10

2.3K 197 30
                                    

Kedua insan itu saling tak bertegur sapa, bahkan menyadari mereka yang tinggal di atap yang sama. Sudah satu bulan ini perang dingin terjadi, baik Haruto ataupun Junkyu tak ada yang ingin 'sekedar' mencairkan keadaan.

Junkyu yang masih tetap pada pendiriannya, dan Haruto tetap pada egonya. Tak ada yang mau mengalah, dan apakah itu menguntungkan bagi putra kandung Watanabe itu? Tentu saja tidak.

Dia merasa semakin sulit untuk menggapai Junkyu, meluluhkan pemuda keras kepala itu. Hatinya tambah panas saat ia tahu Junkyu baru saja berkencan dengan seorang gadis, rasanya ia ingin menjambak rambut gadis itu saat matanya tadi menangkap perbuatan kurang ajar yang dilakukan oleh dia. Bagaimana ia tidak kesal saat tahu Junkyu yang dengan gamblangnya mendapat sebuah pelukan dari orang asing itu? Rasa kesalnya semakin menjadi saat melihat respon yang diberikan pemuda itu, tangannya mengepal saat mengingat bagaimana Junkyu yang tersenyum menggoda sembari membalas pelukan gadis asing itu.

Sial...

Berapa lama mereka berhubungan? Kenapa ia tak tahu sama sekali, bahwa Junkyu dekat dengan seorang gadis?

Ditengah kegundahan hatinya, tiba-tiba sebuah suara mengagetkan lelaki itu. Matanya bersitatap dengan orang yang sangat ia rindukan, sangat ia damba untuk sekarang. Bisa saja ia memaksa Junkyu, namun ia masih ingin tahu seberapa kuat pemuda itu menolak dan menghindar darinya.

"Kemana?"
Perkataan singkat yang Haruto berikan tentu tak digubris sama sekali oleh Junkyu, pemuda itu tetap melanjutkan langkahnya sembari memakai jaket miliknya. Ia hanya melirik sekilas Haruto dan melengos begitu saja.

Haruto mengepalkan erat tangannya saat mendapat respon itu, dan apa-apaan penampilannya? Bocah itu mencoba berpenampilan untuk terlihat jantan lagi? Haruto sangat tak menyukainya, bukan karena merasa tersaingi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto mengepalkan erat tangannya saat mendapat respon itu, dan apa-apaan penampilannya? Bocah itu mencoba berpenampilan untuk terlihat jantan lagi? Haruto sangat tak menyukainya, bukan karena merasa tersaingi. Namun... Ia tak terima Junkyu melakukan itu semua hanya demi seorang gadis asing.

Tapi... Tak semuanya maskulin, wajah bocah itu tak bisa berbohong. Entah kenapa wajah itu malah memancarkan sorot anggun dan seksi... dan licik disaat bersamaan?

Lelaki itu menyimpulkan, namun benar juga pikiran Haruto. Junkyu malah terlihat seksi dan cantik memakai itu.

Matanya menatap kepergian bocah itu, ia harus mencari tahu kemana Junkyu pergi. Tangannya menggapai kunci mobil miliknya, dan segera bergegas mengikuti bocah itu.

.





.






.

"Junkyu-ya!"
Seru salah seorang pemuda.

Junkyu pun tersenyum riang saat matanya menangkap seseorang yang amat ia kenali.

"Dave!"

"Ya... Akhirnya kau datang juga, lama sekali dirimu. Apakah kau berdandan Junkyu?"

"Yak, apaan kau ini. Aku tak dandan sama sekali, lagipula untuk apa? Aku kan memang sudah tampan dari lahir."
Ucap Junkyu percaya diri.

STUPID [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang