BAB 9 - Evil plan

47 7 0
                                    

Sasa sedari tadi terus terbang mencari Vanya dimana-mana, dia bahkan sudah bertanya-tanya pada Peri di area itu, namun tetap saja mereka tidak tau bentuk ciri-cirinya, dan juga tudungnya.

Vanya dan Yuta memasuki restoran, mereka menikmati makanan khas langit disana. Vanya sebenarnya tidak terlalu menyukai makanan di hadapannya karena baginya, itu tidak akan bisa membuatnya kenyang, dia hanya kenyang seusai memakan jiwa roh lain. Vanya melihat pemuda tampan menikmati sendiri makanannya di ujung. Itu adalah Yustine Pangeran penerangan.

Melihat cara Yustine menelan makanannya, membuat Vanya menelan ludahnya sendiri, jakun tenggorokan Yustine terus naik turun saat makan dan meminum airnya. Vanya berkeringat dingin melihatnya, dia tidak tahan ingin menghisap roh milik Yustine disana.

Vanya memukul meja makannya. Yuta heran melihatnya, Vanya tiba-tiba menjadi aneh. Dia ingin bertanya tapi Vanya sudah beranjak dari tempat duduknya. Yuta hanya terus melihat kemana Vanya ingin pergi.

Vanya duduk disamping Yustine yang sedang asik memakan makanannya. Yustine yang sedang menikmati makanannya begitu heran padanya. Kenapa bisa ada wanita kurang ajar dihadapannya. Yustine merasa tidak nyaman ditatap bagaikan binatang buas oleh Vanya, dia memutar badannya kesamping tidak ingin melihat sosok wanita cantik dihadapannya.

Tiba-tiba saja Yustine merasa pahanya kirinya disentuh pelan. Vanya yang melihatnya bagaikan makanan dihadapannya saat ini, dia ingin manipulatif Yustine dengan rayuan menggodanya, tapi tidak membuka suara padanya. Piring ditangan Yustine tiba-tiba terjatuh hingga terdengar suara bising didalam restoran itu. Bahkan bulu romanya ikut merinding ketika disentuh seperti itu oleh Vanya.

Vanya bukan menggodanya, tapi seperti menakuti Yustine. Yustine memang Pria muda yang masih polos di Istana langit. Tangan Vanya yang satu mengelus halus tengkuk leher Yustine, dia maju mendekati telinga Yustine lalu beralih kearah leher Yustine seperti ingin menggigitnya.

Semua Peri dan para Malaikat yang sedang makan disana, tidak menyadari perbuatan Vanya, sebab mereka sendiri juga malu melihatnya. Hingga mereka lebih memilih tidak melihatnya dan mengabaikan Yustine seperti terserang tekanan mental atas perbuatan Vanya yang tidak sopan padanya.

Yuta tidak bisa menghentikan perbuatan Vanya, dia hanya bisa menutup mulutnya dimeja makannya. Setelah ini entahlah apa yang akan terjadi pada Vanya selanjutnya.

“Sayang, ada apa denganmu. Lihat aku!” Vanya meniup lubang telinga Yustine.

Yustine sendiri hanya menutup matanya, dia tidak mau bicara padanya. Yang ia tau dia dilecehkan oleh wanita yang tidak tau diri yang entah dari mana asalnya.

“Apa kau mau bersenang-senang denganku? Jika kau mau, kita bisa memilih kamar kita disini.” Vanya mengangkat dagu Yustine agar melihatnya langsung.

Yustine yang tidak tahan lagi dia bicara pelan padanya, “Kenapa kau lakukan ini padaku, apa tidak ada lagi Pria lain selain diriku?”

Vanya tertawa lolucon mendengarnya. “Jadi, apa kau menolak Peri cantik dihadapanmu ini?”

Yustine memiringkan kepalanya, dia melihat mata pupil Vanya, dia tersihir dan tidak sadar bahwa dia sudah terjerat oleh pesonanya. “Apa kau tau siapa aku?” tanya balik Yustine.

“Aku lapar, aku menginginkanmu.” Mata Vanya sayu, dia memajukan mulutnya pada Yustine, namun bibir mereka tidak menyatuh.

Vanya yang hampir menarik jiwa Yustine, tiba-tiba tubuh Vanya menghilang dari hadapan Yustine.

Yustine tersadar, ia menyentuh kepalanya pusing. Dia lupa kejadian barusan. Yang dia rasakan kenapa tiba-tiba tubuhnya begitu sakit. Ia seperti sudah dipukul keras. Dia bahkan lupa sosok Peri wanita barusan.

SOUL ANGEL HEART (Season 2) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang