Chapter 9

9.2K 744 16
                                    








"Tunggu." Suara berat seseorang dari arah meja makan.

Ternyata dari tadi saat Ell sedang berbicara dengan bi Ijah Ell sudah diperhatikan oleh seluruh keluargnya.

Ell pun berbalik dengan perlahan untuk melihat siapakah gerangan yang menghalanginya untuk kembali kekemar.

****************************

Deg

Semua orang terdiam saat melihat Ell berbalik karena tadi saat Ell sedang berbicara dengan bibi wajah Ell tidak terlihat jelas karena Ell sedang menyamping, tapi sekarang wajah Ell terlihat jelas sekali menghadap mereka. Mereka semua dibuat terkagum-kagum dan terpukau dengan wajah Ell apalagi saat melihat mata polos bingung Ell melihat mereka di tambah dengan pakaian beruang berwarna Babyblue terlihat sekali lucu, kecuali satu orang yang melihat Ell dengan penuh permusuhan.

"Apakah itu dia?" Dengan mata penuh selidik.

"D-dia pu-putraku?" Dengan mata berkaca-kaca.

"Berbeda." Dengan wajah datar dan smirk tanpa semua orang ketahui.

"Benarkah?" Dengan wajah datar menatap Ell tajam penuh selidik.

"I-imut dan juga ca-cantik." Dengan wajah datar menatap Ell.

"A-apa-apaan dia." Terlihat sekali diwajah menatap tidak suka kepada Ell.

Itulah batin-batin orang yang berada di meja makan saat ini sedang menatap Ell.

Ell takut sekali saat melihat mereka menatap Ell dengan pandangan seperti itu.
Mata Ell sudah berkaca-kaca bibir mungil Semerah cerinya bergetar dan sebisa mungkin Ell tahan agar Ell tidak menangis di depan mereka.

Ell tidak ingin dianggap lemah oleh mereka lagi Ell tidak ingin ditindas disini, tetapi tatapan mereka kepada Ell sungguh tajam. Ell tidak bisa menahannya.

Hiks

Hiks

Hiks

Runtuh sudah pertahan Ell untuk menahan air matanya didepan mereka.

Tetapi bagi mereka yang sedang melihat Ell sedari tadi menahan untuk tidak menangis tetapi tetap tidak bisa dan akhirnya menangis pun merasa gemas melihat Ell.

Lihatlah muka bulatnya yang sedikit tertutupi oleh rambutnya, mata yang sudah banjir oleh air mata, pipi chaby yang basah dan berwarna merah merona, hidung mungilnya yang mengeluarkan lahar putih sudah berwarna merah, dan bibir tipis seperti charynya bergetar mengeluarkan Isak tangis yang merdu untuk mereka dengar.

"Menggemaskan" batin mereka semua. Kecuali satu orang yang masih melihat Ell dengan penuh permusuhan.

"Aaagghhh, tuan muda sangat menggemaskan." Batin semua pelayan dan bodyguard yang melihat Ell menangis.

Sedangkan bibi yang meliha tuan mudanya yang sedang menangis didepan keluargnya merasa kasihan dan khawatir.

"Aduh Aden, gimana ini bibi tidak bisa apa-apa." batin bibi melihat Ell penuh khawatir dan gelisah dari dapur.

"Kemarilah." Titah seseorang dengan suara beratnya. Itu adalah kepala keluarga sang pemimpin di mansion ini, "Albert Leon Alexander" dia menyuruh kepada Ell untuk mendekatinya.

Seluruh penghuni mansion merasa kaget dengan ucapan Albert. Seluruh pelayan dan bodyguard merasa takut dan kasihan melihat Ell.

Ell dengan ragu-ragu, takut, cemas, rasa yang campur aduk dan masih dengan air mata yang bercucuran mendekati sang kepala keluarga secara perlahan.

Tap

Tap

Tap

Ketika Ell sudah sampai di samping sang kepala keluarga, Ell menundukkan kepalanya dengan memilin baju bagian bawahnya.
Semua orang yang melihatnya merasa gemas dengan tingkah Ell.

"Kemarilah." Ucap ulangnya kembali dengan menepuk bagian pahanya 3 kali.

Ell yang mendengar itu pun merasa heran. Bukankah ia sudah berada disampingnya.

Ell pun memiringkan kepalanya bingung sambil melihat sang kepala keluarga dengan wajah bulatnya yang sudah memerah dan masih terlihat jejak air matanya.

My Baby EllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang