"Eunwoo pasti menjebakku!" Kesal jaehyun"Tapi kita tidak punya bukti...tapi apakah kau yakin dijebak, jaehyun?, Aku tak akan memaafkan mu jika kau berbohong" kata Johnny ragu karena jaehyun menyukai Doyoung saat orientasi seksualnya masih lurus
"Aku sudah bilang aku tidak bercanda tentang perasaan ku pada doyoung. Berhenti meragukanku. Aku benar-benar terpengaruh minuman yang jalang itu berikan dan berfikir dia Doyoung" kata jaehyun mengacak wajahnya frustasi
"Baiklah ....tenanglah dulu. Sebaiknya kau temui Doyoung dulu. Aku akan mencari bukti bahwa kau tak bersalah agar Doyoung percaya" kata Johnny pada jaehyun
Jaehyun mengangguk setuju. Jaehyun sudah pulang kerumahnya untuk mengejar Doyoung tapi sayang Doyoung sudah ke guri. Saat jaehyun lihat mobil yang Doyoung kendarai tak ada jaehyun lalu menelpon supir yang bersama Doyoung, dan ia melapor bahwa Doyoung meminta agar diantarkan ke guri. Jaehyun siap bergegas ke guri sekarang. Doyoung tadi menangis, jaehyun sangat khawatir pada Doyoung dan anaknya. Jaehyun takut jika Doyoung menangis terus-terusan karena tatapan kecewa Doyoung tadi
Doyoung terus menangis dikamarnya. Orangtuanya sangat Khawatir melihat Doyoung pulang tadi tanpa mengatakan apapun dan terus menangis sampai kekamarnya.
"Eomma,doyie kita kenapa?" Tanya sang ayah khawatir
"Tidak tau appa, biar eomma keatas dan bertanya dulu. Appa tunggu disini" balas sang ibu
Nyonya Kim masuk ke kamar Doyoung sambil membawa segelas air untuk sang anak. Tampak Doyoung yang duduk dengan mata sembab dan masih sesegukan setelah menangis.
"Doyie, doyie kenapa hmm?, Apa doyie bertengkar dengan jaehyun?" Tanya sang ibu
Tapi bukannya menjawab, Doyoung hanya menggelengkan kepalanya"Jika doyie diam begini dan terus menangis. Eomma dan appa khawatir, dan anak doyie juga akan sedih melihat mama nya sedih seperti ini" kata nyonya Kim mengusap pipi doyoung yang masih sesegukan
"Doyie, bisa cerita apapun pada eomma, apakah ada sesuatu yang salah?" Tanya nyonya Kim lagi
Nyonya Kim tau betul bahwa ia harus sabar jika ingin menanyaai Doyoung jika sudah menangis tersedu-sedu seperti ini. Nyonya Kim terus tersenyum hangat menenangkan Doyoung yang masih diam saja
"Atau doyie mau eomma buat muffin cokelat kesukaan doyie?" Tanya nyonya Kim lagi membujuk Doyoung agar tak sedih lagi
Doyoung akhirnya menatap sang ibu yang masih tersenyum hangat padanya...
"Aku...hiks....hiks.... mencintai....jaehyun, eomma" kata Doyoung melihat sang ibu
"Iya eomma tau, Doyie mencintai jaehyun, jadi kenapa hmm?, Apa jaehyun tak mencintai doyie?" Tanya sang ibu pada Doyoung
"Doyie...gak tau....,,, Hiks...hiks...doyie takut....hiks..." Kata Doyoung memeluk sang ibu
Doyoung takut rasa cintanya lebih besar kepada jaehyun dan memaklumi kejadian yang sangat menyakitkan nya seperti malam kemarin. Jika itu terjadi lagi Doyoung akan merasakan sakit lagi, kecewa lagi walau Doyoung belum tau itu sebenarnya hanya salah paham yang dibuat seseorang untuk memisahkannya dan jaehyun.
"Cup....cup....jika hanya karena masalah ini...eomma yakin doyie akan mendapatkan jawaban yang tepat jika berfikir saat sudah tenang. Jadi berhenti menangis, hmm?,, Cucu eomma rasanya juga bersedih karena mamanya seperti ini" kata nyonya Kim mengelus punggung Doyoung
Wajar Doyoung sedih seperti ini, muda sensitif pada masa kehamilan itu yang nyonya Kim tentang Doyoung sekarang.. karena Doyoung tak cerita apa yang ia lihat tentang jaehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
nightmare (Jaedo) (BXB)
Fanfiction"aghh!!!! apa ini?" teriak Doyoung kaget "seharusnya aku tidak datang kesana malam itu, sial" kata Doyoung kesal "siapa dia?" tanya jaehyun penasaran "rasanya berbeda....lekuk tubuh indahnya membuat aku bergairah malam itu" kata jaehyun salah tingka...