8

1.4K 174 34
                                    

Emmhh...

Desahan itu tak mampu Junkyu tahan saat dengan kurang ajarnya Haruto meremas dadanya.

Ini tidak boleh terjadi, tidak... Ia sangat merasa direndahkan.

"ARGHHH!"
Junkyu berteriak saat Haruto entah sengaja atau tidak menggenggam tangannya yang cedera dengan kencang.

Pandangan Junkyu memburam karena air matanya, rasanya sakit sekali. Pemuda itu semakin marah saat lelaki ini tak juga menghentikan kegiatannya, bahkan Haruto seolah tuli akan teriakannya.

Cukup!

Junkyu mendorong Haruto dengan satu tangannya, namun itu semua belum cukup. Dengan tak kehabisan akal, pemuda itu memberikan kepalan tinju tepat pada dagu bawah Haruto. Perbuatan Junkyu membuat Haruto limbung, dan dapat Junkyu lihat darah keluar merembes pada mulut lelaki itu.

Apakah tinjunya sekencang itu?

Syukurlah, biar tahu rasa dia.

Nafas Junkyu terengah-engah saat bisa terlepas dari lelaki kurang ajar itu, matanya menatap tajam walaupun lelehan bening itu tetap menetes dari sana. Tangannya mencari sesuatu untuk menutupi bagian atasnya yang terbuka.

Sementara itu, Haruto masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Sialan, kepalanya sangat pusing. Dan lidahnya terluka karena tinju bocah itu, Haruto menahan napas sabar dan segala gairah yang menggebu ini.

"Kau mau apa lagi!"
Teriak Junkyu.

"Jangan kurang ajar!"
Bocah itu terlihat amat frustasi, dan itu malah membuat Haruto semakin bernafsu untuk memiliki Junkyu sepenuhnya.

Junkyu merinding saat Haruto menatapnya dengan sorot mata tajam dengan darah di bibir dan dagunya, dia terlihat seperti vampir yang haus darah. Hanya dengan tatapan seperti itu sudah membuat Junkyu mati kutu, tidak... Tapi ia tak akan membiarkan lelaki itu menjamahnya lebih jauh.

"Jika kau maju aku akan—"

"Akan apa? Apa Junkyu?"
Haruto memotong perkataan bocah itu dan setengah menantangnya.

Mata Junkyu mencari celah agar bisa keluar dari sini, jika ia berlari apakah Haruto akan mengejarnya? Pemuda itu menggigit bibirnya gundah.

"Kau tak akan bisa lepas dari ku Kim..."
Suara berat nan serak itu menggelitik telinga Junkyu, matanya memerah menahan semua emosi dan perasaan tak terima ini.

"Cih, kau tak akan pernah bisa mendapatkan ku Haruto!"

"Aku pikir saat kau mabuk seperti ini sikapmu akan sedikit lebih baik, tapi ternyata tetap sama brengseknya!"

"Kau sebenarnya punya otak tidak hah?! Baru saja kau berkata bahwa kau tak menyentuh wanita itu, anak yang dia kandung bukan anakmu! Dan kau tak mau menikah! Tapi kau malah melakukan ini padaku?! Haruto otakmu dimana!"
Napas Junkyu terengah mengeluarkan uneg-unegnya.

"Kau menolak anak itu, seolah-olah kau tak mau punya anak! Tapi kenapa kau melakukan ini padaku?!"
Perkataan itu berakhir dengan teriakan nyaring dari Junkyu.

"Junkyu, memangnya kau bisa mengandung?"
Perkataan tenang itu menyadarkan Junkyu.

Matanya mengerjap, pemuda itu memikirkan kembali kata-kata yang baru saja ia ucap.

Benar... Ia kan laki-laki? Berarti ya tidak bisa hamil lah... Bodoh sekali dirimu.

Haruto menyeringai saat melihat Junkyu yang terlihat kebingungan, dan dengan gesit mendekat ke arah bocah itu lalu menangkap tangannya dan memeluk pinggangnya erat.

STUPID [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang