Tidak jadi.
Pemuda Kim yang sekarang berubah menjadi Watanabe itu kini tengah memegang dadanya. Menetralkan napas dan juga detakan jantungnya yang tak karuan, dia selamat...
Ini gila.
"Bodoh sekali dirimu..."
Monolog Junkyu."Dia benar-benar penyuka segalanya, menakutkan..."
Junkyu bergidik ngeri."Aku tidak bisa terus menerus berada di sini, bisa mati diriku."
"Aku harus mencari cara agar bisa keluar dari sini. Tidak, lebih tepatnya mencari cara agar Papa mengizinkan aku untuk pergi dari sini."
"Tapi alasan apa yang harus aku gunakan?"
Junkyu terlihat frustasi.Dia tidak kalah, sama sekali tidak. Ia akan melawan bajingan itu. Jika ia terus di sini, maka akan dipastikan ia yang akan jatuh terlebih dahulu. Perbedaan kami sangatlah kontras, ia hanya seorang pemuda yang baru lulus dari sekolahnya. Sedangkan dia adalah orang dewasa, benar-benar orang dewasa yang tentu mempunyai banyak kuasa.
Otaknya ia paksa untuk memikirkan segala cara yang memungkinkan.
Apa ia beralasan ingin kuliah saja...? Otomatis mereka juga tak akan melarang, ia akan meminta universitas di luar kota. Maka dengan itu ia bisa meninggalkan tempat ini.
Patut dicoba.
Sebentar... Ia lapar. Ia butuh makanan, dan ponsel.
Junkyu bahkan lupa dengan kondisinya yang habis pingsan, ia tak tahu bisa sekuat ini. Melawan seorang yang sedang mabuk bukanlah suatu hal mudah, untung saja keberuntungan memihak kepadanya.
Tenggorokannya terasa tercekat, ia sangat haus. Berarti dia harus keluar dari kamarnya? Ya, Junkyu sekarang berada di kamarnya sendiri. Kunci miliknya selalu ia letakkan pada sakunya, dan beruntungnya lagi kunci itu tak hilang dari sana.
Tapi jika ia bertemu dengan orang gila itu, bagaimana?!
Ia sangat haus dan juga lapar!
Junkyu memandang kedua tangannya yang masih gemetar, sial.
Tubuhnya berjalan mengitari ranjang, berharap di atas nakas atau di dalam laci terdapat makanan dan minuman.
Please...
Junkyu bernapas lega, sekotak moci dan sebungkus makanan ringan tersimpan rapi di dalam laci. Ia menggeledah lagi berharap menemukan minuman, karena seingatnya beberapa hari yang lalu ia sempat menyimpannya di sini.
Pemuda manis itu tersenyum lebar saat menemukan apa yang ia cari. Langsung saja ia memakan dan menghabiskannya.
Setelah memastikan perutnya terisi, ia ingin sesuatu.
Tangannya mencari dan memilah hingga berhenti pada sebungkus nikotin. Tanpa banyak waktu, pemuda manis itu menyalakannya dan menghisap barang candu itu.Ya, dia merokok... Sudah hampir satu tahun ini kegiatan itu selalu ia lakukan ketika sedang terpuruk. Itu bisa membuat dirinya sedikit lebih baik.
Tidak setiap hari, karena ia masih sayang dengan nyawanya.
Pemuda itu menengadah, memandang langit-langit kamarnya. Stres, hanya satu kata itu yang cocok untuknya.
Tahun depan ia akan berumur 20 tahun, eh! Tahun depan?
Buru-buru Junkyu mengecek kalender.
"Tahun depan dari hongkong."
Ucap Junkyu.Ia baru menyadari bahwa hanya tinggal 2 bulan lagi umurnya berubah menjadi kepala dua. Dia sudah tua berarti?
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID [HARUKYU]
Fanfiction"Kau puas?" "Ya." MATURE BXB Only for HARUKYU stan. ~Thanks