Part 4 : BEAR UNDERWEAR

153 28 2
                                    

enjoy~

Ini adalah hari keenam pelatihan ospek, dan matahari masih terik.

Seluruh lapangan sangat sunyi, karena semua orang mengenakan seragam 'kamuflase' mereka, berdiri di bawah terik matahari.

Mereka tidak diperbolehkan bergerak, mereka hanya bisa berdiri tegak selama 2 jam penuh. Katanya sih itu untuk melatih kegigihan mereka, kedua kaki Haechan sangat sakit dan dia ingin ingin duduk, tetapi tatapan tegas di wajah instruktur memaksanya untuk tetap berdiri. Butir-butir keringat mengalir sedikit demi sedikit saat dia mulai merasa pusing.

Satu jam telah berlalu begitu saja, mata indah Haechan mulai kabur. Seolah-olah dia mengalami serangan panas dan akan pingsan. Dia memiringkan kepalanya untuk melihat Mark, dia berjalan terhuyung-huyung ke arahnya, dengan hanya satu pikiran di benaknya,

Jika aku pingsan, aku ingin pingsan di depannya, sehingga dia bisa membawa ku ke rumah sakit. Demi persahabatan, demi biseksual, hwaiting! (Haechan my baby T.T)

Tapi akhirnya, Haechan tidak bisa bertahan sejauh itu, karena dia sudah tidak tahan, bahkan hanya untuk satu langkah saja dia tidak kuat. Seorang pria yang sangat gemuk menangkap Haechan yang kurus dan lemah sebelum berteriak,

"Instruktur, ada yang pingsan!"

Bau mulut pria gemuk itu bertebaran di wajah Haechan, yang membuatnya semakin pusing. Dia mengulurkan tangannya ke arah Mark, meminta bantuan, tetapi Mark hanya berdiri di samping dan menatap Haechan dengan dingin.

"Bawa dia ke ruang kesehatan cepat!"

"Baik"

Pria gemuk itu menggendong Haechan, dan karena bau keringat yang keluar dari tubuhnya menyerang hidung Haechan sekali lagi, Haechan akhirnya pingsan sepenuhnya tanpa reaksi atau perjuangan apa pun.

Ketika Haechan bangun, dia sudah berada di tempat tidur di ruang kesehatan. Dia melihat jam, dan baru menyadari bahwa itu hari sudah sore, tidak percaya kalau dia tidur  begitu lama. Renjun membawa makanan, berjalan mendekat dan melemparkannya ke tempat tidur,

"Kamu pasti senang sekarang, kamu tidur begitu lama."

Haechan melahap makanan itu kemudian dia bertanya pada Renjun dengan mulutnya yang penuh,

"Bagaimana kamu bisa datang ke sini?"

"Aku baru saja istirahat dan aku ingat kamu belum makan, jadi aku membawakanmu beberapa makanan. Oh, dan instruktur memintaku untuk memberitahumu bahwa kamu bisa istirahat sampai sore, tapi kamu harus ada di sana untuk latihan malam."

Saat malam hari, Haechan sudah merasa lebih baik. Dia menunggu sampai malam lebih gelap, sebelum menyelinap di belakang Mark.

"Hey Mark hyung, ini aku Haechan, aku di belakangmu."

Mark memutar bola matanya...

"Kenapa kamu tidak menyelamatkanku tadi? Padahal aku sudah memberimu sunblock."

Haechan mendekat ke Mark dan berbisik padanya.

"Kupikir kita sudah berteman? Apakah ini caramu memperlakukan temanmu sendiri?"

Mark kemudian mengangkat tangannya,

"Instruktur, orang ini seharusnya tidak berdiri di belakangku."

Instruktur memandang Haechan dan berteriak dengan volume paling keras,

"Kenapa kau berdiri di sana lagi? Mundur di posisi semula! Kau sama sekali tidak tahu apa itu kerja sama tim, bukan? Apa kau ingin mendapatkan hukuman."

Kata-kata instruktur membuat mereka yang berdiri di sebelah kanan merasa takut. Haechan kemudian kembali ke posisi semula sambil menatap Mark. Hati seorang bisexual memang dingin dan hitam.

I Don't Like Man If Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang