Author pov."Sial! Kenapa Lisa harus ke sini!" Batin Jisoo mengumpat.
Jisoo menghentikan mobilnya di depan bar, dia melepaskan seat belt nya kaku melihat-lihat sekitar.
Setelah menemui Bambam tadi, Jisoo langsung pergi ke bar tempat biasa Lisa menenangkan diri.
"Eonnie, ada pesta ya?" Polos Jennie ikut melihat sekitar.
"Aniya, itu bukan pesta, ini seperti tempat orang 'nakal" kata Jisoo.
"Ooh terus kenapa kita disini eonnie, apakah kita juga nakal?" Tanya Jennie memiringkan kepalanya.
"Tidak. Kau tunggu disini okey, eonnie akan masuk mencari Lisa" Jisoo turun dan Jennie membuka kaca mobil.
"Eonnie, apakah Nini boleh ikut!" Teriak Jennie cemberut.
"Andwee, cepat tutup kacanya, orang nakal banyak disini. Palli" suruh Jisoo.
"Yaaah" Jennie dengan lesu kembali menutup kaca mobil.
"Aisshh awas saja kau Lisa, kau bukanya menyelesaikan masalah malah pergi kesini. Aku akan memukul kepala mu lihat saja" geram Jisoo memasuki bar.
Jisoo menutup telinganya, suara musik sangat kencang membuatnya pusing.
"Aku bersumpah Lisa! Jika karena bukan adikku, aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku disini!" Kata Jisoo terus mencari-cari Lisa.
"Hai girl" sapa seorang pria menyentuh lengan Jisoo.
"Aku gay" datar Jisoo agar pria itu menjauh darinya.
"A-haha kalau begitu nikmati malam mu nona" pria itu segera pergi meninggalkan Jisoo.
"Aissh, aku benci di sentuh orang" gumam Jisoo menggosok lengan bekas sentuhan pria asing tadi.
Jisoo kembali berjalan, dia melihat kearah sofa dan menajamkan penglihatannya menatap Lisa ada disana sedang duduk menikmati alkohol.
"Sialan! Kau akan habis Lisa!" Dengan langkah kakinya, Jisoo berjalan cepat menghampiri Lisa.
Sreekk
Prangg
Jisoo mengambil alcohol dari tangan Lisa, dia menjatuhkannya sampai botol alcohol itu pecah.
Orang sekitar tidak peduli, mereka asik dengan urusan masing-masing.
"Yaakk! Siapa hik yang beraninya mencuri minuman ku!" Teriak Lisa yang sudah mabuk.
Pukk
Jisoo memukul kepala Lisa, dia sangat marah menatap tajam wajah Lisa.
"Sadar sialan!" Tekan Jisoo.
Lisa menatap Jisoo, matanya membulat lalu mengerjapkan mata berkali-kali agar tetap tersadar.
"E-eonnie a-ak-"
"Diam!" Teriak Jisoo menarik tangan Lisa keluar dari bar.
Lisa menunduk takut, dia seperti anak berusia lima tahun tangannya di seret Jisoo.
"Kau brengsek Lisa! Karena kau aku menginjakkan kakiku di tempat kotor ini! Karena kau juga Jennie ikut kesini!" Jisoo mengoceh.
Mendengar nama Jennie, Lisa mengentikan langkahnya, dia berdiri cemberut melipat kedua tangannya.
"Apalagi! Ayo pergi!"
"Shireo! Nini jahat membuat Lili cemburu, huhuuu" Lisa berjongkok merengek seperti anak kecil.
"Kau! Aisshh aku seperti mengurus bocah saja" Jisoo memijit pelipisnya pusing, dia kembali menarik tangan Lisa meskipun Lisa memberontak.
"Shireooo Lili tidak mau huhuu" rengek Lisa menghentakkan kakinya.
"Diam manobal!" Lisa menutup mulutnya takut, dia mengerutkan keningnya tidak suka pada Jisoo.
"Liliiii!" Jennie keluar dari mobil, dia begitu senang melihat Lisa.
Grepp
Jennie memeluk Lisa, dia mengerutkan keningnya menghirup aroma tubuh Lisa.
"Huwek huwek Nini tidak suka bau Lili, Lili ba- huwek ukhuk uhuk" Jennie mual dan terbatuk mengirup aroma tubuh Lisa.
Meskipun kesadarannya belum sepenuhnya pulih, Lisa menjadi khawatir melihat Jennie mual dan terbatuk.
"Nini sakit hemm" Lisa mengusap pipi Jennie.
"Huhuu Lili bau, Nini tidak suka bau Lili" Jennie merengek menutup hidungnya.
Lisa menjauh, dia cemberut dikatai bau.
"Yasudah, Jangan dekat-dekat dengan ku" cuek Lisa berbalik merajuk memunggungi Jennie.
"Eoh? Kenapa Lili jadi begini? Lili sangat aneh eonnie, Lili menjadi kekanak-kanakan seperti Nini" kata Jennie.
"Lisa begini karena dia meminum air berwarna, ini efeknya setelah meminum air itu" kata Jisoo asal.
"Ooh pantas saja Lili bau" Jennie cemberut menghampiri Lisa.
"Lili, kita pulang kerumah Nini yah" ajak Jennie memeluk pinggang Lisa.
"Tidak mau, aku bau" kata Lisa cemberut.
"Tidak, Lili tidak bau ko" Jennie tersenyum paksa.
"Benarkah?" Mata Lisa mulai berbinar.
"Eumm, sekarang kita pulang otte" Jennie menggandeng lengan Lisa, dia mati-matian menahan bau alcohol dari tubuh Lisa.
"Otte Nini" Lisa memeluk Jennie, sia tersenyum cerah mencium pipi gembul Jennie.
"Kajja eonnie" Jisoo mengangguk dan berjalan membukakan pintu untuk Jennie dan Lisa.
"Ya Tuhan, kuatkan lah nini menahan bau aroma tubuh Lili" batin Jennie menahan mengusap punggung Lisa yang meringkuk di lehernya.
•••
TBC
19/10/22
Vote begitu syulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret [Jenlisa]√
Fanfiction"hatiku memilihnya meskipun aku sudah punya" Lisa. "aku sangat senang memiliki kekasih yang lembut dan penyayang" Jennie. "aku tau ini salah tapi aku juga butuh perhatian dan kasih sayang" Chaeyoung. "kekasihku sangat lembut sehingga aku tidak bisa...