Part 1

571 51 3
                                    

Kiara menghela nafasnya kemudian beranjak dari kamarnya. Setelah mereka menikah, malamnya pria itu meninggalkan dirinya. Kiara tau siapa yang ingin ditemui oleh Kenan saat ini. Pasti mereka malam itu menghabiskan waktu yang panjang berdua. Rachel adalah kekasihnya Kenan, mereka sudah menjalin hubungan yang cukup lama yaitu sekitar 2 tahun lamanya. Seharusnya Kiara tidak melakukan hal ini dengan menikahi pria itu. Kiara bisa melihat kebencian yang ada pada pria itu yang bisa di lihat dari sorot matanya. Kiara memilih untuk membersihkan badannya. Setelah merasa segar wanita itu keluar kamar melihat pria itu yang datang bersama dengan kekasihnya. Kekasihnya Kenan membawa koper hitam bersamanya yang menunjukkan wanita itu akan tinggal bersamanya.

"Rachel akan tinggal disini."

Kiara menatap wanita di samping suaminya itu yang saat ini sedang menatapnya tajam. Kiara tak menggubris perkataannya dirinya memilih untuk pergi. "Dia akan tidur satu ranjang bersamaku"tambah Kenan membuat langkah kaki istrinya terhenti. Kiara membalikan tubuhnya  melihat wanita itu yang menggandeng lengan Kenan dengan manja.

"Ayo sayang, aku ingin beristirahat." Tanpa berfikir panjang Kenan langsung mengajak wanita itu masuk ke kamarnya.

Kiara menatap punggung pria itu yang menghilang dari pandangannya. Dirinya masih ingat betul dengan perkataan Kenan sebelum dirinya menikah. Pernikahan mereka bahkan diadakan secara tertutup hanya orang-orang terdekat saja yang menghadirinya. Pria itu yang menginginkan ini dan dia tidak ingin siapapun tau jika Kiara adalah istrinya. Kiara tak mau memikirkan hal itu dirinya langsung bergegas pergi ke dapur.

Rachel tak menyangka walaupun Kenan sudah menikah tetapi dirinya bisa tinggal satu ranjang bersamanya. Bukan cuma itu saja apapun keinginannya pasti akan dituruti oleh kekasihnya.

"Sayang aku ingin minum."

"Aku akan menyuruh pelayan untuk mengambilnya"

"Tidak perlu aku bisa sendiri" Tolak Rachel kemudian keluar menuju dapur.

Rachel menatap sinis Kiara yang saat ini sedang menyeduh air minumnya. Bisa-bisanya wanita itu mengambil kekasihnya bahkan saat ini mengandung anak dari Kenan. Rachel tidak akan melepaskan Kiara begitu saja. Wanita itu harus menderita karena telah merebut apa yang dimilikinya.

"Seharusnya kau tak melakukan hal ini" Celetuk Rachel menghampiri Kiara.

"Kenan hanya mencintai diriku!"tegasnya sengaja menabrakkan dirinya dengan Kiara. Hingga membuat gelas yang dipegangnya terjatuh.

"I'm so sorry" Lontarnya berjongkok mengambil serpihan pecahan itu. Dirinya langsung mendorong tubuh Kiara hingga membuatnya terjatuh.
Kiara menghela nafasnya berat melihat wanita itu yang mulai menghilang dari pandangannya. Tanpa berfikir panjang dirinya membersihkan pecahan gelas itu.

Selang beberapa lama kemudian Kenan datang dengan wajah marahnya sembari melemparkan makanan yang saat ini sedang dimakan oleh Kiara. Kiara terkejut ketika melihat tangan Rachel di perban. Pria itu langsung mencengkram leher Kiara hingga membuatnya hampir kehilangan nafasnya. "Jika kau menyakitinya aku pastikan nyawamu akan melayang!."

Rachel tersenyum menyeringai melihat Kenan memarahi istrinya itu bahkan pria itu tidak ragu untuk mencekik lehernya. Rachel tidak rugi dengan melukai tangannya sendiri.

"Uhk... "Kiara terbatuk sembari menetralkan nafasnya kembali.

"Satu lagi kau harus membayar apa yang kau pakai disini, termasuk makanan dan air yang kau minum!" Lontarnya membuat Kiara terkejut mendengarnya. Bahkan air yang ia minum harus membayarnya kepada pria itu. Kenan tak main-main dengan ucapannya untuk membuatnya hidup di neraka.

Di dalam kamar dirinya terdiam mengingat perlakuan yang ia terima tadi. Bahkan pria itu juga mencekik lehernya dan hampir membuatnya kehilangan nafasnya. Jika dirinya masih disini entah apa yang akan pria itu lakukan kepadanya. Tanpa berfikir panjang Kiara mengambil kopernya kemudian memasukkan barang-barangnya. Keputusannya untuk keluar dari labirin kegelapan sudah benar. Kiara menggeret kopernya sampai ke ruang tengah.

After Merried (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang