PART 9

4 1 0
                                    

.

Kenaya pov...

Pukul 06.55 am

Pikiran ku kini dilanda kegelisahan. Sering kali kutoleh kaca bus yang ku tumpangi . Jika bisa, saat ini juga rasanya aku ingin melompat dari jendela bus. Tapi tidak bisa. Bagaimana ini aku sudah tidak bisa berfikir positif lagi ?!! Kini hanya pikiran negatif yang mengelilingi ku. Ditambah asap kendaraan yang begitu pekat, mencekat pernafasan. Dan klakson kendaraan yang saling bersautan membuat kepalaku pening . Apakah ini akhir dari semuanya??? Jika iya . aku akan meminta kepada Yang Maha Kuasa agar jangan jadikan peristiwa ini menjadi akhir cerita.

Bagaimana mungkin di semester pertamaku, aku sudah akan mendapatkan poin pelanggaran, hanya karena bus yang ku tumpangi terjebak dalam kemacetan . Aku tidak mau hal itu terjadi bahkan jikalau aku sudah di semester akhir. Aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi.

Tapi ketika ku lirik arloji yang melingkar di pergelangan kiriku. seketika aku hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa sekeras apapun aku berusaha tetap tidak bisa karena arloji hitam ku menujukkan pukul 06.58 am. Dua menit lagi bel sekolah akan berbunyi. Dan aku masih terjebak di kemacetan yang jarak dengan sekolah masih lumayan jauh.

Kegelisahan ku kini sedikit berkurang karena sedikit demi sedikit bus yang ku tumpangi mulai bergerak. Meski hanya sedikit pergerakan, namun setidaknya melegakan perasaan ku.

Setelah beberapa saat, kini aku sudah berdiri di depan gerbang sekolah. Namun sayang ,gerbang sudah terkunci rapat. Tidak bisa di buka. Dan aku hanya bisa menatap nanar gerbang yang sudah tertutup.

Aku mendongakkan kepalaku kesamping atas tembok di gerbang. Dan baru menunjjukkan pukul 07.04am. 'Seharusnya pukul segitu belum di kunci gerbangnya. Karena ada yg bilang bahwa gerbang akan di tutup pukul 07.05am dan penguncian gerbang pukul 07.06 dan gerbang akan di buka lagi pukul 07.15.' batin ku
' tapi kenapa para siswa siswi yang menggunakan seragan lapangan itu sudah melakukan kegiatannya ' lanjuku

Merasa aneh dengan apa yang kulihat. aku menoleh pada jam yang ku kenakan. Seketika mataku memelotot. Yang benar saja, masa jamku sudah menunjuk 07.09 am. Masih tidak percaya, akhirnya aku merogoh saku rok putih ku nenyalakan handphone ku. Dan benar saja handphone ku juga menunjjukkan angka yang sama dengan jam tangan ku.

Tidak menyerah pada takdir. Aku berjalan menuju pintu gerbang yang tertututp. Memutar kepalaku kesegala arah, berharap ada yang menolongku. Membukakan gerbang atau bahkan menolongku melompati tembok di samping sekolah, seperti kisah kisah di buku fiksi yang pernah ku baca. Tapi hasilnya nihil!!! Gerbang tersebut masih saja terkunci. Bahkan tidak bergerak sama sekali.

Aku sudah putus asa. Ku balik kan badan ku untuk mencari bus dan kembali pulang. Baru beberapa langkah. Mobil sedan hitam mengalihkan attensi ku . mobil itu menuju gerbang. Seketika itu pandangan ku mengikuti mobil sedan tersebut.

Tin..... Tin......

Pengendara sedan itu menekan klaksonnya. Dan dari kejauhan aku melihat siswa berlari dari sudut lapangan menuju gerbang. Siswa itu membukakan gerbang yang tertutup tadi.

Otakku merespon dengan cepat. Meminta kaki ku untuk segera melangkah melewati gerbang yang baru saja terbuka itu. Dan dengan cepat kaki ku melaksanakan perintah dari otak. Segera melangkah melewati gerbang.

Aku masih tidak sadar dengan perbuatan nekat ku. Hingga cowo yang diduga kakak kelas ku. Itu ,meneriaki ku

"Woyy... Dekk.... Lu telat woy...." teriaknya sambil menunjukku yang masih melancarkan upaya kabur ku, menghindari BK.

Kepalaku menengok ke belakang, menoleh cowok yang meneriaki ku. Tapi aku tak peduli. Langsung melanjutkan aksi lariku agar tidak terlambat.

Ya.... Walau memang sudah terlambat.

NOTHING SPECIAL 'On Going'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang