20

2.1K 358 36
                                    

Sunoo menatap Sunghoon yang sudah berpakaian rapi di ruang tengah, dia tidak mengeluarkan pertanyaan, tetapi matanya sudah cukup mewakilinya, hingga Sunghoon tersenyum masam dan berkata.

"Aku akan pergi makan siang dengan Wonyoung. Kau ingat kan kesepakatan kemarin?"

Sunoo menganggukkan kepalanya, tidak berkata apa - apa.

"Aku harus pergi dengannya." Sunghoon bergumam lagi, mencoba menjelaskan. "Dia menantangku, Sunoo, dan aku harus menunjukkan siapa yang akan kalah di antara kami."

Sekali lagi Sunoo menganggukkan kepalanya. Toh dia harus bilang apa lagi? Hak Sunghoon untuk pergi dengan perempuan manapun, dia kan hanya berakting menjadi kekasih Sunghoon kalau ada Halbert dan Wonyoung. Selain itu dia kembali ke pangkat aslinya, pelayan Sunghoon.

"Kenapa kau hanya menganggukkan kepalamu?" Sunghoon tampak gusar, "Kenapa kau tidak mengatakan sesuatu?"

Sunoo mengerutkan kening, bingung dengan sikap Sunghoon, kenapa lelaki itu mendadak merasa terganggu dengan sikapnya? Salah apakah dia?

"Kau ingin aku mengatakan apa?" tanya Sunoobakhirnya, menatap Sunghoon dengan polos.

Seketika itu juga Sunghoon tertegun, ekspresinya tampak marah. "Ah sudah, lupakan saja."

Dengan langkah - langkah marah, dia meraih kunci mobilnya dan melangkah pergi.

>>>

Di jalan Sunghoon masih saja berpikir keras, menahan bingungnya.

Bahkan dia sendiri tidak bisa memahami sikapnya tadi. Kenapa dia merasa perlu menjelaskan segala sesuatunya kepada Sunoo, sebelum dia pergi berkencan dengan perempuan lain?

Sunoo bukan kekasihnya, kan? Dia tidak wajib menjelaskan segalanya kepada Sunoo.

Sunghoon mendesah, tetapi dia tetap saja menjelaskannya, entah kenapa.

Dan kemudian, ketika reaksi Sunoo tidak seperti yang diharapkannya, Sunghoon marah.

Ya. Dia marah, amat sangat marah ketika Sunoo hanya menganggukkan kepalanya tanpa ekspresi ketika Sunghoon bilang bahwa dia akan pergi berkencan dengan orang lain.

Seharusnya laki - laki itu ...

Sunghoon langsung tertegun dengan pikirannya sendiri, astaga .. apakah dia ingin Sunoo bersikap berbeda terhadapnya? Apakah dia ingin Sunoo merajuk, cemburu atau bahkan membujuknya supaya tidak pergi?

Entahlah, Sunghoon bahkan tidak bisa menelaah perasaannya sendir.

Yang dia tahu, sikap apatis Sunoo membuatnya amat sangat kecewa.

>

>

>

Wonyoung sudah menunggu di lobby hotel untuk acara makan siang mereka. Perempuan itu meminta waktunya dari siang sampai malam hari, menghabiskan waktu bersama - sama untuk saling mengenal, dan Sunghoon setuju.

Dan rupanya Wonyoung memang ingin mempesonanya dengan kekuatan penuh.

Perempuan itu berdandan lengkap dengan gaun warna sampanye yang elegan dan indah, dan juga rambut yang diikat tingi di atas kepalanya, membuatnya tampak segar dan luar biasa cantik.

Wonyoung menghampiri Sunghoon dan tersenyum mesra, "Terimakasih untuk tidak terlambat menjemputku, Sunghoon." Gumamnya lembut.

"Kita akan makan siang di mana?" 

"Di tempatku biasanya makan siang." Sunghoon sengaja memilihkan sebuah restoran biasa, bukan restoran kelas atas untuk Wonyoung, sambil berusaha melihat reaksi perempuan itu.

Crush in Rush (Sungsun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang