"Duduk, Lia."
Perempuan berkacamata yang sedang mengamati kamar kos bernuansa putih dan abu-abu itu tampak terkesiap saat kehadiran Hema yang berdiri tiba-tiba di belakangnya. Saat berbalik, dilihatnya Hema sedang memegang dua botol minuman dingin lalu meletakkannya di atas meja kecil yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Sorry ya kos gue emang agak berantakan."
Kata cowok itu sambil membereskan laptop beserta chargernya, juga beberapa buku untuk dia taruh di rak dekat televisi.
"Nggak apa-apa, Kak Hema. Ada juga aku yang minta maaf soalnya pasti ganggu kak Hema sore-sore gini."
Hema tersenyum, lalu menarik tangan Lia untuk duduk bersamanya di atas karpet.
"Kosan kak Hema luas juga ya,"
Lia berkata sambil melihat keadaan kosan Hema saat ini. Untuk seukuran tempat tinggal seorang laki-laki, kosan Hema bisa terbilang cukup rapi dan bersih. Lalu pandangannya jatuh kepada seekor anjing yang sedang tertidur pulas di atas ranjang, membuat bibir mungilnya langsung melengkung ke bawah.
"Yah, padahal aku ke sini mau ajak main si anjing. Tapi malah lagi tidur."
Hema tertawa, dengan tangan yang tanpa dia sadari sudah terangkat untuk mengacak poni perempuan di sebelahnya. Sore ini Lia tampak cantik dengan rambut di kepang dua, juga kacamata bulatnya yang membuat perempuan itu tampak kian manis.
"Namanya Dudu, jangan panggil si anjing ah jelek."
"Loh, kok kak Hema tau nama anjingnya?"
"Gue yang kasih nama." Hema nyengir, "buat sementara aja sih, soalnya biar enak aja kalo manggil."
"Kenapa dinamain Dudu kak?"
"Kenapa ya?"
Hema kini menoleh, menatap lekat pada Dudu yang masih tertidur lelap di atas ranjangnya.
"Random aja sih sebenernya, bingung lagian haha."
Lia ikut tertawa, kemudian dia membuka ransel kecil yang dia bawa dan mulai mengeluarkan isinya.
"Sebelum ke sini tadi aku ke pet shop dulu kak, beli makanan buat Dudu. Nggak banyak sih belinya, tapi kayaknya cukup buat makan Dudu seminggu."
"Woah, repot-repot banget. Padahal niatnya besok gue mau beli."
"Nggak usah kak, habisin yang ini dulu aja."
"Oke, thanks ya, Lia."
Lia mengangguk, membalas senyuman manis dari Hema dengan senyum lebarnya. Sore ini Hema terlihat sangat tampan meskipun hanya mengenakan kaos putih polos dan celana pendek. Rambut Hema yang biasanya tertutup topi itu kini terlihat jelas, memperlihatkan warna rambutnya yang ternyata berwarna cokelat gelap yang sangat cocok untuknya. Juga rambutnya yang agak berantakan hingga sampai menutupi keningnya itu malah semakin membuat Lia ingin menggigit jarinya sendiri karena saking gemasnya dengan ketampanan seorang Hema.
Guk guk!
Suara Dudu membuat Lia langsung tersadar, dia menoleh dan sudah mendapati Dudu sedang menatap dirinya dan Hema dengan lucu. Anjing itu tampak menggoyangkan ekornya sebelum akhirnya berlari menuju pangkuan Hema. Dilihatnya Hema sedang tertawa karena Dudu mendusel manja di pelukan Hema dan dibalas dengan ciuman bertubi-tubi oleh cowok itu.
Lia jadi iri.
Apa harus aku jadi anjing dulu biar bisa dipeluk dan dicium sama kak Hema? );
"Nih, mau main sama Dudu nggak?"
"Mau!"
Lia tersenyum lebar saat Hema menyerahkan Dudu untuk dia peluk. Gadis itu tertawa pelan, saat dia mengangkat tubuh Dudu dan mendapat beberapa jilatan di wajahnya.
"Gemes banget!" Lia mencium gemas pucuk kepala Dudu, "Rasanya pengen aku bawa pulang tapi pasti nggak dibolehin sama ibu."
"Kalo mau main sama Dudu tinggal sering-sering ke sini aja, Lia."
"Boleh emang kak?"
"Boleh dong."
Hema menjawab santai setelah membuka tutup botol pada minuman kemasan di atas meja, lalu menyerahkannya kepada Lia.
"Nih, minum dulu."
"Makasih, kak Hema."
Saat tangan Lia hendak menerima minuman dari Hema, tiba-tiba Dudu melompat dan hampir menjatuhkan botol minuman itu. Dengan refleks, Lia menangkap botol yang hampir tumpah ke karpet, begitu pun Hema yang berusaha menjaga keseimbangan tangannya. Tubuhnya lantas maju ke depan, membuat posisi keduanya sangat dekat hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa senti, membuat mereka bisa merasakan hembusan napas masing-masing.
Lia dan Hema kini saling bertatapan, sebelum akhirnya saling menjauh dengan semburat merah muda yang menghiasi pipi keduanya.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
1 to 14 (Completed)
Fanfiction"Cinta pertama itu nggak pernah ada yang berhasil, Lia. Jadi, kita relakan aja ya?" ° Haechan x Lia Dipublish 16 Oktober 2022 Cover pinterest