Chapter 10

9.5K 784 21
                                    

Mohon bersabar yah bestie untuk menunggu kelanjutan ceritanya 🙏 Author pasti akan lanjutkan ceritanya kok :)










Karena gemas dan geram melihat Ell yang masih belum mengerti apa yang ia maksud, sang kepala keluarga pun mengangkat Ell dengan mudahnya dan mendudukkan Ell dipangkunya.


"Aaakkhh." Ell berteriak kaget saat Ell di angkat tiba-tiba dan didudukan di pangkuan sang kepala keluarga.

Tidak hanya Ell yang kaget tapi seluruh penghuni mansion pun kaget melihatnya.

"Diamlah." Kata Albert dengan nada sedikit lembut.

"Makan." Lanjutnya.
Ell bingung, Ell tidak mengerti apa yang ia maksud.

Melihat Ell yang belum bergerak pun sang nyonya/mommy pun berinisiatif mengajak Ell untuk makan.

"S-sayang, Ell makan yah." Ucapnya dengan tersenyum dan mata berkaca-kaca.

Ell mengalihkan tatapannya kepada orang yang mengajaknya berbicara yang ternyata duduk di sebelah kanannya.

Ell tahu dia, dia adalah mommy nya Sean dan sang nyonya keluarga ini Jessica Drenda Alexander.

Sebenarnya mommy nya sayang kepadanya tetapi karena takut terhadap sang suami dan anak-anaknya yang lain ia tak berani memberikan perhatian lebih kepada Ell.

Tetapi diam-diam dia selalu memperhatikan Ell dan selalu menanyakan tentang kondisi Ell kepada bi Ijah.

"B-boleh kah?" Tanya Ell gugup dan menundukkan kembali kepalanya. Ell merasa sangat takut dengan tatapan mereka semua yang berada di meja makan kecuali satu orang tentunya.

"Tent-"
"Angkat kepalamu kembali." Potong seseorang dengan tiba-tiba dengan nada suara penuh penekanan.

Ell merasa kaget, ia mengangkat kepalanya kembali dan melihat dari mana asal suara tersebut yang ternyata berada di sebelah kirinya itu adalah Abang pertamanya Aaron Chriss Alexander.

"Jangan pernah menundukkan kepalamu lagi, ingat itu." Ucapnya kembali dengan menatap Ell tajam.

Dia tidak ingin terlewatkan untuk melihat keindahan didepan matanya. Ada sesuatu yang menggelitik dihatinya saat melihat Ell.

"Hmmm, sayang makan yah, mommy akan mengambilkannya untuk mu." Sang mommy mengalihkan suasana yang sempat tegang akibat ulah si sulung.

Ell pun menganggukan kepalanya untuk menanggapi ucapan sang mommy.

"Apakah kau bisu?" Pertanyaan tiba tiba dari Abang kedua yang duduk disebelah Aaron, Brian Carlon Alexander.

"Ti-tidak." Jawab Ell.

"Gunakan mulutmu jika diajak berbicara, untuk menanggapi maupun menjawab, ingat itu."

"Ba-baiklah." Duh Ell udah tidak kuat disituasi saat ini. Ell jadi serba salah, dan entah kemana rasa lapar itupun hilang. Ell ingin pergi dari sini.

"Ini sayang, Ell ingin disuapi?" Tanya mommy.

"T-tidak pellu, Ell bisa sendili." Ucap Ell. Saat Ell akan mengambil sendok. Tiba-tiba suara seseorang menginterupsi kembali Ell, dan Ell pun terpaksa harus menghentikan gerakannya.

"Aku yang akan menyuapimu." Ucap seseorang yang duduk disebelah Derren, Ellard Sean Alexander Abang ketiganya.

Dia pun mengambil alih Ell yang berada di pangkuan sang Daddy sekarang berada di pangkuannya.

Sang Daddy yang mendapat perlakuan itupun menatap Derren dengan mata tajamnya dan menguarkan alarm berbahaya.

Suasananya pun tegang kembali.
Tidak hanya Albert, tetapi Aaron dan Brian pun sama menguarkan aura permusuhan.

"M-mas." Ucap sang istri untuk mengendalikan emosi sang suami dengan mengusap takannya.

"Tcih." Decih Albert.

Tapi Darren tak peduli itu. Ini kesempatan nya.

"Ayo makan." Ucap Derren kepada Ell dengan menyodorkan sendok berisi makanan kedepan bibir mungil Ell.

Ell ragu-ragu tapi karena takut Ell pun terpaksa.

Suasananya pun kembali seperti semula dan mereka pun menikmati makanannya.

Gimana dengan keadaan Keyla sekarang? Sekarang ia sedang menatap Ell dengan tatapan tajamnya dan meremas sendok dengan kuat untuk melampiaskan rasa kesalnya.

Dan otak kecilnya sedang merencanakan sesuatu. Tanpa Keyla sadari bahwa ada seseorang yang sudah memperhatikan ia.

Beralih kepada Ell.
Makan Ell sangat berantakan walaupun ia sedang disuapi, terbukti dengan adanya sisa-sisa makanan di dekat bibir mungilnya.

Darren yang melihat itupun mengambil sisa makanan tersebut dan memakannya.
Dan yah semua orang menatap Darren kaget dan Albert, Aaron, Brian menatap Darren tajam seperti pedang yang akan menghunusnya kapan pun saja.

Sepertinya Derren benar-benar sedang mencari masalah. Bukan, lebih tepatnya sedang memamerkan, sepertinya.

My Baby EllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang