‼️agak sedikit 🔞
enjoy~
Haechan mengikuti Mark masuk ke dalam rumahnya. Dia tidak punya banyak waktu untuk memerhatikan interior rumah karena kepalanya sekarang sudah penuh dengan ciuman tadi, dia benar-benar bingung sekarang. Bibirnya sepertinya masih merasakan kehangatan tadi sehabis di cium.
"Kenapa hyung menciumku?"
Ini adalah pertanyaan yang sangat dia butuhkan untuk dijawab. Kenapa Mark tiba-tiba menciumnya? Mark tidak menjawab Haechan yang cemas dan melepas bajunya. Saat dia bertelanjang dada, wajah Haechan memerah dan segera membuang muka. Mereka berdua laki-laki, dan tidak ada alasan baginya untuk malu.
Mark masuk ke kamar mandi sementara Haechan masih membeku, meninggalkannya berdiri sendirian di sana. Dia melihat sekeliling. Jadi ini rumah Mark, sangat dingin.
Apa arti ciuman itu bagi Mark? Sekarang mereka berdua berada di tempat yang luas, sendirian, tidak dapat dihindari bahwa akan ada beberapa kegiatan "panas" yang menarik terjadi, kan? Haechan mulai memikirkan hal gila, tetapi kita tidak bisa menyalahkannya karena Mark sedang mandi, dan mereka hanya terpisah tembok. Haechan tidak bisa menahan diri untuk tidak membayangkan suara air yang mengalir dari tubuh Mark. Dia mencubit pahanya dengan sangat keras, Apa-apaan ini! Apa yang kamu pikirkan! Setelah beberapa saat, Mark keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, dan tatapan itu membuat Haechan terangsang.
"Sudah menatapnya? Mandi sana."
Mark mengeluarkan beberapa pakaian bersihnya dan melemparkannya ke Haechan. Haechan menangkap pakaian itu dan masuk ke kamar mandi. Seluruh kamar mandi dipenuhi dengan bau Mark. Haechan seperti orang mesum, dia mengambil napas dalam-dalam sebelum mulai mandi.
Dia mencoba yang terbaik untuk mengendalikan emosinya, tetapi setelah memakai setengah pakaiannya, tubuh bagian bawahnya mulai bereaksi. Untungnya, pakaian Mark agak kebesaran di tubuhnya, jadi tidak terlihat. Ketika dia berjalan keluar, Mark sedang menonton TV.
"Erm.. Dimana kamar tamunya hyung?"
Mark berbalik dan menyipitkan mata ke arah Haechan. Si idiot ini sangat manis ketika memakai pakaiannya.
"Kemari." Haechan berjalan mendekat dan berdiri di depan Mark, sambil menundukkan kepalanya dan menatap Mark yang sedang duduk,
"Kenapa hyung?"
"Hey, biarkan aku jadi yang pertama."
Kalimat Mark terdengar seperti bom karena menghancurkan sedikit kewarasan Haechan yang tertinggal. Wajah Haechan tiba-tiba memerah,
"Apa yang kamu bicarakan? hyung sangat gila mengatakan kata-kata rendah seperti itu padaku!"
"Bukannya kau suka padaku?"
Haechan membeku untuk beberapa saat, sebelum akhirnya dia menyadari bahwa pria ini mendengarnya malam itu sehingga dia mengerjainya.
"Jadi kamu mendengarnya dan kamu diam saja, Apa yang hyung inginkan sekarang? Perlakukan aku seperti lelucon? Ya, aku memang menyukai pria, dan bahkan jika hyung merasa jijik, tidak nyaman, atau tidak ingin berteman denganku lagi, aku hanya jatuh cinta padamu. Dari awal sampai sekarang, hyung telah mempermainkan ku seperti orang bodoh. Ada hal yang harus aku lakukan sekarang, jadi aku harus pergi."
Baru saja Haechan mau membuka pintu, Mark sudah berasa di belakang Haechan, sangat dekat, berbisik,
"Karena kau sudah disini, aku tidak berpikir untuk melepaskanmu pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Like Man If Not You
RomanceLee Haechan yang biasa saja bertemu dengan Mark Lee yang luar biasa. This is not my original story.