~13~

1.3K 4 0
                                    


Saat mereka berdua sampai di kamar mereka berdua. Rashya langsung mengambil kotak p3k di dalam meja belajarnya.

" Sini aku obati dulu" kata rashya sambil  mengeluarkan alkohol dan salep.

"Shhh nggak usah ini nggak terlalu sakit shya" kata Wairu tersenyum manis.

" Nggak nggak ini pasti sakit, ayok obati dulu" kata rashya.

" Baiklah" kata Wairu pasrah pada pacarnya yang keras kepala ini.

" Shhh pelan Pelan sakit shya" kata Wairu penghentian aktivitas Rashya untuk mengobatinya.

" Iya ini berusaha pelan Pelan" kata rashya

Setelah di obati dan memberikan salep untuk Wairu Rashya langsung pergi untuk mengambil makanan yang baru saja dia pesan.

Ia telah sampai ke pos satpam universitas.

" Makasih pak udah mau jagain makanan saya" kata rashya ramah

" Iya iya nggak papa nak, sana makan nanti keburu dingin" kata bapak satpam itu.

" Baiklah saya permisi pak" kata rashya menunduk sopan.

Rashya berjalan dengan cepat dan akhirnya dia sampai di kamarnya.

Tok tok tok

Rashya menaruh bubur dan beberapa cemilan untuknya sendiri.

" Ru ayok bangun dulu makan, kamu dari tadi pagi belum makan loh" ucap Rashya sambil meniup bubur yang tadi dia beli.

" Eungh nggak mau makan bibir ku sakit" kata Wairu makin menarik selimutnya.

" Makan Wairu" kata rashya kesal

" Eungh iya iya aku makan" kata Wairu sambil duduk.

" Enak nggak?" Kata rashya sambil terus menyuapi Wairu

" Udahh" kata Wairu cemberut.

" Aku nggak sakit ya" kata Wairu lagi

" Kalo makan nggak usah banyak ngomong" kata rashya menyuapi Wairu.

" Ini yang terakhir" kata rashya memberikan suapan terakhir.

" Udah sekarang tidur aja lagi ya" kata Rashya menidurkan Wairu lagi.




7 bulan setelah kejadian itu.

Rashya sedang berjalan jalan di taman kota Jakarta itu. Tapi Rashya melihat seorang yang selama ini menjauhinya bahkan tidak menemuinya lagi.

Siapakah seseorang itu?
Ya dia adalah Ryean Raico. Lelaki yang selama ini dia rindukan sedang bersama perempuan lain, itu membuat seorang Rashya terdiam kaku tidak bergerak sedikit pun.

" Yean" ucapan itu mampu membuat yang empu nama menolah.

Rashya yang melihat itu langsung pergi dengan air mata yang tumpah dari tadi.

Sesaat Rashya berhenti berlari dia tidak sengaja tertabrak mobil yang membuatnya terlempar jauh.

Wairu yang melihat itupun segera berlari ke arah Rashya.

" Shya jangan menutup matamu" kata Wairu panik.

" TOLONG TELPONKAN AMBULANS" kata rashya berteriak pada orang yang ada di sana.

" Shya" kata Wairu menangis melihat tubuh mungil yang dia sayangi ini yang sudah berlumuran d4r4h.

" A- aku uhuk n-nggak papa" kata rashya terbatuk batuk

" Jangan menutup matamu syha" kata Wairu panik bukan main.

" A- uhuk a- aku u-udah uhuk uhuk n-nggak t-ahan l-agih" kata rashya

- j-jangan m-uhuk nangis" kata rashya terangkat mengusap air mata Wairu.

Setelah beberapa saat kemudian Rashya pingsan dan bertepatan dengan ambulans yang datang.

'Shya tahan demi gw dan Ryean' batin wairu belum mengetahui apa yang terjadi.

Saat sampai di rumah sakit Rashya langsung memasuki ruang operasi Karna luka yang dia dapat sangat parah.

" Ru gimana keadaan Rashya" kata wanita yang baru datang itu.

" S-syla" tangan Wairu bergetar

" Wairu gimana keadaan Rashya?" Kata syla lagi

" Dia masih di dalam" menunjuk pintu putih itu.

" Wairu Rashya kenapa?" Kata Ryean seperti tidak tahu apa apa

" Dia masih di dalam yean" kata Wairu memeluk tubuh tinggi Ryean.

" Shuss dia Pasti baik baik aja" kata Ryean menenangkan Wairu.

2 jam berlalu

Dokter pun keluar dari ruang operasi itu

" Bagaimana keadaan teman saya dok" kata syla menanyakan lebih dulu dari pada Ryean dan Wairu.

"Siapakah keluarga atau teman dekat pasien?" Kata dokter menatap mereka bertiga.

" Saya dok" wairu mengangkat tangan

" Baik lah ikuti saya" kata dokter itu memasuki ruangannya.

" Baiklah tuan Wairu sahabat anda mengalami banyak pendarahan di bagian perutnya dan membuat dia....
Koma" kata dokter itu menunduk.

" HAH MAKSUDNYA DOKTER APA YA" kata Wairu emosi

" Tapi kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien" kata dokter itu

" Baiklah dokter saya permisi dulu" kata wairu.

" Iya silahkan " ucap dokter itu tersenyum

Setelah wairu keluar dari ruang itu dia menangis dalam diam.

25 menit setelah dia menangis dia berjalan ke arah ruangannya rashya
Yang tidak jauh dari ruangan dokter tadi


























Yey keknya 1 atau 2 chapter lagi tamat deh

Maaf jika ada salah ketik saya atau apapun itu dan terimakasih sudah membaca cerita ini.





{Oktober -6-2022}

Threesome inside circleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang