enjoy~
Renjun tidak bodoh. Mereka berdua tidak kembali ke asrama tadi malam dan melihat Haechan sekarang, Renjun dapat menyadari bahwa dia berjalan seperti bebek, dan dia tersenyum seolah-olah menang lotre. Ironisnya, Renjun tahu bahwa Haechan 'dihancurkan' tadi malam.
"Jadi bagaimana Mark di ranjang?" Renjun bertanya tanpa basa-basi. Haechan meraih apa pun yang ada di jangkauannya dan melemparkannya ke arah Renjun.
"Kamu ini bicara apa sih? Mark hyung dan aku ..."
Pada awalnya, dia ingin mengesampingkannya, dan berbohong kepada Renjun, tapi memikirkan pria yang dia cintai tadi malam membuatnya tersenyum tak terkendali. Renjun mengeluarkan cermin dan menunjukkannya pada Haechan."Lihat, wajahmu itu menunjukan segalanya. Kamu tidak bisa berbohong padaku. Lagi pula tenang saja, aku tidak akan menyebarkannya."
"Apa menurutmu hubungan seperti ini tidak aneh?"
"Aneh? Kamu ini dari negara mana sih? Pointnya adalah... apa kamu sudah melakukan 'itu' dengannya?"
Renjun mengatakan ini sambil meperagakan 'itu' dengan tangannya membuat Haechan sedikit tersipu. Haechan ingin menendangnya tapi ujung-ujungnya malah mengeskposnya dengan bangga,
"Bukan hanya itu, kami juga sudah sepakat untuk berpacaran."
Meskipun Renjun merasa bahwa Mark sebenarnya memiliki sedikit perasaan untuk temannya, tapi dia tidak berpikir kalau mereka akhirnya akan berpacaran.
"Dia tidak hanya main-main denganmu kan?"
"Sepertinya tidak, dan aku juga berharap tidak."
"Terus bagaimana dengan kekasihnya?" Tanya Renjun.
"Oiya, bagaimana dengan kekasihnya?" Dia sudah terbutakan oleh kenyataan bahwa Mark setuju untuk berpacaran dengannya sehingga dia benar-benar lupa tentang fakta bahwa pria ini sudah mempunyai kekasih.
"Bodoh, kan tadi aku duluan yang tanya!"
"Aku tidah tahu."
"Bukankah kamu berpacaran dengannya sekarang?"
"Aku lupa bertanya pada Mark hyung, semoga saja dia tidak berencana menduakan kita." Haechan perlahan merasa kesenangannya sia-sia.
"Yaa.. sebenarnya berpacaran dengan dia saja sudah termasuk mukjizat. Siapa yang peduli jika dia mendua? Cinta terkadang akan membuat kita buta."
Apa yang dikatakan Renjun ada benarnya, tapi Haechan tidak bisa menerimanya.
"Aku bukan orang yang akan menjadi bodoh hanya karena cinta. Aku akan membicarakan ini pada Mark hyung nanti."
"Laki-laki benci orang sepertimu."Setelah mengatakan itu, Renjun memutuskan untuk menghentikan topik ini dan sibuk mengemasi pakaiannya.
"Apa sedang yang kamu lakukan?" Tanya Haechan
"Packing tentu saja. Jangan bilang kamu lupa besok kita sudah mulai libur?"
"Libur?"
"Oh my bear, besok kan ada festival besar-besaran di negara kita, jadi kuliah akan libur satu minggu. Apa kamu lupa?"
Saat itu Haechan tersadar ketika Bundanya sudah memberikan titahnya pada Haechan : liburan nanti dia harus berada di rumah. Tapi dipikirannya saat ini hanya ingin menghabiskan waktu dengan Mark. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
***
Saat itu sudah siang ketika Mark akhirnya tiba di asrama. Haechan sedang menunggunya untuk makan siang. Dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengklarifikasi masalah tadi pagi, tetapi ketika Mark sudah datang, dia tidak bisa mengatakan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Like Man If Not You
RomanceLee Haechan yang biasa saja bertemu dengan Mark Lee yang luar biasa. This is not my original story.