10

3.6K 512 7
                                    


Author pov.

"Memandang mu" senandung Lisa.

"Najisss" Jennie memutar matanya.

"Ayang ih, au ah Lisa ngambek" Lisa melipat kedua tangannya.

"Lah? Kebalik kalee" sinis Jennie lagi-lagi memutar matanya malas.

"Ayang, udah dong ngambeknya, Joy kan udah apus foto nya" ini sudah terhitung kesekian kalinya Lisa membujuk Jennie.

"..."

"Jennie udahan ya ngambeknya, Lisa cintanya sama Jennie doang" Lisa mencium tangan Jennie.

"Genit, foto ko pake acara gandengan tangan" sinis Jennie memutar matanya.

"Tiba-tiba ayang. Gini nih, Joy minta foto, Lisa iyain aja kan, nah Lisa juga jaga jarak tuh sama joy, eh terus tiba-tiba Joy nya gandeng tangan Lisa. Lisa kaget, tapi yang namanya udah terlanjur ya Lisa pasrah aja" jelas Lisa.

"Pasrah apa enaaak" sindir Jennie.

"Pasrah sayang" Lisa mencium pipi Jennie.

"Aku ga mau di cium" dengus Jennie menghapus bekas ciuman Lisa.

"Maunya apa hemm, di manja-manja iya" Lisa tersenyum memeluk tubuh ramping Jennie, dia mengendus leher Jennie dan mengelus perut nya.

"Aasshh jangan di elus iiih" Jennie kegelian sekaligus nikmat dengan elusan lembut Lisa.

"Jennie horny ga kalo Lisa elusin perutnya?" Tanya Lisa menurunkan tangannya ke bawah pusar Jennie.

"G-aahhk Lisa!" Pekik Jennie saat tangan nakal Lisa membelai area bawah Jennie

"Hehehe enak ya ayang" cengir Laia mengeluarkan tangannya dari dalam celana Jennie.

"Enak matamu" Jennie melototi Lisa.

"Ayang kasar ih, Lisa ga suka tau" kata Lisa membenarkan duduknya.

"Bodo" Jennie membuang mukanya.

"Ck, ambekan" kesal Lisa lalu memunggungi Jennie.

"Lo juga yang mancing-mancing emosi gue, udah tau gue orangnya cemburuan masih aja Lo tebar-tebar pesona" kata Jennie mulai marah setelah mendengar suara kesal Lisa.

"Gue ga tebar-tebar pesona, emang orang aja yang gatel pengen deketin gue. Lo nya aja yang sensian" balas Lisa tanpa melihat Jennie. Dan juga perkataan Lisa barusan berhasil membuat Jennie bertambah marah.

"Lo! Gue sensian juga karena Lo ya! Pacaran sama Lo tuh capek! Nahan emosi tiap kali ada yang deketin Lo!" Teriak Jennie menatap tajam punggung Lisa.

"Lo nya aja yang bikin ribet, udah gue bilang jangan di pikirin malah Lo pikirin. Kurang setia apa lagi coba gue sama Lo? Coba Lo mikir, emang pernah gue deketin cewek di belakang Lo? Emang pernah gue main ga minta izin dulu sama Lo? Emang pernah gue ngebantah omongan Lo? Emang pernah hemm?" Lisa berbalik menatap Jennie dengan ekspresi datarnya.

"Gue ngikutin semu mau Lo Jen, tapi Lo apa? Lo malah sering nuduh gue yang enggak-enggak. Gue bukan tipikal orang yang sering Lo tuduh itu, gue ga genit, gue ga ngerasa kalo gue orangnya suka tebar-tebar pesona. Gue ga gitu, seharunya Lo tau sifat asli gue gimana, secara Lo udah ngenalin gue dari lama" kata Lisa dan menghembuskan nafasnya.

"Kayaknya kita harus introspeksi diri dulu deh Jen. Mungkin gue juga ada kesalahan yang ga gue tau. Who is know, right? Kita butuh ruang sendiri. let's break up" kata Lisa membuat Jennie menangis.

"Gak! Hikss aku ga mau!"

"Kalo gini terus ga bakalan bisa Jen. Gue pergi yah, jaga diri Lo baik-baik" Lisa menitikkan air matanya, dia mengambil jaket dan kunci motornya dan bergegas keluar dari kamar Jennie.

"Lisa! Aku ga mau putus hiksss" Jennie menjerit, dia keluar dari kamar dan berlari mengejar Lisa.

•••

tbc

24/10/22

Hohoho👀

Vote.

ayang [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang