renungan malam

132 28 6
                                    


WUSH~


Angin pegunungan malam yang dingin beku bertiup kencang di luar sana, bikin kusen jendela kayu bergerak-gerak pelan.

Api dari lilin yang menyala di ruang aula yang gelap ikut menari-nari bahagia, kontras banget sama anak-anak Mafia Kindergarten yang duduk melingkar dengan tubuh menggigil berbalut sarung tipis.

Api dari lilin yang menyala di ruang aula yang gelap ikut menari-nari bahagia, kontras banget sama anak-anak Mafia Kindergarten yang duduk melingkar dengan tubuh menggigil berbalut sarung tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jadi...-"



Semua mendongak natap Bible.

"...- sekarang kita ngapain?"

"Ngepet...- Noh, babinya udah siap." tunjuk Apo ke Build.

"Matamu, ngepet."

Build ngelempar sarungnya ke arah Apo, dan yang lain sontak menjerit.

Takut weh kalo lilinnya mati kena kibasan maut sarung Build :")

"Goblok! Kena lilin ntar kebakaran!" pekik Bas nge-gas.

            "Goblok! Kena lilin ntar kebakaran!" pekik Bas nge-gas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ssstttt." seru Mile pas sadar kalo mereka gak sendirian di sana, ada kelas yang lain juga.

"Ini mau cerita hantu?" tanya Barcode, polos.

"Bukan!"

"Uji nyali?"

"Bukan eta apalagi! Pengen uji nyali di luar sono, noh! Jan kesurupan tapi kalo liat lemper terbang."

"Anjim, lemper!"

Anak Mafia Kindergarten ngikik di balik sarung mereka.

"Ih, ada kunti, ya... ketawa-ketawa gitu.."

"He'em, banyak dedemit disini..."

Jane noleh ke arah kelas yang duduk di sebelah mereka. Siapa lagi kalo bukan si rival sehidup semati...-

It's MAFIA Kindergarten~ TANUKI CLASS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang