Fino Alexky Argamandra
Lelaki sejuta rahasia, ia tak pernah menunjukan sikap lembut pada siapapun. Terutama pada sang adik, bagi nya suara jeritan sang adik adalah kebahagian untuk nya.
Siapa yang tak mengenal Fino? memiliki wajah yang sangat tampan, mata yang sangat indah, senyuman manis, ia juga memiliki gigi gingsul, badan kekar, karya Tuhan begitu sempurna bukan?
Selain pintar ia juga memiliki IQ yang cukup tinggi, Sama sama memiliki IQ yang tinggi, membuat Fino selalu ingin lebih unggul dari sang adik.
Malam ini seperti biasa, sendiri, kesepian itu yang selalu Fino rasakan, kehilangan kasih sayang orang tua semenjak kelahiran adik nya.
Tok tok tok
"Den ada nyonya dibawah, katanya mau ketemu sama aden" kata bi idah
"iya" jawabnya, ia pun langsung menghampiri perempuan tercantik didunia siapa lagi kalo bukan mamah nya
Senang? jangan ditanya lagi Fino sangat merindukannya, Mamah nya jarang menjenguk bahkan menanyakan kabar anak ny saja jarang bahkan tak pernah
"Hai anak mamah yang paling ganteng" Kata derlis memeluk Fino
"Hai mah" sahut nya
Derlis tersenyum lalu memberikan makanan favorit Fino, ia menuju dapur menyiapkan makanan yang sudah ia masak dirumah
"Sayang sini nak makan, pasti kamu belum makan kan" ajak nya
"Iya mah"
Fino pun langsung menghampiri mamah nya didapur, ia langsung memakan makanan itu, masakan mamah nya memang selalu enak, menurut dia masakan paling enak didunia ya masakan my mom
"Mamah apa kabar" Kata Mevta yang muncul tiba tiba
Derlis tak menjawab pertanyaan Mevta, ia hanya sibuk melihat Fino makan, sakit?tentu saja Mamah kandung nya sendiri tak menganggap kehadiran nya, seolah olah mereka hanya memiliki satu anak.
Mevta hanya diam menyaksikan Derlis dan Fino mereka terlihat bahagia, menceritakan segala hal sesekali mereka tertawa, ia juga ingin merasakan nya
"Sayang mamah pulang dulu ya" kata Derlis sambil memeluk Fino
"Masih kangen" kata Fino
"Maaf sayang mamah gak bisa lama lama"
Derlis hendak pulang namun langkah nya terhenti ketika tiba tiba ada yang menahan tangan nya. Mevta ia menahan tangan sang ibu seolah olah ia ingin memberitahu bahwa dia juga anak nya bukan hanya Fino.
"Lepas" ucap derlis menepis tangan Mevta
"Mah aku kangen, aku juga mau kaya ka Fino"
"Jangan mimpi!. Anak saya cuman Fino"
"BUAT APA AKU DILAHIRIN KE DUNIA INI MAH KALO KALIAN CUMAN NYIKSA AKU, AKU JUGA BUTUH KASIH SAYANG DARI KALIAN, AKU RAPUH MAH KALIAN SEMUA NGEBANTAI HABIS HABISAN MENTAL AKU" kata Mevta, ia mengatakan perasaaan nya, iya juga ingin kasih sayang dari mereka
Plak
"JAGA MULUT KAMU, MASIH UNTUNG KAMU SAYA LAHIRIN" Sentak Derlis
"Aku gak pernah minta dilahirin" kata Mevta sambil memegang pipi nya yang ditampar oleh Derlis
Brugh
Dughk
Dughk
Srettt
Fino yang kesal melihat itu pun langsung memukuli sang adik, menendang perut Mevta dengan kencang, iya juga narik rambut mevta lalu menghantam kan kepala Mevta ke dinding
Kejam, itu lah Fino lelaki yang tak memiliki rasa kasihan pada adik nya sendiri, Mevta hanya pasrah dan menangis dipukuli oleh kaka nya.
"Jaga mulut loh bajingan, lu udah ngelukain perasaan nya" kata fino sambil mencekik Mevta
"H-hikss ampun kak" jawab mevta dengan susah payah. Fino mencekik nya terlalu kencang Mevta hampir kehabisan nafas
Dughk
Kali ini tendangan nya lebih kencang dari sebelum nya, membuat Mevta terpental
Mevta meringis badan nya penuh dengan luka, perih, bukan fisik nya yang sakit hati juga, ia melihat ke arah Derlis berharap mamah nya mau membantu ia bangun
Namun pada kenyataan nya Derlis hanya menyaksikan anak nya disiksa lalu pergi meninggalkan Mevta sendirian
Dunia ini sangat kejam untuk gadis cantik seperti Mevta, anak yang tidak tahu apa kesalahan nya harus menanggung beban seberat ini
Mevta memeluk kedua lutut nya lalu menangis, ia selalu bertanya pada tuhan kenapa semua orang membenci nya.
"Hikss aku cape Tuhan"
"Kenapa harus aku yang menanggung ini semua"
"Aku cuman mau dipeluk sama mamah"
"Aku mau dimanja sama papah"
"Aku mau dilindungi sama kaka"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAMEVTA
Dla nastolatkówKisah seorang gadis cantik yang memiliki nama Aramevta Dewi Argamandra, kisah nya sangat memilukan, setiap hari selalu ada badai yang harus ia lewati, hanya seorang gadis sederhana yang raga nya telah rapuh, fisik nya dan mental nya jauh dari kata b...