Part 17

194K 12.3K 269
                                    

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

Di ruang sidang kericuhan mulai terjadi ketika seorang office boy yang bekerja di salah satu kantor polisi, sedang mengatakan sebuah kesaksian yang dia ketahui.

Aryo purnomo, pria yang sudah bekerja selama 10 tahun sebagai office boy di kantor polisi pusat. Mengatakan sebuah kebenaran yang menyangkut kebohongan yang telah Javas Putra Said lakukan selama ini.

Javas Putra Said seorang polisi dengan pangkat Brigjen pol yang memiliki lambang pangkat bintang 1. Javas juga yang menangani kasus kematian Arturo dan Binara hingga kasus tersebut ditutup dengan dalih bahwa kasus tersebut murni kecelakaan tunggal.

Aryo membeberkan banyak kebenaran dari sebuah kebohongan yang selama ini ditutup-tutupi oleh Javas.

"Saya melihat pak Javas memberikan uang kepada pak Sugeng yang mulia, saya nggak tau berapa nominalnya tapi yang pasti uang tersebut lumayan banyak, karena terdapat tiga amplop coklat berukuran tebal" Aryo menarik nafas seraya mencengkram kuat mic yang dipegang dengan kedua tangannya.

"Anda tahu pak Sugeng ini bekerja di bagian apa?" Tanya Hakim

Aryo mengangguk "Pak Sugeng, beliau bekerja di bagian Identifikasi dan Rekam Jejak Kepolisian yang mulia" Aryo semakin tegang ketika matanya tak sengaja melihat Javas yang menatapnya dengan penuh dendam.

Aryo memejamkan mata sesaat, dalam hati Aryo berdoa akan selamatkan dirinya dan keluarga.

"Pada sabtu sore di tanggal 17 kamu dimana saat itu? Pada saat itu kan banyak polisi yang kebingungan dengan bukti yang menghilang. Kamu dimana?" Tanya kembali oleh Hakim

"Saya saat itu sedang ada di lantai bawah yang mulia, saya sedang menaruh peralatan pembersih di gudang belakang dekat pintu darurat atau tangga di bagian belakang. Tapi saat saya ingin kembali ke loker untuk mengambil pakaian ganti saat melihat pak Javas baru keluar dari ruangannya dengan keadaan sedikit berantakan dan nggak lama seorang perempuan muda juga keluar dari ruangan yang sama. Saya tidak tahu perempuan itu siapa tapi beberapa kali saya melihat dia memasuki ruang pak Javas dan beberapa jam kemudian saya melihat dia pergi begitu saja lewat pintu belakang"

"Pak Javas juga beberapa kali mencoba melecehkan para perempuan yang datang untuk meminta keadilan" Lanjutnya

"Keadilan apa?"

"Beberapa perempuan datang dengan kasus yang sama, pelecehan. Pak Javas bukan membantu, beliau malah memberikan uang dan meminta perempuan itu untuk meĺayaninya dengan iming-iming kasus tersebut akan diselesaikan dan memasukan para pelaku ke dalam penjara"

"Beliau juga beberapa kali menolak untuk menangani kasus sepele, seperti pencurian atau seperti seorang tukang bakso yang gerobaknya hancur oleh sekumpulan pemuda. Pak Javas bilang kasus seperti itu hanya masalah sepele dan tidak perlu diperpanjang"

Hakim mengangguk, beberapa penonton sidang menyoraki Javas dengan kata-kata kasar. Sebagian dari mereka juga mengatakan bahwa apa yang baru saja dibilang Aryo benar.

'Itu benar'

'Dasar polisi gadungan'

'Makan gaji buta'

"Harap tenang, sidang tidak akan dilanjutkan jika kalian masih belum bisa tenang. Silahkan keluar jika hanya ingin mmebuat kericuhan disini" Ucap tegas Hakim pada penonton yang mulai ricuh

"Apa benar tentang Javas yang melakukan tindakan korupsi?"

"Iya itu benar yang mulia, saya sendiri yang mendengar pak Javas berbicara dengan seseorang melalui telepon. Beliau meminta untuk memasukan beberapa persen uang kedalam rekening bank atas nama Maira"

ATLAS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang