Part 7 : I FALL FOR YOU

137 25 0
                                    

enjoy~

PART 7 : I FALL FOR YOU

Haechan memegang beberapa surat cinta, dan sayangnya, tidak ada satupun untuknya. Dia hanya membantu orang lain. Gadis-gadis lain, tentu saja, dan surat-surat ini tidak lain dan tidak bukan untuk Mark.

Meski menyetujuinya, Haechan merasa sedikit tidak nyaman. Dia mengunjungi kelas Mark berharap untuk menemukannya di sana, tapi itu sia-sia. Melihat seorang mahasiswi yang duduk di barisan depan, dia bertanya,

"Permisi, apakah Mark ada di sini hari ini?"

Gadis itu mendongak, melirik Haechan dari ujung kepala hingga ujung kaki sebelum akhirnya menjawab,

"Dia ada di perpustakaan."

Tampaknya gadis itu tidak terlalu terganggu dengan kehadirannya.

"Terimakasih."

Kemudian Haechan pergi ke perpustakaan, anehnya dia merasa lebih merasa bersemangat dari sebelumnya seperti energinya kembali terisi menjadi 100%. Saat memasuki perpustakaan, Haechan langsung melihat pria yang akhir-akhir ini menjadi target obsesinya.

Sementara itu, Mark sedang membaca buku dengan seksama. Biasanya, dia memiliki ekspresi sinis di wajahnya, tapi sekarang terlihat sangat serius dan itu pertama kalinya bagi Haechan melihat Mark seperti ini, dan dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri bagaimana bisa satu orang memiliki begitu banyak ekspresi.

"Hai Mark hyung." Bisik Haechan duduk di samping Mark.

Mark bahkan tidak bergeming atau mengangkat kepalanya untuk melihat kehadiran Haechan. Haechan memberikan amplop itu kepada Mark. Melihat huruf-huruf merah muda di depannya, Mark mengerutkan kening. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia mengambilnya dan melemparkannya ke keranjang sampah di sisi meja. Haechan diam-diam senang, tapi dia tidak bisa membiarkan perilaku ini dibiarkan begitu saja.

"Mengapa kamu membuangnya? Tidakkah hyung tahu bahwa surat itu adalah ungkapan cinta dari seseorang yang mungkin saja dengan susah payah mereka tulis untukmu? Setidaknya lihat dulu dari siapa saja surat itu." Nasihat panjang lebar Haechan.

"Aku tidak ingin membuang waktuku." adalah satu-satunya balasan Mark.

"Buang-buang waktu? Bukankah kita seharusnya meluangkan waktu itu membangun hubungan yang baik dengan orang lain?"

Haechan mencoba memberi pengertian pada orang ini.

"Kenapa kau cerewet sekali dengan urusanku?", Mark bertanya, matanya tidak pernah meninggalkan buku. Hal itu membuat Haechan sedikit kesal.

"Kita adalah teman. Tentu saja, aku khawatir tentang masa depanmu hyung. Dan juga pasti ada dari mereka yang mengiri surat termasuk dalam tipemu kan,"

Hening. Haechan sedikit canggung. Namun setelah beberapa saat Mark menatap Haechan dan berkata,

"Haechan, aku sudah punya kekasih perempuan."

Untuk beberapa saat, dunia Haechan hancur dan semuanya tiba-tiba berantakan sekali lagi.

Bukankah dia baru saja memberiku buku dongeng itu dua hari yang lalu? Kemarin aku merasa istimewa. Apa yang terjadi sekarang? Pikiran Haechan kacau balau. Ia mencoba menenangkan dirinya. Mark bebas melakukan apapun yang dia mau. Bagaimanapun, itu adalah masa depannya sendiri dan kebahagiaannya sendiri. "Tapi kenapa hatiku terasa berat?", Gumam Haechan untuk dirinya sendiri. "Kenapa rasanya begitu menyakitkan mendengar dia sudah mempunyai pasangan?", Haechan mencoba tersenyum.

"Jadi itu sebabnya hyung membuang surat cinta itu. Dia pasti cantik. Aku sudah menebak itu sejak lama. Bagaimana mungkin orang sepertimu masih single? Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lebih jauh. Aku akan pergi." Dia berdiri, memaksakan senyum, dan pergi.

I Don't Like Man If Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang