five

285 49 16
                                    

Happy reading


















"O-oma" sagara langsung turun dari pangkuan alvian

"Ibu kenapa berteriak?" Tanya bara pada ibu nya ratih

Ratih tidak langsung menjawab pertanyaan anaknya ia lanhsung menarik tangan sagara dengan kasar

Plak

"Ibu!" Kaget lisa

Seakan tuli ratih menggapit pipi sagara dengan tangannya begitu kuat "kamu apakan cucu saya aksa hah?!" Bentak ratih

Bukannya menjawab sagara hanya diam dengan  air mata yang mengalir ,  sagara tak bisa berbicara karna pipi nya di cengkram begitu kuat oleh omannya

"Jawab sialan!" Bentak ratih dengan tatapan yang begitu nyalang penuh emosi

"Ibu cukup!" Bara langsung melepaskan tangan ibu nya dari wajah anaknya

Lisa langsung memeluk anaknya dengan air mata yang entah sejak kapan keluar ,  hati nya terasa sakit meski ini bukan yang pertama untuk sagara tapi tetap saja lisa tak bisa terima karna sejak sagara masih kecil hingga sekarang  ia tak pernah berlaku kasar pada anaknya

"Berani kamu membentak ibu demi membela anak sialan itu?!" Tanya  ratih dengan nyalang

"Berhenti bilang dia anak sialan bu ! Dia anak aku  dan dia cucu ibu!" Tegas bara terhadap ibunya

"Cucu? Sadar bara buka mata kamu dia bukan anakmu dan dia hanya anak yang kamu pung-"

"CUKUP!" teriak lisa ia sudah tak tahan lagi ketika anaknya di hina

"Dia anak saya bu! Bukan anak pungut , dia lahir dari rahim saya !" Sagara hanya mampu mengeratkan pelukannya pada bundanya

Sedangkan alvian mengepalkan tangannya dengan kuat hingga kuku nya memutih demi apapun alvian tidak ingin melihat air mat jatuh dari mata bundanya

"Jika oma hanya ingin membuat kekacauan di rumah al lebih baik oma pergi!" Wajah datar dan suara yang begitu dingin itu keluar dari mulut alvian

"Lihat apa ini yang kamu ajarkan pada anak mu alvian? Atau dia terkena virus dari anak sialan it-"

"Cukup oma!" Tegas alvian , sedangkan ratih hanya tertawa meledek

"Kenapa? Apa cucu oma ini tidak menerima jika oma berkata seperti  itu?"tanya ratih sambil mengelus rambut alvian

Namun alvian  menepisnya dengan kasar , dan hal itu membuat ratih tersenyum licik . Ia suka dengan alvian yang berusaha mengtrol emosinya

"Kenapa cucu oma kasar hm?"

"Setidaknya gunakanlah otak untuk berpikir sebelum bertanya pada seseorang!" Ucap alvian dengan begitu datar dan dingin

"Kam-"

Bara langsung menarik tangan ibunya menuju keluar rumah ia takut alvian akan meluapkan amarahnya

Alvian menghela nafasnya dengan kasar  ia berjalan mendekati sagara yang masih menangis di pelukan bundanya

"oma udah pergi" ucap alvian lembut sagara melepaskan pelukannya dan melihat kaka nya alvian

"A-abang hiks... g-gak boleh ngomong gitu s-sama o-oma hiks...." ucap sagara di sela sela isakannya

"N-nanti o-oma hiks.."

Alvian membawa adik kesayangannya  ke dalam pelukan hangatnya , entahlah apa yang  ada di pikiran adiknya ini

"Sstt... iya maafin abang ya"

.

.

.

Tbc

Gimana rame gak?
Aku gak kuat nulisnya sesek gak jelas🙏😭
Mungkin ada beberapa kata yang typo tolong di maafkan ya

Jangan bosen bosen ya
Makasih syang kalian

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang