05

1.5K 103 4
                                    

H A P P Y  R E A D I N G

***

Saat keluar kamar Amoura berjalan menuruni anak tangga,kenapa nggk pake lift aja biar cepet? Kata amoura lagi pengen aja mau lihat-lihat bagaimana bentuk mansion yang dia tempati yah walaupun dia udah tau dari ingatan Amoura asli cuman maunya secara langsung,kan ini untuk terakhir kali jadi biarkan saja

Pada saat di pertengahan jalan Amoura bersitatap dengan Aurora yang ingin ke lantai atas mngkin baru pulang.aurora juga menatapnya dengan wajah angkuh membuat Amoura memutar bola matanya malas

"Mau kemana lo?"tanya Aurora

"Oh topengnya udah kebuka yah? terus Lo kemanain muka sok polos lo itu?"bukannya menjawab Amoura malah balik bertanya dengan nada sinis

"Jadi mulai berani lo sama gue hah?"ucapnya dengan tangan terkepal menahan amarah

Well cepat sekali terpancing emosi

"Wow!gue takut"ucapnya dengan mimik wajah yang dibuat-buat membuat amarah Aurora semakin di ubun-ubun,mungkin kalau di buku-buku komik udah ada tanduk atau nggk udah keluar asap kali yah

Merasa mengingat sesuatu ia langsung tersenyum miring membuat Amoura menatapnya bingung

"Lo bakal nyesel setelah ini"ucapnya masih dengan seringai di wajahnya tak lama kemudian

Bruukk

Aurora menjatuhkan dirinya dari atas tangga membuat Amoura mematung menatapnya tak percaya dengan hal gila yang di lakukan Aurora

Nona orang tu-  sistem belum menyelesaikan ucapannya langsung dipotong oleh teriakan dari arah pintu

"AURORA"

Shit!

Mendengar teriakan itu membuat Amoura menatap keasal suara,di sana kedua orangtuanya berlari menghampiri aurora yang tergeletak dilantai dengan bersimbuh darah

"Aurora hei bangun sayang"ucap mama  menepuk pipi Aurora pelan membuat Aurora membuka mata menatap sang mama

"A-m-o-ura"ucapnya terbata-bata sebelum kembali kehilangan kesadarannya

Mendengar ucapan Aurora,kedua orang dewasa itu menatap marah Amoura yang masih berdiri di pertengahan anak tangga dengan pandangan kosong  karna terlalu shock

"Pengawal cepat siapkan mobil,bawa putriku ke rumah sakit,cepat!"teriaknya dan tak lama beberapa orang berpakaian serba hitam datang membawa Aurora di ikuti mamanya yang sudah menangis histeris dan tersisa hanyalah papanya yang kini berjalan menuju Amoura dengan amarah yang siap meledak kapan saja

"Sini kamu!dasar anak tak tau diri"sarkasnya dengan menarik kasar tangan amoura menuruni tangga

Sampai di bawah langsung menghempaskan tangan amoura membuat gadis itu tersungkur di lantai,tak memperdulikan kesakitan yang di rasakan oleh Amoura

"Dasar anak tak tau diri beraninya kau melukai putriku!"ucapnya dengan menarik kasar rambut Amoura membuat gadis itu mendongak keatas

"Aku juga putri papa"ucap Amoura

"Aku tak punya putri yang tega melukai saudaranya sendiri"hardiknya dengan tangan yang semakin kencang menarik rambut Amoura

"Papa bukan aku pelakunya"

Plakk

Plakk

Bugh

Dua tamparan dan bogeman mampu membuat sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah sedangkan papanya tak memperdulikannya

Amoura tak menangis,ia tengah meratapi nasib Amoura asli yang bertahun-tahun mendapatkan perlakuan tidak adil dalam keluarganya sendiri,bahkan di saat ia berkata jujur pun masih di salahkan

Amoura merasa jambakan di rambutnya semakin kuat dan badannya seolah terseret dan ia merasa ada cairan kental yang mengalir dari keningnya, sial Darah

"Pergi kamu jangan menampakan wajah menjijikanmu itu di hadapanku,jangan pernah lagi kembali ke rumah ini dan kamu bukan lagi bagian dari keluarga Mahendra"setelah mengatakan itu ia masuk dan menutup pintunya

Amoura bangkit menatap pintu yang sudah tertutup itu dengan datar lalu berjalan pergi meninggalkan kediaman mahendra

Maafkan saya nona,karna tak bisa membantu anda sesalnya

"It's okay karena penderitaan amoura sudah selesai dan sudah saatnya gue pergi"

Pergilah temukan bahagiamu yang sebenarnya~

          ____________🦋_____________

  Rasa yang tak lagi sama:(

                  _itsme

Spam next😉

Transmigrasi Zeara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang