Berbahagia

22 3 0
                                    

Singkat cerita.
Selesailah acara tersebut.

Pulanglah mereka.

Setibanya dirumah, Shabira lekas membersihkan kosannya.

"Udah nak, jangan diberesin dulu besok aja, kamu pasti capek" ucap ibunya.

"Gak Bu, jadi besok tinggal beresin baju aja" ucapnya.

"Sebenarnya aku belum mau pergi dari sini, tapi berhubung tidak ada urusan ya udah aku pergi saja" pikir Shabira.

Disudut lain Ziandra tengah berjalan menuju taman. Ia ingin merasakan kerinduan kerinduan yang telah dialami nya dulu.

"Di tempat ini aku dipertemukan oleh satu perempuan yang aku sukai secara langsung"

"Disini juga aku berbincang-bincang padanya, ada juga masalah masalah yang ada"

Batinya.

"Cukup sampai hari ini saja aku mengenalnya, tak perlu lagi aku mengingatnya"

Tak selang lama.

Datanglah Shabira bersama seorang anak anak, tak lain ialah adiknya.

Ziandra yang tak tau menahu soal kedatangannya itu.

"Apalagi ini, udah berusaha melupakannya tapi tetap hadir dalam diriku selalu" pikirnya.

"Eh ndra, kamu disini juga ya.." tanya Shabira.

"Ehe iya Ra, itu siapa Ra" jawabnya.

"Ini adiku, kebetulan hari ini aku abis wisuda jadi orang tuaku kesini" terang Shabira.

"Oh gitu" singkatnya.

"Kakak ini siapa ya" tanya adik Shabira.

"Ini temen Kaka dek" jawab Shabira.

"Tunggu sebentar ya" seru Ziandra.

Tak tunggu lama Ziandra kembali dengan membawa es krim.

"Nih untuk adek"

"Ini untuk Ka Shabira"

"Satu lagi untuk.... untuk siapa kira-kira" ucap Ziandra

"Untuk Dina kann" sahut adik Shabira.

"Eh Dina, untuk kakanya lah" gumam Shabira.

"Iya betul untuk Dina, nih" ucapnya dengan memberinya es krim pada adik Shabira.

"Udah gapapa kok Ra, lagian aku juga kurang suka es krim" ucapnya.

"Makasih ya Ndra hehe, jadi gak enak" jawab Shabira.

"Dina lucu deh, Dina kelas berapa" tanya Ziandra.

"Dina baru tk" jawabnya.

Melihat sikap Ziandra, Shabira sangat kagum.

"Paket lengkap banget kamu Ndra, udah ganteng, keren, baik, bisa jadi imam, suaranya merdu, dewasa" pikir Shabira.

Tibalah kedua orang tua Shabira ditaman itu.

"Papa..." seru adiknya melihat ayahnya.

"Kok papa kesini ya" pikir Shabira.

"Itu orang tua kamu ya Ra" tanya Ziandra.

"Iya hehe" jawabnya.

Orang tua Shabira mendekat kearahnya.

Kemudian Ziandra lekas salim ke kedua orang tua Shabira.

"Saya teman Shabira sekampus, Om" singkat Ziandra.

"Oh gitu" jawab ayah Shabira.

"Iya pa, dia kating Rara. Kebetulan juga ketemu disini" jelas Shabira.

Jeratan Rindu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang