24

508 48 1
                                    

"Ada apaa... ini?"

Seorang pria berambut hijau kini menatap sang gadis dihadapannya dengan tatapan bingung. Dengan ekspresi tersenyum lebar dengan pancaran aura yang begitu berkilauan.

Ditambah keberadaan seorang laki-laki berambut silver beserta kedua bola matanya yang kekuningan. Pria itu semakin dibuat bingung.

Sedangkan gadis disebelahnya juga ikutan bingung. Mereka berdua tiba-tiba datang ketempat mereka berdua, perasaan [Name] sudah bagus dari awal. Dan Izekiel yang sedang menahan malu karena bertemu dengan Reon dan Fiona.

Fiona bakalan menebaknya.

"Kalian resmi jadi kekasih?"

Satu pertanyaan membuat ketiga orang tersebut terkejut. Apalagi Reon. Bisa-bisa dirinya akan melompat hingga keluar angkasa sangking terkejutnya. Reon belum sempat menyanggah, dan kini kembali dibuat terkejut dengan jawaban sang adik.

"Benar! Aku dan Izekiel sudah resmi jadi sepasang kekasih!!" [Name] berseru riang dan memperlihatkan genggaman keduanya. Izekiel semakin malu dan memilih memalingkan pandangannya.

"Tunggu tunggu!!! kamu pasti bercanda kan?!" Reon memekik didepan sang adik. Ia masih belum menerima kenyataan secara tiba-tiba, dirinya belum siap melepaskan adiknya untuk menikah!.

"Ini asli!" [Name] mengatakannya sekali lagi. Dan itu membuat Reon berteriak prustasi. Fiona memperhatikan kelakukan pria itu dengan tatapan datar.

"Kau harus ikhlas adikmu. Kau seperti siscon" kalimat baru berhasil menusuk jantung pria tersebut. Sekarang dirinya benar-benar dibuat prustasi dan memilih merenungkan diri yang dimana posisinya agak berjauhan.

Mereka bertiga menatap aneh kearah pria tersebut. Fiona menghela nafas lalu memperhatikan pasangan baru tersebut.

"Selamat yaa. Kamu tidak bertepuk sebelah tangan lagi" Fiona tersenyum dan pergi meninggalkan pasangan tersebut untuk menghampiri Reon.

"Kak!!" [Name] memekik malu. Fiona terkekeh kecil setelah mendengar jeritan gadis itu.

"Aduhh, aku merasa malu sekarang" [Name] menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Menyembunyikan rona merah yang memenuhi area muka.

Izekiel tersenyum. Memegang kedua tangan gadis itu lalu membukanya agar memperlihat wajah sang gadis yang masih bersemu kemerahan.

Izekiel menahan gemas. Ia dekatkan dirinya dan menempelkan bibir keduanya. Hanya sebuah kecupan singkat, namun itu berhasil membuat sang gadis berteriak.

"Sstt, jangan berteriak. Atau mau kucium lagi?" Izekiel tersenyum. Senyuman itu membuat jiwa [Name] hampir keluar untuk meninggalkan tubuhnya.

Izekiel tertawa lalu kembali memberikan kecupan diarea pipi. [Name] menyentuh pipi yang habis dicium tadi dan memberikan pukulan kecil menggunakan kedua tangannya yang mengepal kearah punggung belakang Izekiel secara berkali-kali.

"Apasih! Kenapa kamu jadi seperti ini?!"

"Hahaha. Habisnya kamu lucu"

"Hentikan!!" [Name] berlari meninggalkan Izekiel. Izekiel melihat kepergian [Name] hanya dapat menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

"Dia...hobinya melarikan diri"

***

Salah satu restoran terkenal karena kelezatan cita rasa makanan disetiap menunya. Bahkan makanan pencuci mulutnya juga sangat enak, tidak heran mengapa begitu ramai orang yang sangat ingin mencobanya.

Salah satunya pasangan baru kita.

"Ayok makan ini!" [Name] menunjuk kearah bangunan restoran yang masih buka dan banyak dikunjungin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MR.DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang