6

1.7K 162 9
                                    

"ARGHHH— SHIBAL!"
Haruto berteriak kesakitan, bocah itu benar-benar sialan!

Saat dirasa rencananya berhasil, Junkyu bersusah payah untuk berdiri. Napasnya sesak tak beraturan, ia memandang keadaan lelaki gila itu yang tengah merintih kesakitan karena 'masa depannya' merasakan tendangan Taekwondo miliknya.

"Rasakan itu!"
Umpat Junkyu puas.

Buru-buru pemuda itu membuka pintu dengan tangan gemetarnya. Kenapa susah sekali! Kenapa kunci ini tak masuk juga!

Junkyu panik saat melihat Haruto yang akan berdiri menghampiri dirinya, tidak!

"Ayolah!"
Junkyu memutar kunci dan boom! Terbuka.

Pemuda itu langsung saja membukanya dan pergi dari sana, namun sebelum itu ia memberikan gestur jari tengah pada lelaki di belakangnya. Kemudian lari dan keluar dari kafe. Karena takut akan tertangkap, Junkyu memilih untuk segera menghentikan bus yang kebetulan lewat di sampingnya. Ia bergegas naik walaupun ia tak tahu tujuan mana yang akan ia datangi. Yang jelas ia harus terbebas dari lelaki itu!

Junkyu menyadari tatapan aneh dari orang-orang, ia memang tidak memerhatikan penampilannya tadi. Dan sudah dipastikan dirinya sangatlah berantakan, ada beberapa luka yang berdarah di tubuh dan wajahnya. Pantas saja orang-orang memandangnya takut, mungkin mereka pikir dirinya tahanan?

Apakah begitu buruk penampilannya?

Bus berjalan sudah 30 menit lamanya, tapi Junkyu tak kunjung menemukan tujuannya. Ia akan kemana? Ia tidak mungkin kembali ke rumah, bisa habis dirinya oleh lelaki sinting itu.

Junkyu meremat rambutnya gusar, ia sangat pusing! Perutnya juga telah berbunyi dari tadi. Ia lapar, tenggorokannya terasa amatlah kering.

Tangannya berulang kali mengetikkan sesuatu, namun kemudian menghapusnya lagi. Begitu terus selama 30 menit ini, ia meresa dilema. Apakah ia akan mengabari Areta tentang ini? Dia adalah satu-satunya orang yang paham dengan ini.

Tapi ia juga tak enak hati dengan keluarga sahabatnya itu, ia merasa sungkan. Apalagi dia laki-laki, masa mau menginap di rumah seorang gadis. Walaupun status mereka sahabat?

Junkyu menengadah setengah membenturkan kepalanya pada jok bus di belakangnya, terasa pening. Tapi tak apa...

Tanpa Junkyu sadari, gelagat dirinya yang terlihat frustasi diamati oleh seseorang sejak tadi. Orang itu bahkan tak mengalihkan pandangannya sedikitpun.

Karena dirasa sudah terlalu lama di dalam bus, Junkyu memutuskan untuk turun. Meskipun ia ragu dengan tempat ini, ia belum pernah ke sini sebelumnya. Aish, bodoamat yang penting ia bisa terpisah oleh Dia!

Pemuda Kim itu sangatlah peka, ia merasa diikuti oleh seseorang. Junkyu tak bisa berpikir jernih, bagaimana jika orang jahat?
Tapi Junkyu berusaha terlihat santai agar orang yang mengikutinya tak curiga.

Namun lama kelamaan Junkyu merasa kesal dan jengah, dengan berani pemuda itu berbalik dan memberikan tatapan tajamnya.

"Berhenti mengikuti ku!"
Ucap Junkyu to the point.

Orang itu berhenti, matanya menatap mata Junkyu.

"Kau siapa hah?! Aku tidak mengenal mu, jadi berhenti mengikuti ku!"
Ucap Junkyu jengkel.

"Kau tak punya mulut Tuan? Baiklah terserah! Jangan ikuti aku lagi!"
Keluarlah sifat keras kepala yang Junkyu punya.

Junkyu berbalik dan hendak berjalan, namun pergerakannya tertahan oleh tangan orang itu yang dengan tidak sopannya memegang tangannya.

"WTF!"
Umpat Junkyu.

"Don't touch me stranger!"
Ucap Junkyu penuh penekanan, oh ayolah ia sudah amat lelah. Dirinya lapar! Dia baru saja lolos dari aksi pemerkosaan! Jangan buat masalah datang padanya lagi! Demi apapun ia lelah!

STUPID [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang