Chapter 14

8.5K 709 26
                                    

Setelah melewati beberapa kejadian tadi siang sekarang digantikan dengan suasana malam yang tenang.

Dimana sekarang seluruh keluarga Alexander sedang berkumpul diruang keluarga, tapi ada yang berbeda disini, biasanya ada suara cerewet manja dari seorang anak perempuan tapi sekarang suara itu tidak ada lagi didalam mansion itu.
D
igantikan dengan sosok remaja mungil yang sedang duduk dipangkuan mommy nya dengan mulut tersumpal oleh botol dot susu coklat yang sedang asik melihat siaran kartun dua tuyul di tv yang di setel oleh sang Daddy.

Ia kini sedang menggunakan baju sleepsuit  berbahan rajut berkupluk, dan juga menggunakan kaos kaki. Itu semua dipakaikan oleh mommy agar Ell tidak merasa kedinginan saat dimalam hari.

 Itu semua dipakaikan oleh mommy agar Ell tidak merasa kedinginan saat dimalam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Contoh baju yang sedang digunakan baby Ell

Sedang Daddy dan abangnya sedang sibuk dengan gadget nya masing-masing.

Tapi mereka diam-diam selalu melirik kearah Ell karena gemas kepada Ell.

Tetapi mereka juga belum ada yang berani untuk mendekati Ell untuk sekarang, ditakutkan Ell akan menangis dan tidak ingin bertemu mereka lagi, mereka perlu waktu pendekatan kepada Ell, dengan Ell mau dan tenang-tenang saja berada satu ruangan dengan mereka pun itu sudah satu kemajuan yang sangat bagus bagi mereka.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00.

Tiba-tiba botol dot susu yang dipegang pun jatuh dari tangan Ell.
Mereka yang mendengar ada barang jatuh pun memusatkan perhatian mereka kepada satu objek yaitu Ell.

Mereka melihat yang sedang bersandar didada mommy dengan mata terpejam dan mulut mungil yang sedang sibuk menyedot sesuatu.
Para dominan pun menggigit pipi dalam mereka untuk menahan gemas kepada Ell. Sedangkan mommy hanya tersenyum melihatnya yang ternyata sudah tertidur.

"Pindahkan ia ke kamarnya." Titah Albert kepada Jessica.

Tetapi sebelum Jessica beranjak, tiba-tiba ada yang merebut Ell dari pelukan Jessica.

"Ell tidur denganku." Ucap Aaron. Aaron merebut Ell dari pelukan Jessica.

Tanpa menunggu persetujuan dari keluarganya Aaron pun langsung melenggang pergi dari hadapan mereka menuju ke kamarnya.

"Bagaimana kalo Ell menangis tengah malam saat tau ia tidur dengan Aaron?" Tanya Jessica kepada Albert khawatir.

"Tenanglah, aku percaya Aaron bisa mengatasinya." Ujar Albert tenang.

Sedang kan kedua putranya yang lain hanya menatap kepergian Aaron dan Ell dengan wajah datarnya.

"Dia selalu satu langkah lebih cepat, tcih." Ucap Brian kesal dalam hati.

"Besok harus bagianku." Ucap Derren dalam hati.

Tiba-tiba mereka saling pandang dan menatap satu sama lain dengan tatapan tajam seolah-olah mereka sedang mengeluarkan leser merah dari mata mereka masing-masing untuk membidik musuh.

"Kalian pergilah istirahat son." Suara Albert memecahkan ketegangan diantara Kakak beradik itu.


Tcih


Decih mereka, lalu mereka pun pergi meninggalkan ruang keluarga dengan perasaan dongkol.

"Persiapkan dirimu malam ini untuk melayaniku." Ujar Albert tiba-tiba yang tertuju kepada Jessica.

Jessica kaget suaminya menginginkan sekarang, ini alasan ia tidak ingin tidur dahulu dengan suaminya selain ia ingin tidur dengan Ell tapi ia juga ingin menghindari suaminya.

"Tidak ada bantahan, jangan banyak alasan kamu." Ucap Albert penuh penekanan saat tau Jessica ingin menolaknya dengan beribu alasan basinya.

Jujur Jessica bukan tidak ingin melayani suaminya, tapi ia takut suaminya berbuat terlalu kasar dalam berhubungan dan pasti itu akan lama dan mengakibatkan dia akan bangun kesiangan dan susah untuk melakukan kegiatan besoknya.
Ia pasti tidak akan bisa bermain, bercanda dan merawat Ell besok.


Hfuhh


Jessica hanya bisa menarik nafas panjang. Ia sekali lagi tidak bisa berbuat apa-apa.

Ia pun beranjak dari ruang keluarga menuju kamar ia dan suaminya untuk mempersiapkan diri.
Tak lama beberapa menit kemudian pun Albert menyusul Jessica kekamar.


********************************


Kamar Aaron.

Ia meletakkan Ell diatas kasur dengan perlahan dan memasukkan pacifier kedalam mulut mungil Ell. Dan pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian Aaron pun sudah keluar dari kamar mandi, ia hanya mengunakan celana training pendek selutut tanpa menggunakan atasan.

Ia mendekati Ell, merebahkan tubuhnya disamping Ell dan masuk kedalam selimut. Ie terus saja menatap Ell dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Wajahnya terus mendekat kepada Ell, tak lama ia mengecup kening Ell, kedua mata Ell, kedua pipi chaby lembut Ell, hidung mungilnya pun tak luput dan yang terakhir ia mengecup bibir Ell sedikit lama dan sedikit menjilatinya.

"Manis." Ujarnya.

"Favoritku." Dengan mengusap lembut bibir mungil Ell.

Tak beberapa lama ia pun menyusul Ell kedalam mimpi. Dengan memeluk pinggang Ell posesif.

Apakah wajar sang abang mengecup bibir adiknya sampai menjilatinya 🤔

My Baby EllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang