BAB 2 - Fairy

110 15 0
                                    

                                ***
Istana langit.

Burung-burung beterbangan didalam istana, berkicau merdu sebagai pengantar alunan musik yang begitu indah didengar. Para Peri cantik berkilauan menebarkan kelap kelip setiap gerakannya diudara, mereka terus terbang menari menggoyangkan jemari tangannya yang lentik keatas, bersamaan pinggulnya yang bergoyang dihadapan Raja dan Ratu yang duduk dikursi tahtanya.

Pavlo dan juga Revano berdatangan beramai-ramai bersama para pengikutnya. Saat didepan pintu istana, Pavlo memutar jemarinya diudara untuk menghentikan tarian itu sejenak.

Raja dan Ratu tersenyum hangat melihat kedatangan kedua Putranya. Kedua Putranya yang sudah lama tidak terlihat, kini tumbuh begitu sangat perkasa, dan sangat tampan memancarkan sinar terang yang paling besar diantara langit ke7 di alam semesta. Dan Pavlo sendiri adalah sosok Malaikat yang sempurna diantara yang lainnya, bahkan Raja yang terbuat dari bulan, kalah darinya.

"Putraku Pavlo, apa kabar? Kenapa kau baru kelihatan?" tanya Ratu padanya.

Pavlo membungkuk sebagai penghormatan tata krama, dan memberitahukan bahwa apa yang di harapkan Ibunya sudah dia jalankan.

Raja mengangguk paham dia bertanya, "Bagaimana dengan Riana Putraku. Apa kau menikmati hari-harimu bersamanya? Dia itu gadis suci yang sangat dermawan. Tentunya perjodohanmu sangat beruntung bagi alam semesta," kata Raja sambil membalikkan telapak tangannya. Ia memberikan hadiah pada Pavlo berupa bola energi 1000 tahun.

Pavlo hanya menunduk paham. Membawa bola energi itu masuk kedalam jiwanya.

Revano yang berdiri disampingnya, hanya melirik perhatikan raut wajah Pavlo. Dia tau Pavlo saat ini tidak senang, dia begitu tertekan atas perjodohannya.

Belum lagi Ayah, Ibunya, selalu saja berikan dirinya banyak tugas untuk mengatur semua perbintangan alam semesta. Padahal, Pavlo belum bisa menjalankan semua tanggung jawab sebesar itu sendiri, karna umurnya masih terbilang muda.

Pavlo memang harus melakukan semua pekerjaan itu sendiri, karna dia dihukum atas kesalahannya dimasa lalu. Ayah, ibunya, sangat marah besar karna Pavlo terus-terusan menolak Riana. Dan terus membuat alasan yang tidak-tidak pada mereka. Pavlo bahkan sampai berani berbohong, padahal dia berjiwa murni.

Setelah kepergian putra Malaikat sejak tadi. Tiba-tiba sekumpulan ahli ramalan berdatangan menghadap. "Yang Mulia, kita tidak sanggup lagi menanggung perbuatan siluman itu! Mereka sangatlah jahat, mereka sudah banyak membunuh para bidadari setiap harinya, mereka juga selalu membuat kekacauan dibumi, mereka terus-terusan menghasut manusia untuk berbuat jahat," kata Malaikat ramalan.

"Bukan itu saja yang ingin kami sampaikan Paduka. Saya hanya ingin mengingatkan lagi, bahwa ramalan tentang putri Siluman itu akan segera terjadi. Dia sipembawa kutukan besar bagi semua roh. Jika kita tidak bergegas membunuhnya, maka entah apa yang akan terjadi pada Malaikat Bintang Sirius kelak," kata Malaikat lain.

Ratu hanya meremas tangan suaminya. Mereka takut itu terjadi dalam waktu dekat pada mereka. Dampaknya pasti akan terimpas sampai dibumi, sehingga akan terus terjadi bencana alam dimana-mana. Yah, walaupun mereka tidak tau sedetail apa itu, mereka hanya tau bahwa Siluman itu akan datang membunuh mereka semua.

"Perintahkan semua pasukan langit untuk membunuh mereka semua! Termasuk Raja dan Ratu Siluman itu. Jangan biarkan ada satu orang yang hidup disana!" perintah keras Raja.

Ratu menetralkan perasaan gelisahnya. "Suami, seharusnya kita membunuh anak itu sejak lahir. Dengan begini, kita tidak akan terus-terus memikirkan nasib malang apa yang akan terjadi pada Pavlo nanti."

Raja mengingat masa lalu itu lagi. Dulu-dulu dia memang sajak lama ingin membunuh bayi siluman itu, tapi entah kenapa dia tidak tega melakukannya. Bahkan pedang pelebur jiwa yang ada ditangannya saat itu, tidak bisa digerakkan sama sekali olehnya, justru pedangnya berbalik padanya sampai jiwa rohnya terluka parah. Entah, ada kekuatan besar apa didalam jiwa siluman itu?

SOUL ANGEL HEART (Season 2) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang