Sinar matahari pagi ini sangat cerah sekali, gadis itu pun terbangun dari tidur nya langsung bergegas mandi, setelah mandi ia memakai dres putih yang kemarin ia beli
Memakai make up tipis, walaupun make up nya tipis tapi Mevta terlihat sangat cantik, lalu ia memakai mahkota bunga nya, Mevta berdiri didepan cermin senyuman nya sangat manis, ia berharap mamah nya bisa bahagia dihari spesial ini
Pesta nya dimulai jam 9 pagi, Mevta pergi kepesta pukul 8.30 karna jarak dari rumah papa nya ke rumah derlis lumayan jauh, apa lagi pasti jalanan nya macet
Gadis itu pergi menggunakan taksi, selama perjalanan hati nya tak karuan, sepertinya dia sudah memiliki pirasat buruk, "Neng ini mau kemana ya" tanya supir taksi
"Ke perumahan cempaka blok A no 12"
"Okey siap neng"
Mevta melihat keluar jendela, hati nya tak kunjung tenang, pikiran nya melayang ntah kemana, hanya membutuhkan waktu 30 menit akhirnya Mevta sampai dirumah Mamah nya
Saat ia turun dari mobil sudah disajikan dengan pemandangan yang tak enak, ia melihat Fino setia berdiri disamping Derlis, acaranya sudah dimulai dan kemudia acara tiup lilin dan potong kue
Potongan kue yang pertama Derlis berikan pada Fino, Fino memeluk Derlis sambil memberikan kado
"Selamat ulang tahun mamah cantik" ucap Fino tulus
"Makasih sayang" kata Derlis
Mevta menatap mereka nanar, ada rasa sakit dihati nya, ia ingin merasakan bagaimana rasanya dipeluk oleh Derlis?
"Hai tante" ucap Mevta pada Derlis
"Hey sayang kamu dateng juga" jawab Derlis
"Itu siapa jeng cantik banget" ucap salah satu tamu disana
"Owh dia anak temen saya" jawab Derlis
"Tapi kok mirip sm kamu Der"
"Ha?masa si gak lah, gak mungkin dia kan bukan anak saya"
"Selamat ulang tahun mah, semoga mamah cepet ngakuin aku sebagai anak mamah ya" bisik Mevta pelan
"Makasih ya udh dateng diacara tante, makasih juga loh kado nya baik banget kamu"
"Sama sama tan"
"Nama kamu siapa" ucap Rena salah satu teman Derlis
"Mevta tante"
"Cantik banget pasti mamah kamu juga cantik"
"Mamah aku memang cantik tante, sekarang dia lagi ulang tahun"
Fino menarik tangan Mevta untuk menjauh dari pesta itu, "Apaan apaan si ka sakit" ucap Mevta
"Lu yang apa apaan ha? lu mau bikin acara mamah hancur?
"Apa si ka aku gak ngapa ngapain"
"Lu hampir bilang kalo mamah itu mamah lu"
"Kenyataan nya emg mamah juga mamah aku ka"
"Lu emg egois"
"KALIAN YANG EGOIS, AKU ADA DISINI TOLONG LIAT AKU TAPI KALIAN GAK PERNAH LIAT AKU, AKU JUGA MAU KAYA KAKA SELALU DIBANGA BANGGAIN PAPA SAMA MAMAH, AKU JUGA MAU TAU RASANYA DIPELUK SAMA MAMAH KAK"
sentak MevtaPlak
"Lu ga berhak bentak bentak gw sialan"
"Aku benci kalian"
bugh
bugh
Tiba tiba Verlo datang memukul Fino, Mevta yang melihat itu pun berusaha melerai mereka
bugh
bugh
dughk
Mereka saling memukuli satu sama lain, Verlo memukul Fino tanpa ampun, Mevta sudah menangis memohon mohon untuk berhenti tapi mereka tak kunjung berhenti
"Verlo plis udah jangan sakitin ka Fino" kata Mevta sambil menarik Verlo
"Dia kaka lu? Dia gak pantes disebut kaka Mev" jawab Verlo
"Ver aku mohon berhenti, aku takut"
Verlo membawa Mevta kedalam dekapan nya, Ia sangat mengerti bagaimana perasaan gadis nya sekarang
"Lu dikasih berapa ronde sama ni cewek, sampe lu belain dia segitunya"
Bugh
"Jaga mulut lu bangsat"
"Kak Stop aku gak sejelek itu, udh cukup kaka selalu hina aku, sesuai janji aku ke kaka aku bakalan pergi jauh dari kalian semua" ucap Mevta
Cika, Derlis mereka menyusul Fino dan Verlo, "Verlo kamu apa apaan si sayang berantem disini" tanya Cika khawatir
"Anak tante Derli kasar sama perempuan, lebih parah nya lagi perempuan itu adik kandung nya sendiri" kata Verlo sambil menahan emosi
Derlis hanya melihat Fino, wajah putra sekasayangan nya penuh dengan lebam, Fino tersenyum ke arah mamah nya seolah olah ia baik baik saja
Mevta gadis itu jauh dari kata baik, tapi Derlis sama sekali tidak melihat Mevta. Kehadiran Mevta disana hanyalah sebagai penonton bukan peran utama dikehidupan Derlis
"Maksud kamu gimna?" tanya Cika
"Ternyata selama ini tante Derlis punya anak perempuan bun"
"Apa itu benar Der" tanya Cika
"DIA BUKAN ANAK AKU CIK" jawab Derlis dengan suara yang tinggi
"KAMU GILA GAK NGAKUIN ANAK KAMU SENDIRI, DIA GAK BERSALAH DERLIS"
"KAMU GAK TAU APA APA TENTANG AKU CIKA, GARA GARA DIA MAS ARGA SELINGKUHIN AKU, AKU BENCI PERSELINGKUHAN" disela ucapan nya Derlis menangis, hati nya sakit mengingat itu
"Mah aku minta maaf" ucap Mevta
"DIAM KAMU, KAMU MEMANG PEMBAWA SIAL, GARA GARA KAMU ACARA SAYA JADI BERANTAKAN, FINO JADI BABAK BELUR GINI" sentak Derlis
Plak
plak
"SAYA MENYESAL SUDAH MENGUNDANG KAMU KESINI ANAK SIALAN" kata Derlis sambil melayangkan tamparan ke pipi mulus Mevta
Mevta hanya memegang pipi nya, rasanya sakit sekali, Cika yang melihat itu pun tak habis pikir dengan sahabat nya, bagaimanaa bisa ia tidak mengakui anak kandung nya sendiri
Fino menyeret tangan Mevta untuk pergi dari sini, Mevta berusaha melawan tapi sayang tenaga nya tidak sekuat kaka nya, Verlo tak tinggal diam, Verlo berusaha melepaskan tangan Fino dari Mevta
Terjadi perkelahian kembali, Fino mendorong tubuh Verlo, Verlo membalas mendorong tubuh Fino membuat Fino jatuh, tak disangka ada mobil melaju cepat mobil itu rem nya blong
Mobil itu mengarah ke arah Fino, Derlis berteriak "FINO AWAS"
Brak
dia tertabrak, semua orang kaget dengan kejadian tak terduga ini, Derlis sudah lemas tak berdaya, darah segar berkecucuran diaspal
Derlis menghampiri anak nya "Bertahan sayang" kata Derlis sambil meneteskan air matanya
"Maafin mamah sayang, hiks kamu harus bertahan"
"A-kku udh gak kuat m-m-ah"
"Gak kamu kuat sayang, kamu kuat demi mamah"
"Gak sayang jangan tutup mata kamu"
"TUHAN JANGAN AMBIL NYAWA NYA" teriak Derlis
Jiwa itu sudah pergi, menembuskan nafas terakhirnya, tak hanya Derlis yang merasakan sakit semua orang disana ikut menangis pilu
"LU JAHAT NINGGALIN GW" ucap lelaki itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAMEVTA
Teen FictionKisah seorang gadis cantik yang memiliki nama Aramevta Dewi Argamandra, kisah nya sangat memilukan, setiap hari selalu ada badai yang harus ia lewati, hanya seorang gadis sederhana yang raga nya telah rapuh, fisik nya dan mental nya jauh dari kata b...