01. I'm tired

62 25 13
                                    

"Tolong beri tau aku bagaimana rasanya dilindungi dan disayangi oleh kelurga "
-Aramevta

Sinar matahari pagi ini sangat cerah namun gadis yang sedang tertidur pulas tidak secerah matahari setiap hari nya hanya senyuman palsu yang dia berikan, luka yang sangat dalam tidak akan pernah terlupakan, Mevta bukan hanya sakit fisik tapi mental nya juga sakit.

"Bangun! bangun lo sialan" Fino mengguncang guncang tubuh Mevta

"Bangun gk lo kalo kaga bangun bangun juga gw ceburin ke kolam" ancam Fino

"Kak boleh ya aku tidur lagi?" kata Mevta, badan nya menggigil semaleman ia demam namun tak ada satu pun yang perduli

"Bangun bodoh lu harus sekolah!" sentak Fino

"Aku demam, hari ini aku izin kak gak masuk" jawab nya

"GAK USAH BANYAK ALESAN LOH, BANGUN SEKARANG, BANGUN SENDIRI ATAU GW SERET?"

"Kak pliss sekali ini aja" ucap nya

"Ck lu emg gak bisa kalo gak dikasarin" ucap Fino sambil menarik tangan Mevta bangun dari tempat tidur nya, dengan terpaksa Mevta bangun meskipun badan nya sangat lemas, tak sampai disitu saja Fino menyeret nya sampai ke kamar mandi, Fino juga melayangkan satu tamparan yang sangat keras kepada mevta

Plakk

"Cepet mandi jangan sampe lo terlambat, kalo lo terlambat gw pastiin lo bakalan dapet hukuman yang lebih dari ini" kata fino lalu pergi meninggalkan Mevta sendiri

Mevta memejamkan matanya, dingin menyapa seluruh badan nya, Mevta sudah tidak bisa membendung air mata nya lagi, rasa nya sangat sakit, dada nya begitu sesak. Mencoba berdiri, Mevta berpegangan ke dinding kamar mandi, badan nya kembali menggigil, deman nya semakin tinggi.

Setelah mandi Mevta segera memakai seragam, memandangi cermin dihadapan nya, terlihat banyak luka ditubuh nya, setiap hari ayah dan kaka nya selalu meninggalkan bekas luka
____________________

"Mevtaa!!"

Mevta pun langsung menoleh ke depan, ia menatap guru dengan tatapan lesu, perut nya yang tak terisi apapun dari kemarin papa nya menghukum Mevta tidak boleh makan sampai 2 hari karna tuduhan yang diberikan oleh mamah tirinya

"A-apa bu" jawab mevta sambil gugup

"Kalau saya lagi jelasin tuh dengerin jangan ngelamun" kata bu dera

"Maaf bu" kata mevta

"Kamu sakit? kalo sakit ke uks sana, ntar pingsan lagi. nyusahin" kata ibu dera dengan sangat angkuh

Mendengar kata "nyusahin" mevta pun langsung pamit untuk pergi ke uks, ia takut pingsan dengan kondisi nya yang sekarang, lebih baik ke uks dari pada dikelas nanti pingsan pasti sangat repot, ia tidak mau menyusahkan seperti yang dikatakan oleh bu dera

Mevta pun istirahat diuks tak ada satu pun petugas disana yang meyalani nya, bahkan mereka menatap Mevta dengan tatapan jijik, tetapi Mevta tak bisa apa apa hanya mengelus dada nya sambil berkata

"Semangat Mev lo pasti bisa" bantin nya

Mevta memejamkan mata nya untuk merasakan ketenangan sebentar, namun baru beberapa menit ia tertidur sudah terbangun karna kedatangan sang kaka

"Heh sialan" sentak Fino

"Kenapa ka" kata ku

"Masih nanya kenapa? lu bolos kan" kata Fino

"Enggak ka, aku sakit makanya kesini buat istirahat" jawab Mevta

"Halah alesan, ck bilang aja mau bolos kan" kata Fino

"Sumpah ka aku gak bolos, aku beneran sakit" kata Mevta

"Balik kekelas gak usah banyak bacot" kata Fino sambil menarik narik tangan mevta

"Kak pliss aku cuman mau istirahat sebentar" kata ku sambil memohon

"Ck terserah, liat aja abis ini apa yang bakal gw lakuin ke lu" kata Fino lalu meninggalkan Mevta sendirian

perempuan lain tumbuh dewasa selalau dilindungi oleh ayah dan kaka nya tapi itu tidak berlaku untuk Mevta, ia ingin merasakan kasih sayang dari kelurga nya dari ia lahir sampai sekarang selalu dibenci oleh keluarga nya terutama papa dan kaka kandung nya sendiri.

Mevta menangis pelan, ia memukul dada nya menahan sesak, disaat dia sedang sakit tak ada satu pun orang yang bisa ia jadikan sandaran, semua orang menbencinya bahkan Mevta tidak tahu alasan mereka membenci diri nya

ARAMEVTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang