2

542 78 4
                                    

"HUWAA!! INDAHNYA!!" [Name] tersenyum lebar, kedua matanya bersinar melihat pemandangan kerajaan Obelia.

"Sudah lama sekali aku tidak kesini" [Name] berseru senang sembari menuruni kapal dengan langkah kecil akibat gaunya.

"Heii jangan lupa payungmu, cuacanya lumayan panas" ucap Reon sambil membawakan payung sang adik. [Name] terkekeh kecil lalu mengambilnya, memutar-mutar pegangan payung tersebut.

"Bersabarlah, kamu pati bakalan bertemu denganya"

"Bertemu siapa?"

"Selamat datang Tuan Heleron"

Kedua mata gadis itu sedikit membulat setelah mendengar suara bariton yang ia kenal, kepala ia tolehkan kearah belakang. Wajahnya seketika terdiam.

Melihat sosok laki-laki muda berambut silfer dengan mata kuning keemasanya, senyuman hangat dan manis menyambut keluarga Heleron.

"Sudah lama kita tidak bertemu, Lady"

Wajah [Name] memerah, benar-benar memerah bersamaan senyuman yang ia tampilkan. "Tuan Izekiel!"

"Senang bertemu dengan anda juga" [Name] tersenyum lembut, matanya sedikit menyipit. Keduanya merasa canggung.

"Ehem, terima kasih karena sudah menjemput kami Tuan Duke"

"Tidak masalah, saya senang dapat menjemput kalian semua" ucap Izekiel dengan senyuman lembutnya, semuanya bagaikan terkena tembakan cahaya dibalik senyumanya itu.

'Izekiel...dia tampan sekali'

"Lady?"

"Eh..." [Name] tersadar dari lamunanya, semua orang menatap kearahnya. Ia berdehem untuk menetralkan rasa malunya.

"Ada apa Tuan?"

"Tidak ada, saya kira anda memikirkan sesuatu...apa anda lelah selama perjalanan?"

"Yaaa, sedikit" jawab [Name] dengan malu-malu.

"Jangan khawatir, kami sudah menyediakan tempat penginapan buat kalian semua"

"Terima kasih banyak Tuan Duke" ucap Romeon sembari tersenyum lembut. Izekiel ikutan tersenyum dan berbincang-bincang bersama Romeon.

[Name] melihat itu kini tersenyum kecil dengan wajahnya yang sedikit memerah, ia merasa senang dapat bertemu dengan pria yang ia taksir. Rasanya hatinya bermekaran beserta kupu-kupu yang menggelitik dibagian perut.

Sulit untuk dijelaskan melalui gambaran, intinya ia sungguh merasa senang sehingga tidak dapat berhenti tersenyum.

****

Brukh

[Name] mendudukan dirinya diatas kasur, kamar yang sungguh luas untuk dijadikan kamar tamu. Mata gadis itu melihat sekeliling.

"Aku berada didekatnya untuk saat ini" gadis itu berbisik untuk dirinya sendiri, lagi-lagi wajahnya memerah malu.

Tok tok tok

"Lady?"

Suara bariton terdengar dari arah balik pintu, suara itu sangat dikenali oleh [Name]. Dengan buru-buru ia merapikan diri dan berjalan dengan anggun kearah pintu lalu membukanya.

Terlihat sosok Izekiel yang sedang tersenyum kepadanya. "Bagaimana kamar anda, Lady? Apa merasa nyaman?"

"Ya, kamarnya sungguh nyaman Tuan. Terima kasih sudah menyiapkan untuk saya dan juga keluarga saya"

MR.DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang