Chase Me
Jungwon membuka lebar-lebar pintu rumah barunya. Dia terpaksa harus pindah, lagi. Dikarenakan agensi tempatnya bekerja resmi pindah ke bangunan baru yang lebih luas.
Jauh dari rumah dan keluarga membuat Jungwon mau tak mau melakukan segala sesuatunya sendiri.
Pandangannya menyapu seisi ruangan. Tempat itu sudah dibersihkan, beberapa perabotan tampak ditutupi dengan kain agar tak kotor terkena debu.
Jungwon menarik gorden hingga seluruh ruangan diterangi oleh cahaya matahari.
Tak buruk, pikirnya.
Ia meraih sapu dan mulai membersihkan tempat itu.
.
.
Lelah.
Jungwon kini tengah berbaring di atas karpet, menghadap langsung pada jendela.
Dia sudah memeriksa seluruh tempat, memastikan tak ada kebocoran dan saluran air lancar.
Pandangannya beralih menatap kotak di meja. Dia menemukan benda itu saat hendak menyimpan pakaiannya di lemari.
Kotak kayu itu terkunci, Jungwon jadi penasaran dengan isinya.
"Kata gue mending balikin Won. Siapa tau ada yang punya, terus gak terima barangnya lo ambil gitu aja."
Jelas seorang diseberang sana.
Jungwon tengah menelepon temannya, menceritakan barang temuannya ketika sedang membersihkan rumah.
"Yaelah, ni rumah udah kosong setahunan kata yang punya, yakali."
"Ye bocah dikasih tau juga. Terserah lo dah."
Sambungan telepon itu kemudian terputus.
Jungwon mendengus, temannya itu masih saja percaya dengan hal mistis di jaman yang sudah moderen seperti ini.
Ia kembali melirik kotak kayu itu.
"Nanti ajalah."
Maka Jungwon mengurungkan rasa penasarannya, menutup kedua matanya dan mulai mengistirahatkan tubuhnya.
.
.
.
