantha,

“Wadohhh tamat riwayat gua.” anantha mengikuti bundanya dari belakang, sesampainya di mobil ia membukakan pintu untuk bundanya tak lama ia pun masuk ke dalam mobil.
Anantha menghidupkan mesin mobil setelah itu ia melaju dengan kecepatan sedang,

“kenapa lama sekali!? Kebiasaan, bunda kan harus masak nak, papah kan pulang sebentar lagi.” ucap bunda Yunita dengan nada kesalnya,

“maap bunda.” hanya dua yang diucapkan Anantha, “ini mobil siapa? Mobilmu? Darimana?.” Pertanyaan bertubi tubi dari bundanya,

“mobil nantha bundaa, nantha beli sendiri kok, bukan menang balapan.” merasa lega setelah mendengar jawaban dari anaknya.

Selama perjalanan banyak perbincangan antara anak dan ibunya, “bundaa, habis ini nantha mau ke mansion G****** disuruh papah” mendengar itu bunda Yunita khawatir tapi ia percaya pada suami dan anaknya semua baik baik saja,

“kamu sama siapa? Sendiri? Bunda cukup khawatir nak, semoga baik baik saja.” Seakan mengerti kekhawatiran bundanya, Anantha hanya bisa menenangkan saja, "nantha sama vano bunda tenang saja."

15 menit berlalu  bunda dan anak tiba di rumah yang cukup mewah dengan halaman yang luas, mempunyai taman didepannya, memperkerjakan 6 orang satpam dirumahnya, 3 orang satpam membukakan gerbang rumah, mereka membungkukkan setengah badan setelah mobil Anantha masuk.

Anantha keluar dari mobil, tak lama bundanya pun keluar dari mobil,
“bunda masuk saja dulu nanti nanthaa nyusul.” Bunda Yunita masuk ke dalam rumah,

tetapi Anantha ia berjalan ke pos satpam yang bekerja dirumahnya “bapakk.” 6 orang satpam yang sedang duduk, langsung berdiri mendengar suara Anantha,
“eh tuan muda, ada apaa?.” Ucap salah satu satpam,

EVANESCENT 06.04 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang