secret -24

2.4K 316 13
                                    


Lisa pov.

Aku membawa Jennie dan putriku Ella ke hotel, aku juga sudah menghubungi Seulgi jika aku sudah pulang duluan. Seulgi tidak masalah, ia hanya mengiyakannya dan kembali menjelajahi mall.

Bambam sudah mengetahui Jennie, ia sangat senang akhirnya aku menemukan Jennie. Bambam tempat curhatku, ia tau segalanya dan selalu menguatkan ku di saat-saat aku terpuruk.

Dan saat ini Jennie sedang membersihkan badannya dan Ella di kamar mandi, aku menunggu di sofa kamar sambil mengecek email dari rekan bisnis ku.

Ceklek

Aku menoleh ke belakang, dapat aku lihat Jennie hanya mengenakan handuk kimono dengan Ella di gendongannya.

"Lili" Jennie mendekatiku, ia duduk di sampingku dan tersenyum setelahnya.

"Pakai baju dulu Nini" kataku dengan lembut.

"Nini dan Ella tidak mempunyai baju di sini" cicit Jennie.

Aigoo, aku lupa kkkhh.

"Aah benar juga, tunggu aku menelpon Seulgi sebentar" Jennie mengangguk mengiyakan ucapan ku.

Aku menelpon Seulgi dan mengatakan bahwa aku menginginkan pakaian wanita seukuran Irene kekasihnya, dan pakaian gadis kecil seukuran keponakannya. Untunglah Seulgi tidak banyak tanya, jika tidak aku akan memarahinya karena telah membuat Jennie dan Ella kedinginan.

"Sepuluh menit lagi Seulgi sampai kesini, dia akan membawakan pakaian untuk Nini dan juga Ella" kataku.

"Gomawo Lili" Jennie memberikan gummy smile nya padaku.

"Kiyowoo" aku ikut tersenyum mengacak rambutnya gemas.

Lalu aku menatap Ella, ia tengah cemberut sambil memainkan kimono Jennie.

"Hei, what's your name?" Tanyaku lembut.

Ella menggelengkan kepalanya lalu bersembunyi di dada Jennie. Kkkhh lucu sekali.

"Tidak boleh seperti itu nak. Katakan pada Dada mamamu, baby" Jennie mengusap kepala Ella.

Ella mendongak menatap Jennie, ia tampak berpikir lalu menganggukkan kepalanya.

"My name, Jenella Quinza M" cicit Ella malu-malu.

"Namamu sangat indah nak, Dada menyukainya. Terus, M itu apa?" Aku menatapnya tanda bertanya.

Ella mengerutkan keningnya, ia memegang dagunya berpikir.

"Emmm apa ya? Mmm Ella juga tidak mengetahuinya. Mommy, apa alti M itu?" Tanya Ella menatap Jennie dengan keinginan tahunya.

"Manoban. Your Dada" Jennie menunjukku. Aku terharu, Jennie memberikan nama belakangku pada putri kami, Ella.

Ella beralih menatap ku, ia masih bingung dengan situasi yang sekarang.

Huh, betapa sedihnya aku melewatkan perkembangan putriku. Tiga tahun bayangkan saja.

"Ella sayang, dengarkan Mommy baik-baik ya nak" Jennie meluruskan duduknya, ia juga mendudukkan Ella di tengah-tengah kami.

"Yes Mommy" Ella mengangguk patuh.

"Ini namanya Lalisa manoban, kekasih Mommy J Dada kandung nya Ella" betapa beruntungnya aku Jennie masih menganggap ku setelah apa yang aku lakukan padanya di masa lalu.

"Dada?" Aww aku ingin menangis saja mendengar Ella memanggilku Dada, sangat mengharukan hik.

"Ya baby, Dada. Ella pernah menonton Frozen kan?" Tanya Jennie.

"Tentu mommy, Ella bahkan sangat seling menontonnya" jawab Ella penuh semangat.

"Putri ku sangat cerdas" aku mengusap sayang kepala Ella, dan lagi-lagi aku menyesal karena telah melewatkan perkembangan Ella.

"Jangan sedih Lili" Jennie mengusap pipiku, aku mengangguk dan tersenyum menggenggam tangannya.

"Nah, Elsa dan Anna mempunyai Mommy dan Daddy, sedangkan Ella mempunyai Mommy J dan Dada L. Elsa dan Anna keluarga kerajaan, sedangkan kita keluarga baru yang akan berbahagia, nak" lirih Jennie mengarahkan Ella padaku.

Ella menatapku cukup lama, lalu ia berdiri dan melompat ke pelukan ku.

"DADA!" Ella terkikik memeluk pinggangku dengan kaki mungilnya.

"Putriku~" aku menitikkan air mata, akhirnya, akhirnya putriku memanggilku Dada.

Aku mengusap lembut punggung Ella, menatap Jennie yang juga sedang menatapku.

"Lili" lirih Jennie ikut masuk ke pelukan ku.

"Dada balu pulang dali laut ya?" Tanya Ella membuatku bingung.

"Laut?"

"Eum, sepelti Daddy Elsa dan Anna. Pelgi naik kapal tapi sayangnya Daddy Elsa dan Anna die di sana. Tapi untunglah Dada selamat, telimaksai telah kembali Dada" Ella semakin memelukku dan meringsek di leherku.

Aku tidak tau harus terharu atau harus tertawa dengan ucapan Ella, tapi yang pasti aku sangat bahagia dan sangat senang Ella menerimaku dengan baik.

"Anggap saja seperti itu baby" kataku membuat Jennie tertawa kecil.

"Kkkhh Dada pulang melaut" ledek Jennie tanpa mengeluarkan suara.

"Nini bisa saja" aku tersenyum mengusap pipi mandu Jennie.

•••

TBC

25/11/22

Bahagia yah 🥰

Vote ok.

secret [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang