Am I A Selfish Person?

797 74 0
                                    

Dipagi hari yang damai Kenzo mendekap erat tubuh Ryuu seakan tak membiarkan omega manisnya itu pergi. 

Namun suara bel pada rumahnya membuat dirinya mau tak mau melepaskan posisi cuddle itu dan menuruni tangga untuk melihat siapa seseorang yang telah mengganggu waktu tidurnya.

"Yuriko-san? Apa yang kau lakukan disini?"

Yuriko, omega cantik itu mengibaskan rambutnya dengan wajah angkuh dan berjalan masuk kedalam rumah milik kediaman keluarga Akiyama.

Ia duduk pada salah satu sofa dan menaikkan satu kakinya sembari bersedekap dada melihat kearah Kenzo. "Nani?" Tanya Kenzo melihat yuriko yang terus menatapnya.

"Apa kau melupakannya?"

kenzo menaikkan satu alisnya. "Melupakan apa? Apa aku memiliki janji denganmu?"

Gadis itu merubahrau wajahnya menjadi raut kecewa. "Kau melupakannya bukan?"

"Apa yang kau bicarakan? Bisakah kau memberitahuku apa yang kulupakan? Ini masih pagi dan kau sudah membuatku naik pitam, kau tau?"

Yuriko mendecak dengan malas. "Kau berjanji akan memikirkan tentang masalah semalam. Jadi sekarang aku menunggu jawaban darimu."

"Jawaban dariku?"

"Ya, jawaban dari pernyataanku untuk menikah denganmu. Apa kau sudah memikirkannya?"

"Apa aku harus menjawabnya? Bukankah kau pasti sudah tau apa jawabanku?"

"Tentu. kau pasti menolaknya. Tapi jangan pernah berpikir aku akan menyerah dengan jawaban darimu yang tidak berubah. Karena aku yakin suata saat nanti kau pasti akan menerimaku dan membuang omega lelakimu begitu saja."

Mendengar gadis itu tampak mencapakkan Ryuu membuat Kenzo ingin segera menghajarnya, namun alpha itu memilih untuk menahannya hingga buku-buku jarinya memutih.

"Kau pasti akan membuangnya dan berpaling dariku. Jika itu terjadi, maka aku akan membuatmu menjadi milikku seorang. Takkan ada yang bisa mengambilmu dariku, bahkan omega lelaki menjijikkanmu sekali pu-"

Plak!

"Cukup kau memandang rendah Ryuu-san. Jika kedatanganmu kemari hanya ingin menjelek-jelekkan harga diri Ryuu-san, sebaikknya kau segera kembali sebelum amarahku benar-benar memuncak dan berakhir membunuhmu."

"Kedatanganku kemari sebenarnya ingin kembali memintamu sebuah jawaban. Namun kau tampak tak menghargai kedatanganku sama sekali. Itu membuatku kesal dan merendahkan omega lelakimu agar kau sadar bahwa hubungan antara sesama lelaki adalah hal yang tabu."

"Kau pantas mendapatkan omega yang lebih baik dari pada omega lelakimu itu. Dan omega yang lebih pantas untukmu adalah aku. Kita sudah ditakdirkan untuk menajadi sepasang kekasih. Apa kau ingin melanggar kehendak dewi Hera yang telah menyatukan dan menjadikan kita sebagai sepasang soulmate?"

Kenzo mendecak tak suka. "Berhenti berbicara, kau akan membangunkan Ryuu-san dari tidurnya. Jika kau sudah selesai membahas tentang belahan jiwamu itu, maka pergilah dari rumahku. kedatanganmu kesini hanya akan mengusik waktu tidur keluargaku."

Yuriko menampilkan raut wajahnya yang kesal. Dengan perasaan yang penuh dengan amarah dam kekesalan gadis omega itu berjalan meninggalkan kediaman keluarga Akiyama.

Kenzo menghela nafasnya. "Jika seperti ini terus masalahnya, maka tidak ada pilihan lain selain pindah dari lingkungan ini agar kehidupanku dengan Ryuu-san berjalan dengan damai."

"Ken-chan."

Kenzo menoleh. "Kazuo Nii-san. Ada apa?"

"Apa yang terjadi?"

"Ahh...Gomen. Apa percakapanku tadi membangunkanmu?"

Kazuo menggeleng. "Tidak. Hanya saja, apa yang barusan terjadi? Dengan siapa kau bertengkar?"

"Tidak ada."

"Apa itu gadis semalam yang datang kemari?" Tanya Kazuo sembari menuruni anak tangga dan berjalan mendekati Kenzo. 

Kenzo terdiam. "Ehh...Apa aku benar?"

"Itu..."

"Apa yang kalian ributkan?"

"Aku tidak tau. Gadis itu terus saja memaksaku untuk menikahinya. Nii-san kau tau bukan bahwa aku hanya mencintai Ryuu-san? Aku tidak ingin menikahi siapapun selain Ryuu-san seorang."

Kazuo terkekeh. Ia mencubit sekilas hidung sang adik. "Sikapmu mengingatkanku pada  masa remajaku dulu. Tapi bagaimana pun, perasaan tidak akan mudah berubah begitu saja. Hal itu menunjukkan bahwa kepribadianmu adalah sesosok yang setia. Aku menyukainya. Jika memang kau kesulitan mengurusnya sendirian, mengapa kau tidak meminta bantuan padaku hm?"

"Aku hanya tak ingin melibatkanmu dalam masalah percintaanku."

Kazuo kembali terkekeh. Ia mengusak surai Kenzo dengan lembut. "Kau memang sudah mulai dewasa, bukan begitu?"

"Ya, kupikir juga begitu."

"Jadi? Apa kau memiliki rencana untuk terlepas dari gangguannya?"

Kenzo menggeleng. "Aku...Tidak."

Kazuo kini menghela nafasnya. "Tapi aku berpikir untuk pindah dari lingkungan ini agar terjauh darinya."

"Dan meninggalkan keluargamu?" 

Kenzo terdiam. "Hahh...Mungkin di satu sisi kau masih belum dewasa dan masih menjadi adikku yang mengambil keputusan dengan cepat dan gegabah tanpa memikirkan konsekuensi pada orang lain."

"Konsekuensi pada orang lain?"

"Pernahkah kau berpikir bahwa omegamu akan menyukai keputusanmu dan memilih pindah bersamamu?"

"Ahh...Nii-san benar. Aku tak pernah memikirkan perasaan Ryuu-san. Yang kuinginkan hanyalah kenyamananku sendiri. Apa aku terlalu egois?"

"Aku tidak ingin mengatakanmu sebagai seorang yang egois. Aku hanya ingin kau berpikir dan memilih keputusan secara bijak. Pikirkanlah itu terlebih dahulu dan bicarakan hal ini pada Ryuu-san mu. Aku yakin mungkin dia akan mengerti."

Kenzo tersenyum kecil. "Haik. Arigatou Kazuo Nii-san."

"Tidak masalah. Pikirkan itu dengan baik-baik. Jika memang dia tak setuju, maka aku akan membantumu dengan cara yang lain." Ujarnya mengusak sekilas surai Kenzo sebelum kemudian berjalan kembali menaiki tangga.

'Apa aku memang begitu egois?'

"Apa yang dikatakan Nii-san benar. Aku harus membicarakan hal ini dengan Ryuu-san."



Hallo minnasan saya kembali setelah berkecimpung dengan masalah tugas sekolah yang menumpuk, because I'm too lazy to do it. Tapi itu semua sudah selesai, jadi saya memutuskan untuk kembali melanjutkan cerita novel ini yang sudah cukup lama tidak saya upload chapter terbarunya.

Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya bagi kalian yang terus mendukung cerita novel ini meski novel ini sudah beberapa kali saya abaikan.

wherever you are, I hope you are always in good health and I pray for the best for all of us to avoid all kinds of diseases out there.

Saturday, 15 October 2022.

My Omega Sensei [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang