Happy reading
🌼🌼🌼🌼
Pagi menyapa seperti , semua telah berkumpul di meja makan kecuali s bungsu yang masih di kamar
"Saga mana bun?" Tanya alvian
"Lagi siap siap "jawab cika
"GOOD MORNING SEMUANYAAAAAA" pekik sagara dengan heboh bara hanya bisa tersenyum saat melihat anak selalu ceria
"Pagi bunda , pagi ayah , pagi abang al" lisa tersenyum saat mendengar sagara menyapa anggota keluarga nya satu satu
"Pagi juga anak ayah" ucap bara sambil mengecup pipi chaby sagara dengan gemas
"Waaahh pancakek stawbery!" Heboh sagara ketika melihat ada makanan kesukaannya
Mata alvian tertuju pada rahang pipi adiknya tercetak jelas bekas cengkraman tangan oma nya di rahang pipi sagara
"De apa pipi kamu masih sakit?" Tanya alvian tiba tiba
Sagara menggeleng "enggak , kan tadi udah di kasih kiss sama ayah" cengir sagara
Namun ucapan tidak sebanding dengan tingkah laku , lihat saja sagara begitu hati hati saat menyuapkan pancakek ke dalam mulutnya
"Oh iya abang hari ini kerja?" Tanya sagara seolah olah mengalihkan topik pembicaraan
"Iya abang kerja bareng ayah , kenapa emangnya?" Tanya alvian
"Aneh aja biasanya kalo abang baru pulang dari luar negeri abang jarang mandi sarapan aja suka pake kaos sama celana pendek mana rambutnya acak acakan" cerocos sagara membuat bara dan lisa tertawa
****
Sagara bersenandung dengan ria dengan senyum menghiasi wajah nya yang manis . Setidaknya ia masih berusaha dan berharap jika setiap hari yang ia lalu adalah hari hari indah meski pada kenyataannya tidak
"Lalalalala aku senang sekali doraemon" senandungnya namun
Bruk
"Aww.." ringis sagara saat pantatnya menyentuh lantai dengan sangat tidak elit. Kenapa setiap pagi pantatnya harus bertemu dengan lantai apa lantai menyukainya pikir sagara
Sedang sibuk dengan pikirannya , tangan sagara di tarik dengan kasar . Matanya membola lucu ketika melihat aksa yang menyeretnya dengan kasar "ikut gw!"
"K-kemana bentar lagi bel sa" sagara berusaha melepaskan cengkraman aksa namun sia sia karan tenaga aksa sangatlah kuat
Brak
Aksa membuka pintu gudang dengan kasar dan
Bugh
Satu tinjuan melayang tepat di perut sagara , sakit itulah yang sagara rasakan
"Kenapa si lo selalu ganggu keluarga gw ajing!" Bentak aksa , apa sagara tidak mengerti ucapan aksa
"Gak cukup lo bunuh ibu gw hah!? Dan sekarang lo mau apa lagi?! " tanya aksa dengan menggebu , mengingat di mana oma nya pulang sambil menangis
"Aku gak bunuh tante ane!" Tegas sagara entah keberanian dari mana , aksa tersenyum miring dengan kaki melangkah mendekati sagara sedangkan sagara mundur dengan perlahan
"Berani lo sama gw hah?!" Bentak aksa dan sagara hanya memejamkan matanya
Bugh
Bugh
Bugh
Uhuk
Uhuk
Sagara terbatuk darah karna pukulan yang aksa berikan tepat di bagian perutnya
"Gw benci lo ajing ! Lo pembunuh! Lo bunuh ibu gw bangsat!!" Amuk aksa
"A-aku bukan pembunuh hiks... "
Bugh
Lagi aksa memukul sagara tepat di pipinya , dan air mata sagara semakin berlomba lomba keluar . Rasa sakit di rahangnya belum menghilang kini di tambah pukulan dari aksa yang begitu kuat
"Bukan ? Hahahaha omong bacot lu bangst " tawa sumbang keluar dari mulut aksa , membuat sagara semakin takut
Mata sagara membola kala melihat pisau kecil yang di pegang oleh aksa dengan aksa yang tersenyum licik
"Pernah denger kata kata nyawa harus di bayar dengan nyawa?" Sagara semakin takut
"lo kan sepupu gw , kita main lautan merah mau gak?" Tanya aksa dengan senyum miringnya
Tubuh sagara menegang kala melihat pisau itu tepat berada di depan matanya dengan jarak yang begitu dekat
"Kenapa takut hm?" Tanya aksa
"J-jangan saga mohon hiks..." mohon sagara dengan isak yang begitu pilu ia tak bisa berbuat apa apa lagi tubuhnya sudah lemas
Sreettt
Satu goresan pisau mengenai tangan kanan sagara dengan darah yang mengalir , aksa tersenyum penuh kemenangan
"Lo ngadu habis nyawa abang lo di tangan gw!" Ancam nya sambil pergi meninggalkan gudang tersebut
.
.
.
.
Tbc
Sesuai janji aku bikin part ini lebih panjang dari part sebelumnya ya maap klo banyak salah dan juga typoJangan gentayangin aku ya huhu😭
Sayang kaliaan banyak banyak💜💜💜💜🖤