#09

640 123 9
                                    

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin

☆☆☆

Jimin berjalan tergesa keluar dari kamar Jungkook lalu menuruni tangga menuju pintu keluar. Dalam pikirannya yang masih separuh shock, dia harus segera pergi dari rumah ini sebelum Jungkook mengejar dan menahannya. Langkah kakinya mantap menuruni anak tangga satu persatu menuju lantai dasar.

Tetapi sesampainya di lantai dasar, Jimin berpapasan dengan Taeri yang sepertinya hendak naik. Ditangannya terdapat gelas berisi jus jeruk. Dia terkejut sekali ketika tiba-tiba Jimin muncul dan terburu-buru hingga nyaris menabraknya.

“Jimin, kau mau kemana?”

Karena tak ingin bersikap tak sopan, Jimin berhenti sejenak untuk membungkuk kepada kakak ipar Jungkook tersebut.

“Nuna, maafkan aku. Aku ada keperluan mendesak, aku harus pulang sekarang.” Bohong Jimin seraya sesekali melirik ke arah tangga dimana ia yakin sebentar lagi Jungkook akan datang.

“Keperluan mendesak?”

“Iya.”

“Kenapa Jungkook tidak mengantarmu pulang? Kau datang bersamanya, kau juga harus kembali dengannya.” Kata Taeri lembut, satu tangannya yang bebas dari batang gelas memegangi lengan kiri Jimin, menahannya karena Jimin seperti tengah berlari di tempat.

“Tidak, tidak. Aku bisa pulang sendiri. Jungkook pasti lelah.” Jimin rasanya ingin berteriak saja karena tak segera dilepaskan Taeri.

“Tapi…” Taeri semakin bingung dengan tingkah tak nyaman Jimin. Dia lantas menoleh ke arah tangga dan memekik pelan. “Jungkook-ah, ada apa ini?”

Jimin kembali menoleh ke arah tangga dan langsung bertatapan dengan Jungkook yang berdiri paling atas tangga dengan nafas terengah dan bagian atas kemejanya sedikit basah. Jimin langsung memalingkan pandangan kembali kepada Taeri yang jelas nampak bingung sekali.

“Nuna, semoga persalinanmu lancar. Aku akan pulang sekarang, terima kasih.” Tanpa menunggu respon Taeri, Jimin membebaskan tangannya dan berbalik, kembali berlari keluar dari rumah besar itu.

“Tidak, Park Jimin! Jangan pergi!” Itu bukan suara pekikan Taeri, tapi Jungkook. Teriakannya sarat akan frustasi dan amarah. Dia menuruni tangga dalam dua anak tangga sekali lompat dan melewati Taeri begitu saja untuk mengejar Jimin yang sudah keluar dari rumah.

Tapi terlambat, begitu keluar dari area rumah ternyata Jimin sudah masuk ke dalam taksi. Jungkook langsung menubruk pintu bagian belakang taksi dan mencoba mengetuk kaca dimana dia bisa melihat Jimin di dalamnya, menolak untuk balas memandangnya.

“Jimin, maafkan aku. Park Jimin, dengarkan dulu penjelasanku! Kumohon…”

Tapi Jimin bergeming, dia terlalu marah akan ciuman Jungkook tadi. Dia sangat marah karena seumur hidupnya pun tak ada yang berani mencium bibirnya. Bahkan Taehyung pun tidak karena dia sangat sopan dan menjaga Jimin. Ciuman Jungkook yang terkesan memaksa tadi benar-benar membuatnya marah.

[ ⭐️ ] Nothing Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang