11

361 61 0
                                    

"Haaa aku jadi merasa bersalah" [Name] menutupi wajahnya menggunakan buku. Ia sedang duduk sambil menikmati teh buatanya di tempat teduh.

Selama 5 harian penuh, gadis itu selalu menghindari Izekiel ketika tidak sengaja bertemu. Contohnya saja kejadian tadi pagi.

"Lady-"

SWUT

[Name] langsung memutar badannya dan lanjut berlari hingga berada ditempatnya sekarang.

"Kau gila" [Name] bergumam.

Shutt

[Name] terkejut disaat ada orang yang menarik bukunya dari arah belakang. Ia melihatnya dan terkejut setelah melihat muka Izekiel yang berada diatasnya.

"Ihh-"

TAK

[Name] hendak bangun dan melarikan diri lagi, namun langsung ditahan oleh Izekiel. Posisinya kedua tanganya berada disisi kanan kiri kursi hingga membuat wajah mereka sangat dekat.

Gadis itu langsung diam membeku dengan kedua matanya yang melebar. Dengan kondisi jantungnya berdetak kencang ia ingin bertanya kepada Izekiel.

"Tuan? Ada apa ya?" [Name] bertanya dengan senyuman yang ia tunjukin walau gemetar.

Izekiel hanya diam sambil menatapnya. Tatapanya terlihat sangat fokus dan itu membuat [Name] semakin merasa terbebanin.

"Tuan-"

"Kenapa kau melarikan diri?"

"Huh? Itu...." [Name] mengalihkan tapapanya.

Izekiel tidak merasa puas karena tidak mendapatkan jawaban apapun, wajahnya semakin ia dekatin dan membuat [Name] semakin kacau.

"Kenapa hm?" Izekiel menatapnya semakin tajam dan wajah mereka semakin dekat. [Name] dengan keadaan kepalanya yang semakin pusing kini langsung menjawab dengan tegas.

"Karena saya malu!!"

"..."

"..."

'Habis sudah'

"Prf-"

"Eh?" [Name] menatap Izekiel yang terlihat sedang menahan tawanya, terlihat dari kedua bahunya yang terlihat gemetar. [Name] menatap pria itu dengan ekspresi tidak percaya dan kesal.

"Kenapa anda tertawa??" [Name] bertanya dengan nada kesal dan mendorong dada Izekiel menggunakan kedua tanganya. Gadis itu melipat kedua tanganya dan membuang muka.

"Maafkan saya Lady, anda terlihat sangat lucu"

Sontak wajah gadis itu langsung memanas dan menatap pria itu dengan cepat, Izekiel terlihat tertawa lepas sambil memegang perutnya. Wajah [Name] semakin memanas dan kembali melarikan diri.

"Lady!"

Izekiel ikut mengejar gadis itu, keduanya saling main kejar-kejaran diarea taman. [Name] berteriak untuk jangan mengejarnya, terlihat sangat jelas bahwa gadis itu sedang terlihat salah tingkah.

"Hahaha!!!" Izekiel mengejar gadis itu sambil tertawa.

"Akhhh!! berisik!!!!"

Disaat keduanya sedang menikmati momen bersama, ternyata ada yang memperhatikan mereka berdua sambil tersenyum. Yaitu Honz dan Bastian.

"Akhirnya kecanggunan ini menghilang" Ucap Bastian sambil membenarkan kacamatanya.

"Hahaha, benarr" Honz tertawa lembut, ia merasa senang kalau Nonanya bisa bersama orang yang ia cintai, setidaknya ini bisa membuat Nonananya bahagia.

MR.DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang