BAB 8 - Piercing Gaze

53 8 0
                                    

Vanya hanya bisa melihat-lihat barang pernak pernik yang dijual bebas oleh para Bidadari disana. Dia ingin membeli sesuatu, tapi dia tidak punya bola energi untuk membayar. Walaupun Sasa adalah Putri bunga, keluarganya tidak perna membiarkan Sasa untuk hidup mewah dan tinggal di Istana bunga, Sasa harus bekerja keras mendapatkan energinya sendiri untuk bertahan hidup.

Semua orang tiba-tiba berlarian, seperti ingin melihat sesuatu, Vanya dibuat jatuh akibat semua roh berdesak-desakan menyambarnya. Trisula di dahi Vanya tiba-tiba saja menyala kelap kelip merah bagaikan alaram. Vanya tidak menyadari itu.

Pavlo dan Vanya berpapasan, tapi keduanya tidak saling menyadari.

“Hai lihat! Dia Malaikat agung,” seru semua Peri disana, mereka sangat terpesona akan Pavlo yang terbang mengepak kedua sayap lebarnya bagaikan burung, dia memegang tongkat emas murni. Penampilannya sendiri sangat jauh berbeda dari pada pengikutnya dan juga saudaranya.

 Penampilannya sendiri sangat jauh berbeda dari pada pengikutnya dan juga saudaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vanya sendiri tetap duduk berdiam disana. Dia merasakan ada aroma sangat wangi yang memabukkan menusuk indra penciumannya, ini baru pertama kalinya dia mencium aroma roh yang luar biasa enak baginya. Dia ingin melihat, namun dia tidak bisa, sebab semua orang disana menghalangi penglihatannya.

“Hai! Apa kau tidak apa-apa? Sini aku bantu.” Dia Yuta, dari Klan air, dia Peri Duyung.

Vanya memegang tangan Yuta, sambil melihat wajahnya. “Terima kasih Peri.”

Yuta memperhatikan setiap inci wajah Vanya. “Wah ... kau sangat begitu cantik, aku sampai terpesona padamu,” puji Yuta yang begitu kagum padahal dia juga wanita.

Vanya yang sadar wajahnya sudah diketahui, dia langsung merapikan kembali tudung kepalanya.

“Kau siapa? Kau sepertinya baru disini?” tanya Yuta, yang tidak mau mengalihkan pandangannya kearah lain.

“Aku Vanya, dari Klan bunga.” Vanya berjabat tangan dengan Yuta.

“Aku Yuta Peri Duyung. Tapi sayapmu kemana?” tanya Yuta.

“Aku tidak punya sayap, karna aku setengah Peri Duyung,” bohong Vanya.

Yuta sendiri tau betul Vanya berbohong padanya, Yuta bisa membedakan mana bangsanya. Yuta merasa tidak nyaman dibohongi seperti itu, dia ingin bertanya banyak, tapi dia juga tidak mau sampai Vanya sulit menjawabnya. Baginya mungkin saja Vanya berbohong karna ada alasannya.

Yuta terus menemani Vanya berjalan, dia tau Vanya adalah orang baru disini. Entah dorongan dari mana dia terus ingin bersama Vanya selalu.

“Jadi, apa kau menyukai Klan langit?” tanya Yuta tiba-tiba.

“Tentu aku suka! Disini sangat ramai, selama ini aku begitu bosan berada di lembah hutan bunga bagaikan penjara yang mengurungku.” Vanya tertawa hambar.

“Apa kau ada rencana untuk tinggal disini?”

Vanya mengerutkan keningnya, mendengar pertanyaan Yuta yang aneh baginya. Vanya bukannya tidak mau, hanya saja dia berbeda dari Peri lainnya, jika dia ketahuan pemakan jiwa, dia pasti akan dibunuh.

SOUL ANGEL HEART (Season 2) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang