06

4.5K 531 18
                                    


Author pov.

"Kita udah nyampe yang" Lisa  membuka helmnya dan menepuk lembut tangan Jennie.

"Ayang?" Lisa menoleh ke belakang, dia tersenyum melihat Jennie yang tertidur.

Lisa membuka helm Jennie, dia merapikan anak rambut Jennie yang membuat Jennie terusik dari tidurnya.

"Howaam udah nyampe yang" kata Jennie dengan suara kantuknya.

"Hemm, ayo turun" Jennie mengangguk naik ke gendongan Lisa.

"Ayang" panggil Jennie dengan suara manjanya.

"Iya sayang" balas Lisa lembut.

"Jennie ngantuk" kata Jennie mendusel di leher Lisa.

"Iya, nanti langsung tidur yah" Lisa membuka pintu rumah, dia masuk dan langsung di sambut Lui adik laki-laki Lisa.

"Kaka Lica! Lui kangen banget cama Kaka" Lui berteriak heboh membuat Jennie langsung membuka matanya.

"Eh Adek, belum tidur hem" Lisa berjongkok, dia mengusap kepala Lui dan mencium pipi nya.

"Nungguin kamu sayang, ga mau bobok sebelum ketemu Kaka" kata Mama Lisa.

"Eh nak Jennie juga ikut" mama Lisa tersenyum melihat Jennie yang begitu lengket dengan anaknya.

"Ah hai Mama" Jennie turun dari gendongan Lisa, dia malu.

"Kak Nini, xixix" Lui beralih menatap Jennie, dia terkikik senang melihat Jennie ikut ke rumah.

"Hai ganteng" Jennie tersenyum mengacak rambut Lui.

"Mama pijitin papa dulu ya sa, kamu nidurin Adek Lui yah. Selamat beristirahat nak Jennie" setelah mengatakan itu, Mama Lisa langsung masuk kedalam kamar.

"Selamat beristirahat juga Mama" balas Jennie.

"Ayo Lui, ini udah malem ayo tidur" ajak Lisa menggandeng tangan kecil Lui.

"Lui mau sama kak Nini aja, ayo kaka cantik" Lui menarik tangan Jennie kedalam kamarnya.

"Lah? Katanya rindu sama kak Lisa, sekarang malah sama Kaka Nini. Gimana sih?" kata Laia mengikuti Lui dan Jennie dari belakang.

"Cekalang udah enggak. Lui mau cama kak Nini aja, ga ucah plotes ya kakak Lica" kata Lui dengan senyum lebarnya.

"Ck. Ayangggg" Lisa cemberut memeluk Jennie dari belakang.

"Xixi ngalah dulu ya sama adeknya" kata Jennie mencubit pipi Lisa.

"Iiihh kak Lica minggil, jangan dekat-dekat ih" Lui kesal mendorong Lisa menjauh dari Jennie.

"Kak Nini pacar kak Lisa wleek" Lisa semakin memeluk Jennie.

"Aaakk Kak Nini, kak Lica ngecelin huhuuu" rengek Lui menghentakkan kakinya.

"Sayang" peringat Jennie lalu melepaskan pelukan Lisa.

"Hehehe, piss ayang" cengir Lisa mencium pipi Jennie.

"Ayo kak Nini, Lui mau tidul baleng kaka Nini" Lui naik ke atas kasur, dia menepuk sisi sampingnya bermaksud menyuruh Jennie tidur.

"Sayang, Lisa juga mau tidur bareng ayang" rengek Lisa.

"Nanti yah ayang, Adek Lui tidur dulu baru kita balik ke kamar" kata Jennie lalu berbaring di samping Lui.

"Hemm yaudah" angguk Lisa lalu ikut berbaring di samping Lui.

Kasur Lui sebenarnya kecil, tapi karena Lui memeluk Jennie, jadilah Lisa kebagian tempat sedikit.

"Adek tidur ya, pejamin matanya ganteng" kata Jennie menepuk-nepuk pantat Lui.

"Eumm" Lui menurut memejamkan matanya.

Lisa menatap Jennie dan Lui, dia senyum-senyum sendiri dengan pemikirannya.

"Ayang" panggil Lisa dengan suara pelan.

"Hemm" dehem Jennie menatap Lisa.

"Kamu udah cocok jadi ibu dari anak-anak aku" kata Lisa membuat Jennie tersipu.

"Apasih, ga jelas banget" malu Jennie dengan wajahnya yang memerah.

"Beneran sayang. Bayangin deh yang, kamu di rumah jagain anak-anak kita, terus aku kerja cari nafkah buat kamu sama anak-anak" lagi-lagi kata Lisa berhasil membuat Jennie berseru malu.

"Iiih kamu apasih, pikirannya jauh banget. Kita masih sekolah tau" Jennie malu memukul pelan pundak Lisa.

"Ya bayangin dulu sayangku. Emang kamu ga mau punya anak sama aku?" Lisa menggenggam tangan Jennie dan menciumnya.

"Emang kamu punya tit buat aku hamil?"

"Ga, aku kan cewe tulen sama kaya kamu. Aku pernah search di gugel, katanya disitu, bisa punya anak dengan cara melakukan proses IVF"

"Oowh" Jennie manggut-manggut.

"Jadi gimana, mau ga nikah sama aku?"

"Ceritanya kamu lagi ngelamar aku nih?"

"Eumm, latihan dulu yang"

"Yaudah ulang" kata Jennie.

"Sayangku cintaku hidupku, nikah sama aku ya, aku janji bakalan jagain kamu semampuku dan sebisaku. selama-lamanya sampai akhir hayat ku" Lisa menatap Jennie lalu mencium tangannya.

Entah mengapa Jennie merasa emosional, meskipun cuman latihan Jennie merasa Lisa sangat tulus dan bersungguh-sungguh.

"Iyah aku mau sayang" Jennie menitikkan air matanya, dia terharu menggenggam tangan Lisa.

"Hei, don't cry baby" Lisa menghapus air mata Jennie, dia tersenyum lembut mencium kening Jennie.

"I love you my earth" kata Lisa lalu menempelkan bibir nya ke bibir Jennie.

"I love you too my world" balas Jennie mencium lembut bibir tebal Lisa.

•••

tbc

Cweeet 🥰

Vote.

ayang [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang