Entah sudah berapa lama hujan itu turun, Minghao hanya bisa berteduh di ruko kecil samping jalan dengan plastik belanjaannya. Ruko itu memang berada tak jauh dari rumahnya namun mengingat demam yang dialaminya saat berlari di bawah hujan membuatnya berpikir ia harus berteduh untuk sementara."Hujannya deres banget, ini kapan pulangnya yah?" Gumam Minghao seraya merasakan tetesan air hujan di tangannya
Minghao mengeluarkan ponsel genggamnya, menekan sebuah nama di kontaknya itu
"Hyung.. hujannya belum berhenti"
"Kamu tunggu disana Hyung jemput pake payung" ujar Jeonghan di telepon
"Hati-hati Hyung" ucap Minghao
"Telponnya jangan dimatiin" pinta jeonghan cemas
"Iya Hyung..."
Setelah beberapa saat terlihat seseorang berjalan menghampiri Minghao. Aneh, dia menutup wajahnya dengan masker dan juga mengenakan jas hujan berwarna hitam.
"Kenapa Hyung memakai masker dan menutup seluruh wajahnya?" Pikir Minghao mengira itu jeonghan"Hyung.. ak!!" Belum sempat berbicara leher Minghao sudah tercekik duluan
"Kalo aja kamu nggak ada... Rencanaku pasti sudah berhasil dari dulu!" Ujar orang itu
Cekikan itu memang tak kuat namun cekikannya masih bisa membuat napas seseorang terhalang. Minghao berusaha melawan hingga akhirnya masker orang itu dapat terlepas oleh usahanya. Cekikan orang itu terlepas dikala maskernya dapat dibuka.
"Tyuzu?" Ujar Minghao kaget
"Hao!!" Jeonghan berteriak cemas disaat melihat Minghao bersama Tyuzu
"Hyu-"
Duor!!
Sebuah tembakan yang begitu keras terdengar, tangan Tyuzu terangkat memegang sebuah pistol yang didapatnya entah dari mana. Sedikit asap terlihat menguap dari pistol, setelah beberapa saat terlihat Tyuzu yang begitu paniknya ketika menyadari aksinya tadi.
"A- aku tak menembaknya! Tidak!" Tyuzu bergetar cemas menyangkal ulahnya
"Hyung..."
"Hao-ya.. kau baik-baik saja?"
"Hyung... Ka- kau berdarah!"
Jeonghan memeluk Minghao membelakangi Tyuzu agar tembakan itu tak mengenai adiknya. Minghao menelusuri pundak Jeonghan yang tertembak, dilihat tangannya kini sudah terkena bercak darah sang kakak.
"Aaaak! Hyung! Tidak! Hyung!!" Minghao mulai menangis dikala pelukan Jeonghan mulai memberat di pundaknya.
"Mataku berat hao-" Jeonghan menutup matanya disaat sudah tak tahan lagi
"Seseorang tolong!! Tolong!!"
Tyuzu segera berlari pergi dikala Minghao berteriak meminta tolong"Hyung bangun!! Jangan seperti ini padaku, bangunlah!! Hyuuung!!!"
.
.
.Di kantin sekolah,
"Hao? Kamu gak papa?" Wonwoo terlihat cemas dikala melihat Minghao dengan keadaan yang begitu buruk duduk di kursi sebrang meja tepat di depannya.
Seragamnya yang terlihat tak rapi, tatapannya yang terkadang kosong, dan matanya yang terlihat sedikit sembab.
"Hao..." Seseorang memanggil dari arah samping mereka
"Oh.. Jun-ge!"
"Oh kalian? Yang lain mana?" Wonwoo bertanya pada Mingyu dan Jun yang datang hanya berdua
"Mereka sibuk sama pacar mereka, ya kita gak mau kalah dong" Mingyu mendudukkan dirinya di samping Wonwoo
Jun duduk disamping Minghao dengan wajah cemas dan sedihnya.
"Tenang, semuanya akan baik-baik aja" Jun menggenggam lembut tangan Minghao"Memangnya ada apa?" Tanya sepasang kekasih di depan Jun itu
"Jeonghan Hyung masuk rumah sakit" jawab Jun, mata Minghao mulai berkaca-kaca saat mendengar ucapan Jun
"Ini semua karna aku!" Minghao menyalahkan dirinya
"Stt... Ini bukan salah kamu, ini salah dia yang udah nyakitin Jeonghan Hyung" Jun memeluk Minghao mencoba menenangkannya
"Rumah sakit" Wonwoo begitu terkejutnya
"Dia... ditembak oleh pistol kemarin sore" ujar Jun membuat kedua orang itu menganga terkejut
"Siapa yang nembak?!" Tanya Mingyu
"Kalian tau orangnya, dia Tyuzu"
"Huh??!!"
"Yang bener?" Tanya Mingyu tak percaya
"Kalian mau ikut jenguk pas pulang sekolah nanti?" Ajak Jun
Wonwoo dan Mingyu mengangguk mengiyakan ajakan Jun
.
.
.Jun, Minghao, Wonwoo, dan Mingyu sudah sampai di rumah sakit, kini mereka menuju ruang tempat Jeonghan dirawat. Jun menceritakan semuanya pada Wonwoo dan juga Mingyu dalam perjalanan mereka menuju rumah sakit.
"Hyung? Apa Jeonghan hyung sudah sadar?" Tanya Minghao saat masuk ruangan Jeonghan
Seungcheol menggeleng menandakan sang kakak belum juga sadar dari kemarin usai operasi pengeluaran peluru.
"Pulang dan istirahatlah Hyung.. biar kami yang menjaga Jeonghan Hyung" Ujar Jun dikala melihat Seungcheol terlihat begitu lelah namun tak ingin beristirahat
"Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya saat aku tidak ada disampingnya?" Ucap Seungcheol
"Jeonghan Hyung pasti akan baik-baik saja Hyung" ujar Mingyu menenangkan Seungcheol
"Aku akan istirahat tapi di sofa itu dan tetap di ruangan ini" Seungcheol berjalan menuju sofa panjang di ruangan rumah sakit itu
"Baiklah, asal kau istirahat Hyung" ucap Jun
Minghao duduk di kursi samping ranjang Jeonghan
"Hyung bangunlah, aku janji aku nggak bakal ngerepotin Hyung lagi aku juga nggak bakal ngambil atau ngabisin yogurt kesukaan Hyung" gumam Minghao disamping Jeonghan"Ooh... Jadi selama ini Hao yang ngabisin yogurt kesukaan Hyung di kulkas?"
Suara Jeonghan membuat semuanya terdiam kaget, Seungcheol yang tadinya sudah akan terlelap tidur kini bangun dengan mata segarnya.
"Hyung!"
"Jeonghan!!"Minghao dengan penuh senang memeluk Jeonghan dan seungcheol pun ikut berlari ke arah Jeonghan lalu memeluk sang kekasih.
"Akh! Ya! Pundakku sakit!" Ujar Jeonghan
"Oh! Maaf" Minghao dan seungcheol langsung dengan sigapnya melepas pelukan mereka
"Apa kau merasa ada yang sakit selain pundkamu hyung?" Tanya Wonwoo cemas
"Tidak, hanya pundak saja" Jeonghan tersenyum pada semuanya
Bugh! Pukulan pelan didapatkan oleh Jeonghan ditangannya
"Jangan melakukan hal itu lagi untukku Hyung! Apa kau tak tau bagaimana cemasnya aku saat melihat darahmu ditanganku!" Kesal Minghao cemas"Apa yang akan terjadi pada waktu itu jika tak ku lindungi dirimu saat itu Hao? Aku sangat bersyukur bahwa akulah yang terkena tembakan itu dan bukan kamu" batin Jeonghan menatap sayu Minghao
"Tapi bagaimana dengan wanita sialan itu?" Ujar Jeonghan
"Tentu saja dia berurusan dengan polisi! Dia harus dihukum untuk hal yang ia perbuat!" Tegas Seungcheol
"Kelihatannya dia akan mendapatkan hukuman yang cukup berat" ucap Wonwoo senang
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
extras for the main character (JunHao)
Fanfic"Aku ingin hidup dengan tenang dan bahagia. Apakah mungkin?" Myungho bereinkarnasi di dalam novel kesukaannya setelah kematian yang menyedihkan. Bukan menjadi tokoh utama melainkan menjadi Extra (tokoh sampingan). Warn: bxb story!