Nyaris satu bulan semenjak kejadian Bayu dibawa ke rumah Linor.
Dan semenjak itu, seolah Linor hanyalah mimpi buruknya belaka. Karena seolah jejak keberadaanya di kehidupan Bayu musnah begitu saja. Tidak ada lagi Linor yang selalu mengganggunya, tidak pula datang ke sanggar seninya.
Benar-benar menghilang.
Bukan Bayu tidak senang, justru bersyukur bukan main. Akan tetapi, sedikit merasa was-was akan hal yang mungkin akan lebih gila dilakukan oleh Linor.
Siapa yang tahu isi otak seorang licik seperti Linor?
Maka sembari menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal, Bayu tetap waspada. Tidak ingin lengah dan sesuatu yang huruk terjadi kembali. Lebih-lebih apabila hal tersebut menimpa Sandra. Akan seperti apa hidupnya jika memang benar terjadi?
"Mas ...," panggil Sandra dengan tepukan lembut di bahunya. Bayu sedikit terlonjak. Terlalu asyik dengan pikirannya sendiri.
"Aku panggil dari tadi, lho. Mas kenapa? Ada yang sakit?" tanya Sandra khawatir. Pasalnya, semenjak Bayu yang menghilang semalaman tempo hari, suaminya jadi lebih banyak diam.
"Hah? Enggak, kok, Say." Bayu memaksakan sebuah senyuman. Tak ingin terlihat sedih di depan Sandra. Takut-takut membuat Sandra semakin sedih.
"Mas kan udah janji sama aku buat gak nyembunyiin apa pun. Ya mungkin aku gak akan bisa banyak membantu, tapi setidaknya Mas bisa berbagi beban sama aku."
"Gak papa, kok, Sayang. Beneran." Bayu menegakkan tubuhnya. Lalu, tanpa aba-aba mencubit pipi Sandra dengan gemas. Tentu saja membuat si empu memberenggut kesal.
"Sakit tau ...," rengek Sandra.
"Abisnya istri aku gemes," kilah Bayu tak mau disalahkan.
"Gombal."
Bayu terkekeh, membuat Sandra menjadi sebal sekaligus tersipu malu itu adalah suatu kesenangan tersendiri.
"Mau ke mana, Say?" Bayu panik saat Sandra lebih dulu beranjak. Takut kalau Sandra benar-benar kesal. Akan sulit dibujuk nantinya.
"Di dalem yuk ngobrolnya, biar hangat."
Bayu tertawa ringan, kemudian ikut beranjak dari kursi kayu tuanya. "Hangat apa hangat?" tanyanya menggoda.
Sadar bahwa baru saja ia mengucapkan sebuah kalimat yang ambigu dan berbahaya. Sandra meruntuki dirinya sendiri.
"Ayok, Mas mau mencari kehangatan," ucap Bayu sambil berlalu. Berjalan cepat saat Sandra pun mulai mengejarnya. Bersiap memberikan sebuah pukulan di lengannya.
"Awas kamu ya, Mas!"
***
Puluhan berkas menunpuk di meja kerja Linor. Bukan berkas mengenai pekerjaan dan kemajuan perusahaannya. Akan tetapi, sebuah berkas berisikan foto-foto seorang Bayu Erlangga bepergian. Ya, meskipun Linor sudah memasang banyak CCTV di sudut tempat tinggal Bayu, tetapi ia tetap menyuruh bawahannya untuk mengintai Bayu. Ke mana pun lelaki itu beoergian, akan selalu dilaoorkan kepada Linor.
Namun, semua itu hanya menjadi tumpukan kertas tak berguna, sebab Linor seolah tidak pernah mengenal sosok yang bernama Bayu Erlangga. Tidak lagi peduli akan hal apa saja yang dilakukan oleh Bayu, bahkan puluhan video rekaman CCTV yang ada di dekat rumah Bayu pun tidak ia tonton sama sekali.
Sehingga selama sebulan penuh, Linor memilih untuk menghabiskan waktunga bekerja dan bekerja. Mempersiapkan diri untuk menjadi penguasa sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Tragedy
Romance⚠️21+/ Mature Serupa dengan bidak Ratu dalam papan catur. Dia yang bisa bergerak leluasa dan bebas, memiliki kekuasan, kekuatan dan bisa memimpin peperangan. Elinor Chloe adalah bentuk nyata dari bidak catur tersebut. Seakan dunia bisa ia genggam le...