08

2.2K 338 8
                                    

Apartemen masih tetap sepi ketika mereka pulang, dan kamar Sunghoon masih tertutup rapat.

Ketika melangkah masuk, Heeseung dan Sunoo saling melempar pandang, lalu mengangkat bahu.

Yah bagaimanapun juga gaya hidup Sunghoon yang terbalik dan seperti vampir itu harus dimaklumi. Apalagi dia bosnya, pemilik apartemen ini, jadi Sunoo lah yang harus menyesuaikan diri dengan gaya hidup Sunghoon.

Cuma dia tidak mengira akan ada lelaki lain yang tinggal di sini, dengan gaya hidup yang berbeda pula.

Sunoo menatap Heeseung. "Anda ingin makan siang apa?"

Heeseung mengangkat bahunya lalu melangkah ke arah kamarnya. "Apa saja, aku pemakan segalanya. Aku akan berlatih dulu ya, panggil aku kalau makanan sudah siap."

Berlatih?

Sunoo tiba - tiba teringat akan kotak biola dari bahan kulit keras yang dibawa Heeseung kemarin. Lelaki itu pasti pemain biola.

Setelah Heeseung masuk ke kamarnya, Sunoo bergegas ke dapur dan membongkar belanjaannya. Uang belanja yang diberikan oleh Sunghoon banyak sekali, dan dengan uang itu Sunoo bahkan bisa membeli bahan makanan untuk satu minggu.

Dia memenuhi kulkas dengan berbagai macam sayur mayur, buah dan berbagai bumbu.

Untuk persediaan daging, ikan dan telur, Sunoobmeletakkannya di tempat khusus di atas. Setelah selesai mengatur semuanya, Sunoo menatap kulkas yang penuh itu sambil tersenyum puas. Ini benar - benar seperti di drama - drama yang pernah dilihatnya, kulkas yang penuh bahan makanan, tak perlu mencemaskan akan makan apa esok hari.

Sambil bersyukur, Sunoo mulai mengambil bahan - bahan masakannya, dia akan menyiapkan makan siang untuk Heeseung sekaligus menyiapkan makan malam untuk Sunghoon.

Untuk makan siang, dia akan membuat yang ringan saja, karena toh mereka akan makan tanpa Sunghoon.

Sedangkan untuk makan malam, Sunoo akan membuat menu yang sedikit berat karena mereka semua akan makan malam.

Sunoo memasak nasi, kemudian memutuskan untuk membuat ayam goreng saus inggris. Bumbunya sangat mudah dan tinggal menyiram ayam yang sudah digoreng renyah dengan saus inggris.

Tiba - tiba Sunoo merasa sangat bahagia, dia sangat suka memasak, di panti asuhan dulu, Sunoo selalu kebagian tugas mengurusi dapur, memasak makanan untuk anak - anak panti. Mereka semua bilang masakan Sunoo enak, dan memasak untuk anak - anak panti bukanlah suatu beban untuk Sunoo, dia bahagia melakukannya.

Bahkan dulu dia sempat membuat kliping dari berbagai resep masakan yang diambil di tabloid - tabloid langganan ibu panti. Dia akan menggunting setiap resep dengan hati - hati, dan menempelkan - nya di buku besar yang dia miliki, buku itu hampir penuh, seluruh isinya adalah resep makanan.

Sunoo suka membalik - balik kliping buku resep itu, membacanya dengan harapan dia akan bisa mempraktek - kannya suatu saat nanti.

Tetapi ternyata takdir berkata lain, Sunoo harus meninggalkan panti karena hal yang tidak menyenangkan itu, dan dia terpaksa meninggalkan kliping buku resepnya karena terlalu berat untuk dibawanya.

Ah, kenangan buruk itu.

Dengan cepat Sunoo mencoba menghapuskannya. Itu semua masa lalu. Pada akhirnya Tuhan telah begitu baik kepadanya, membuatnya sampai di titik ini.

Sunoo menata ayam goreng yang tampak renyah keemasan itu di piring saji, dia lalu mengambil saus yang sudah dibuatnya dengan rempah - rempah dan tentu saja bahan utamanya saus inggris yang harum dan khas, lalu menuang saus itu ke atas ayam.

Crush in Rush (Sungsun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang