Hai gais
Apa kabar?
Absen kota yuk, kalian dari kota mana aja nihhh? Kali aja kita sama, jadi bisa ketemu buat main bareng hehehehe
Sebelum masuk ke cerita
Boleh dong vote dan komennya biar aku tau kalian suka ceritanya atau nggak, heheheKalau ada kesalahan kalian berhak untuk komen biar aku tau letak kesalahan dalam penulisan aku
Happy reading ❤️🔥
^^^
Setelah melewati masa sidang Atlas divonis penjara 24 tahun karena terlibat dua kasus sekaligus.
Banyak perdebatan serta polemik yang terjadi di persidangan, namun Atlas hanya diam menatap tanpa minat ke arah seorang pengacara yang memegang kasus sang paman
Atlas berdecih sinis kala matanya tak sengaja menatap istri pamannya yang menangis tersendu-sendu. jika semua orang memandang penuh iba dan kasihan kepada wanita tua itu maka tidak dengan Atlas , pria itu tidak bodoh hingga tidak mengetahui bahwa tangis itu hanya sandiwara.
Rasanya Atlas menyesal tidak membunuh wanita itu juga. Mungkin setelah keluar dari penjara ia akan memikirkan bagaimana caranya membunuh wanita itu lebih kejam dan mengenaskan dari yang ia lakukan pada suaminya itu.
Di Persidangan pengacara Atlas meminta keringanan kepada hakim atas vonis yang memberatkan klien, pasalnya Atlas sudah memenuhi panggilan dan bahkan pria itu dengan jujur mengatakan bahwa memang dirinya lah yang membunuh Julio.
Hakim memutuskan memberikan keringanan masa kurungan penjara menjadi 18 tahun penjara. Lagi-lagi Atlas hanya acuh, ia benar-benar tidak minat mengetahui berapa lama dirinya di penjara. Toh sedari ayah dan ibunya meninggal Atlas tidak memiliki siapapun untuk menjadi tujuannya hidup, jadi untuk apa berada di dunia penuh gemerlap kekayaan jika ia nyatanya sendirian.
Setelah sidang berlangsung, berita Atlas kembali beredar. Netizen kembali berkomentar buruk tentang pria itu, tanpa tau apa yang terjadi dan apa alasan Atlas melakukan kejahatan.
Bisnis Dexter mulai menurun beberapa persen tapi itu tidak membuat Dexter mengalami kerugian besar. penurunan itu terjadi karena banyak kalangan bisnis yang mencabut saham mereka, bahkan berhenti bekerja sama. Mereka tidak ingin mengambil resiko karena berhubungan dengan hal yang membuat bisnis mereka mungkin akan kena imbas suatu saat nanti.
Namun sebanyak apapun mereka yang mencabut kerja sama dan saham, nyatanya Dexter masih berada di posisi pertama dalam dunia bisnis di negara Indonesia.
Hanya orang bodoh yang berhenti bekerja sama dengan Dexter. Karena tidak ada kesempatan kedua untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan raksasa milik Dexter.
Kehilangan pemimpin seperti Arturo bukan menjadi penghalang kemunduran perusahaan itu apa lagi hanya soal kasus yang menjerat penerus tunggal kekayaan Dexter. Nyatanya Dexter sekuat itu dalam membangun pondasi kejayaan-nya sedari awal dibangun.
Jika sang penerus generasi kedua Dexter ingin, Atlas mungkin sudah keluar dari penjara kemarin pagi, dan menghapus semua berita di media sosial serta komentar buruk mengenai penerus tunggal kekayaan Dexter berikutnya. Namun atas permintaan Atlas, Martin selaku sang kakek hanya mengikuti permintaan sang cucu kesayangan.
Martin putra Dexter seorang pria paruh baya yang mungkin sekarang berusia 70 tahun dengan stamina dan penampilan yang terlihat seperti 50an itu hanya berada di balik layar. Pria tua itu memutuskan untuk memberikan kekayaannya kepada sang anak dan menurun hingga pada sang cucu.
Pria tua itu juga tidak hanya diam membiarkan kasus kecelakaan putranya dan menantunya ditutup secara sepihak oleh kepolisian, nyatanya pria itu masih berjalan mengintai banyak hal yang bersangkutan dengan kasus yang menimpa sang anak hingga berakhir meninggal dunia.
^^^
Atlas berada di sebuah ruangan sementara selama masa rehabilitasi berakhir. Kecanduan narkoba selama 3 tahun mengharuskan Atlas untuk rehabilitasi selama 6 bulan atau selama pria itu tidak lagi ketergantungan dengan narkoba jenis sabu.
Pria itu kini resmi di penjara, bahkan kini Atlas memakai baju tahanan. Namun tidak ada rasa penyesalan yang terpancar di mata Atlas atas apa yang dirinya perbuat.
Pria itu sedari tadi hanya diam, tanpa melakukan aktivitas apa pun. Entah apa yang ada dipikirannya yang membuat Atlas terlihat sedikit tertekan.
Apa karena pengaruh narkoba yang beberapa hari tidak pria itu konsumsi?Cklek
"Permisi tuan, saya membawa makanan untuk anda" seorang suster masuk membawa lampan berisikan makanan sehat
"Saya Nina selalu suster yang mendampingi anda selama rehabilitasi berakhir" Nina perempuan itu berbicara sangat lembut namun sayangnya suara itu terdengar menjijikan di pendengaran Atlas terlebih perempuan itu tersenyum malu-malu
'Menjijikan'
"Apa kau akan terus berdiri disana seperti patung tak berguna?" Tanyanya terdengar dingin
Aura Atlas benar-benar kuat hingga ruang ini menjadi terasa mencengkam
Nina terdiam kaku, dengan perlahan ia mundur lalu menutup kembali pintu ruangan Atlas tanpa berbicara apapun
Atlas menatap sepiring makanan diatas meja tak nafsu. Ia terlalu jijik melihat tingkah suster yang baru saja mengantar makan itu.^^^
"Na gimana perkembangan ibu?" Tanya seorang perempuan berpakaian suster
Nabella menghela nafas pelan "ya gitu, ngga ada perubahan" katanya seraya tersenyum miris
Setelah mengalami hal menyakitkan ia harus kembali menerima kenyataan bahwa ibunda divonis memiliki penyakit jantung, terlebih ibunya juga dinyatakan memiliki gangguan mental
Apa tuhan sebercanda itu memberikan ujian kepadanya. Kehilangan sosok kekasih akibat kecelakaan, mengetahui sang ayah selingkuh dan menghasilkan manusia kecil di perut wanita lain. Disaat Nabella melihat ibunya tiba-tiba kesakitan saat mengetahui fakta tentang ayahnya dan ternyata ibu mengalami penyakit jantung dan mental membuat perempuan itu tidak lagi dapat berpikir jernih.
Ingin marah kepada tuhan, tapi sadar bahwa dirinya siapa di hadapan tuhan. Bukannya semua yang ada di dunia ini miliknya, jadi suka-suka tuhan kan ingin berbuat apa?. Bukannya dengan cara ini dirinya harus lebih dekat lagi dengan tuhan
Perempuan itu mendekat dan merangkul Nabell "aku yakin tuhan nggak mungkin memberikan ujian tanpa ada jawaban didalamnya Na" ucap Olivia seraya memberikan senyum terbaiknya
Nabella tersenyum kecil "aku juga percaya itu kok Vi—Makasih masih bertahan di samping aku Vi" ujarnya begitu tulus sambil menepuk paha Olivia pelan
"Kaya sama siapa aja kamu, bilang makasih"
Olivia bangkit dari duduknya "yuk makan siang, aku udah laper banget nih" ajaknya
Nabella tersenyum seraya ikut berdiri dan keduanya berjalan beriringan ke kantin rumah sakit
^^^
Jangan lupa vote dan komen
Bye
Next

KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS (TERBIT)
Teen Fiction☠️WARNING : TYPO BERTEBARAN 📍Cerita ini sudah terbit! 📍Novel tersedia di Gramedia dan semua E-commerce! Menceritakan kehidupan Atlas Guallin Dexter, seorang anak tunggal yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba dan tindakan pembunuhan bere...