Chase Me
"Halo Meng!"
Wonyoung langsung menggendong hewan berbulu itu ketika Jungwon membuka pintu rumahnya.
Meng ternyata sudah merasakan akan kedatangan seorang tamu. Jadi hewan berbulu itu menunggu didepan pintu.
Jungwon yang melihat itu hanya tersenyum. Dua sosok itu sepertinya sudah punya ikatan tersendiri.
"Jungwon dari mana aja kamu baru pulang- eh ada tamu, masuk masuk."
Ibu Jungwon yang tadinya hendak mengomeli sang putra mengurungkan niatnya melihat Wonyoung menggendong Meng.
"Selamat malam nyonya."
"Malam, eh panggil mama aja."
Wanita itu menarik Wonyoung agar duduk di sofa. mengabaikan anaknya sendiri.
"Jungwon kok gak pernah cerita ke mama kalo punya temen cantik."
Jungwon tak dapat menyembunyikan ekspresi mencibirnya. Sang ibu terlihat begitu manis pada Wonyoung hingga lupa kehadiran sang anak.
"Mama masak ya?"
Ucapnya, mengintip dapurnya yang terlihat begitu ramai.
"Iya, kamu ditunggu gak pulang-pulang!"
"Nak Wonyoung sudah makan atau belum? Pasti belum kan? Ayo ikut makan disini."
"Ma itu anaknya jangan ditarik-tarik."
Peringat Jungwon pada sang ibu. Wanita itu terlihat begitu antusias dengan kedatangan Wonyoung. Membuat Jungwon tak dapat menahan rasa bahagia yang membuncah.
"Jungwon aku pinjam kamar mandi ya."
Tanpa menunggu jawaban, Wonyoung melesat begitu saja.
Sementara Jungwon sudah ditatap sang ibu dengan intens.
Bagaimana tidak, Wonyoung seperti begitu mengenal jelas letak rumah Jungwon. Sementara anaknya itu tak pernah bercerita apapun tentang gadis itu.
"Temen ma."
Ya pasalnya tak mungkin Jungwon memberi tahu sang ibu kalau Wonyoung sudah tinggal di rumah ini lebih dari dua tahun dengan bentuk roh gentayangan.
"Kapan-kapan diajak pulang, kenalin ke papa mu."
Jungwon memutar bola matanya malas.
"Here we go again."
.
.
.
Chase Me officially end.