Part 3 : I'M A VIRGIN

184 30 5
                                    

enjoy~

Dunia perkuliahan sudah dimulai seminggu kemudian, begitu juga dengan ospek.

Langit masih belum sepenuhnya cerah ketika suara peluit berbunyi dari bawah. Haechan dan Renjun berjuang untuk keluar dari selimut mereka dan mengenakan seragam 'kamuflase' bersama dengan sepatu olahraga mereka sebelum mengenakan topi dan bergegas turun.

Karena adanya pemisahan gender untuk ospek, kali ini dua kelas laki-laki digabung. Haechan turun dan langsung melihat Mark memakai seragam 'kamuflase' dengan topi. Bagian luar topinya hanya menutupi sedikit matanya, tapi ekspresi wajah yanh dingin itu tetap sama. Hal ini membuat Mark terlihat semakin menarik.

Haechan mengambil kesempatan untuk berdiri di samping Mark. Instruktur meniup peluitnya, dan kelompok anak laki-laki yang sebelumnya sangat berisik menjadi tenang. Tangan berada di belakang sambil berjalan bolak-balik di depan mereka, sebelum dia memulai pidatonya yang penuh semangat:

"Selamat siang untuk kalian semua para mahasiswa baru, mulai hari ini sampai minggu depan, saya yang akan menjadi instruktur kalian. Nama saya Leeteuk, semua orang harus tahu tujuan dari pelatihan ospek ini, demi menumbuhkan semangat kalian orang untuk bertahan di masa-masa sulit selama perkuliahan."

Instruktur itu mengatakan banyak hal tapi Haechan bahkan tidak mendengar sepatah kata pun, karena dia hanya sibuk memiringkan kepalanya untuk mengamati Mark, si biseksual. Mark juga sadar ada yang memperhatikannya dari samping, dia segera menoleh dan mengerutkan alisnya sambil menatap Haechan tanpa henti. Hal ini kemudian membuat Haechan menghentikan tatapannya.

Baris ketiga, baris kedua, berdiri di sebelah kanan. Instruktur memberi tahu Haechan, karena dia adalah mahasiswa baru. Dia akan berdiri dengan teman seangkatannya yang lain.

Haechan mengangkat tangannya,
"Instruktur, saya ingin berdiri di sini."

"Siapa bilang kau bisa berdiri dimanapun sesukamu? Cepat berdiri disana sekarang!"

Sang instruktur meninggikan suaranya, dan itu membuat Haechan tak berdaya dan semakin menjauh dari Mark, karena jarak 2 baris di antara mereka.

Ospek itu sangat melelahkan, dan juga membosankan. Hari pertama, kami belajar cara berdiri tegak. Ini diulangi berulang-ulang saat latihan lalu kemudian hadap kiri, hadap kanan, jongkok dan segera berdiri. Di bawah terik matahari di musim panas, wajah cantik dan kulit tan milik Haechan berubah menjadi merah bersinar. Bahkan suara jangkrik membuat suasana yang panas menjadi lebih fustrating dan menjengkelkan.

Selanjutnya, begitu tiba waktu istirahat, akan ada gadis-gadis yang akan muncul entah dari mana dan memberi Mark air atau handuk basah. Hal ini membuat Haechan sakit perut dan mengenai alasan sakitnya, Haechan merasa sudah waktunya untuk Cimetidine (sejenis pil untuk mengatasi sakit perut karena pencernaan).

Akhirnya, hari telah berakhir, dan Haechan merasa seperti akan mati. Dia berlari kembali ke kamarnya dan mandi air dingin, lalu berlari ke minimarket untuk membeli dua botol sunblock sebelum mengetuk pintu Mark. Dia sangat terbiasa mengetuk pintu karena setiap Haechan mengetuk pintu, dia akan melakukannya 5 kali lagi sebelum Mark membuka pintu.

"Apa lagi?" Selain Haechan tidak akan ada yang mengetuk pintunya. Haechan kemudian memberikan sunblock ke tangan Mark

"Ini untukmu hyung. Aku membeli botol tambahan dan karena tidak ada orang lain yang akan menggunakannya makanya aku memberikanmu." Mark melihat sunblock di tangannya sebelum menatap Haechan,

"Haechan, apakah kamu suka padaku?"

Nada dan ekspresinya tenang seperti biasa. Begitu Haechan mendengar Mark mengatakan ini, wajahnya langsung memerah,

I Don't Like Man If Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang