three

324 47 3
                                    


Happy reading














****

Mobil hitam terparkir di halaman rumah keluarga dirgantara , seseorang keluar dengan santainya tak lupa kacamata hitam yang bertengger di hidung macungnya dengan dengan pakaian serba hitamnya menambah kadar ketampanannya

Alvian adya dirgantara anak sulung keluarga dirgantara kaka kesayangan sagara yang baru saja pulang setelah selesai mengerjakan proyeknya di singapur

Alvian berjalan memasuki rumah , namun terlihat sangat sepi kemana orang rumah ? Dan adik nya kemana tak mungkin masih bersekolah ini sudah senja

Grep

Seseorang memeluk alvian dari belakang , kaget tentu saja namun alvian tersenyum tipis saat melihat tangan mungil yang melingkar di apik pinggangnya

Alvian membalikan badanya dan nampaklah sagara yang tersenyum kotak , alvian mencubit hidung mancung sagara

"Abang sakit " kesal sagara dengan bibir yang mencebik lucu saat hidungnya di cubit

"Kebiasaan suka ngagetin abang" sagara hanya mampu tersenyum

"Hehe maap"

Alvian melihat penampilan sagara , apa adiknya ini baru pulang tapi tidak mungkin ini sudah jam lima sore . Alvian tau jam sekolah sagara

"Kami baru pulang?" Tanya alvian sedangkan sagara hanya mengangguk lucu

"Habis dari mana?" Tanya alvian

"Sekolah"

"Sekolah? Bukannya kamu pulang jam tiga sore?" Tanya alvian dengan penuh selidik , sagara berusaha tenang ia tak mungkin menceritakan kejadian yang sebenarnya

"Saga ada tugas tambahan jadi pulang sore" alibi sagara

"Yaudah sekarang saga mandi dulu , abang punya sesuatu buat kamu" titah alvian sagara mengangguk semangat dan berlalu pergi meninggalkan alvian

Alvian hanya menghela nafasnya dengan kasar , ia tahu jika alvian menyembunyikan sesuatu di

***

Sagara merebahkan dirinya di kasur menatap langit langit kamar , hari ini terlalu melelahkan bagi sagara

'Saga'

Sagara menoleh dan tersenyum senang saat melihat siapa yang memanggilnya "bobi"

'Ingin bercerita? Sepertinya kamu sangat lelah hari ini'

"Nanti aja aku ceritanya" senyum itu terukir dari bibir pucat yang sagara sebut bobi

Mungkin jika ia hidup di alam yang sama dengan sagara ia akan menjadi kaka bagi sagara karna usia mereka berbeda jauh. Namun takdir berkata lain bobi bertemu dengan sagara dengan perbedaan alam

"Bobi maafin saga " lirih sagara

'Maaf untuk apa?'

"Saga gak nepatin janji buat main sama bobi" bobi hanya mengangguk dia tau apa yang di alami oleh sagara sewaktu pulang sekolah

'Sekarang kamu mandi , kakamu sudah menunggu'

Sebagai jawaban sagara mengangguk dan bersamaanya dengan hembusan angin sahabatnya bobo ikut menghilang

Sisi lain alvian mendengar ucapan sagara pastinya dengan sahabatnya yang tidak bisa ia lihat dan hanya sagara yang mampu melihatnya

Meskipun terlihat aneh alvian tetap menyayangi sagara

.


.


.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Hai guys
Gimna kabarnya?

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang