Chapter 2

12.3K 789 3
                                    

Lanjut baca nya gaes....Kalo ada typo atau gk jelas sorry oke



"Ell mau tau sesuatu tentang keluarga dan diri Ell, nak?" Tanya nek Narsih.





"Iya nek, Ell ingin tau?" Seru Ell dengan semangat sekali karena ingin mengetahui keberadaan keluarganya.

"Sebenarnya, dulu saat nenek sedang memulung sampah di taman. Nenek mendengar tangisan seorang bayi, nenek bingung dimana asal suara tangisan bayi tersebut karena posisinya pada saat itu keberadaan sekitar taman sangat sepi tidak ada orang sama sekali hanya nenek seorang yang berada di taman tersebut." kata nek Narsih sambil mengusap kepala Ell.

"Nenek penasaran dan merasa kasihan sekali mendengar tangisan pilu bayi tersebut.
Nenek berusaha mendengarkan kembali suara tangis bayi tersebut dengan serius dan mendekati nya.
Ternyata bayi tersebut berada di bangku duduk taman yang di letakkan dalam kardus yang berisi seorang bayi dan satu kertas yang isinya adalah nama yang digunakan Ell sekarang yaitu "Ellard Milo C" dan tidak ada lagi keterangan bayi tersebut dalam kardus yang nenek temukan." Lanjut nek Narsih dengan sedih melihat raut wajah Ell

"Apa itu altinya Ell dibuang oleh kelualga Ell, nek?" Tanya Ell dengan mata berkaca-kaca.

"Apa Ell anak nakal makanya Ell dibuang oleh papah mamah, jika Ell nakal Ell akan belusaha menjadi anak baik. Tapi kenapa halus di buang nek hiks hiks?" Pecah Sudah tangis Ell.

Ell bertanya kenapa dia harus dibuang jika ia anak nakal kenapa tidak dimarahi saja? Kenapa harus dibuang? Ell kan bisa berusaha menjadi anak baik. Itulah yang ada dalam pemikiran otak polos Ell sekarang.

Nek Narsih merasa sedih dengan ucapan Ell. Nek Narsih juga tidak mengetahui apa tujuan keluarga Ell membuang anak yang tidak berdosa seperti Ell waktu itu.

Jika Ell anak yang tidak diinginkan kenapa tidak dititipkan seperti dipanti asuhan atau disimpan di depan rumah warga, kenapa harus di tempat kan di dalam kardus dan hanya dibungkus dengan selimut tanpa adanya perlengkapan bayi yang komplit pada waktu itu di taman. Setega dan seniat itu kah membuang Ell.

Nek Narsih memeluk Ell dengan erat, mereka berdua berpelukan dengan menyalurkan perasaan mereka supaya Ell tenang kembali.

"Tidak, Ell tidak dibuang. Jangan berpikiran seperti itu cucuku. Mungkin dengan cara ini juga Tuhan ingin memberikan dan mempertemukan nenek seorang keluarga yang lucu dan menggemaskan seperti Ell, dan Tuhan tau Ell adalah anak yang kuat, makanya Ell dipisahkan dengan keluarga Ell. Tapi percayalah kelak Tuhan akan mempertemukan kembali dengan keluarga Ell." Ucap nek Narsih.


"Benalkah nek, Ell akan beltemu kembali dengan kelualga Ell?" Tanya Ell menatap nek Narsih dengan mata polosnya tapi tersirat kesenangan.


"Hahahah lucunya cucuku ini, tentu Ell harus percaya itu dan Ell harus sehat terus agar bisa berjumpa kembali dengan keluarga Ell." Seru nek Narsih walau tersimpan keraguan dalam ucapannya sendiri.


"Yah,semoga kau di pertemukan kembali dengan Mereka nak" batin nek Narsih.












Seru gak gays???
Lanjut gak nih?????

My Baby EllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang