four

370 54 4
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen, kawan-kawan!

selamat membaca♡



Sesampai di kamar setelah membersihkan badan dan mengganti pakaianku, aku terduduk termenung dipinggir kasur mengingat kejadian beberapa saat yang lalu.

Melihat Jaan dan Heli yang berkelahi dengan vampire-vampire menyeramkan itu. Jakah yang harus membawa aku ke tempat yang lebih aman. Padahal aku sudah bertekad tak ingin merepotkan anak-anak. Namun, tetap saja pada dasarnya Sooha merepotkan.

Tok-tok-tok

"Soo, kau sudah siap?" panggil orang yang mengetok kepadaku. "Siapa?" tanyaku, takut-takut vampire kembali muncul di hadapanku.

"Ini aku Tina." sahutnya lagi, "Tina!" dengan cepat aku membuka pintuku, langsung memeluk Tina.

"Astaga wajahmu pucat banget Soo, kata Heli kamu bertemu dengan vampire?" tanya Tina dengan suara kecil di akhir hampir berbisik, aku hanya mengangguk pelan.

"Untung saja Jakah, Heli, Jino dan Jaan tiba-tiba menyusulmu saat tau kamu berjalan sendirian. Maafkan aku ya, gara-gara aku kamu jadi bertemu dengan vampire itu." Tina menunjukan wajah merasa bersalahnya kepadaku.

"Sudahlah, yang terjadi biarlah terjadi. Untung saja trio J + H itu menolong aku dengan cepat, oh berarti Solon, Shion sama Noa menemani kamu?" tanyaku, Tina mengangguk pelan.

Sekarang kami berjalan menuju cafetaria Decelis Academy.  "Tina, menurutmu aku merepotkan mereka tidak?" celetuk ku, Tina menatapku dengan bingung. "Merepotkan?" tanyanya memastikan, aku mengangguk menjawabnya.

"Enggak kok, wajar saja mereka membantu kamu, Soo. Kalau disitu aku yang jadi kamu juga, sudah pasti mereka akan bantu kok. Apakah aku merepotkan mereka? Tentu saja gak." jelas Tina, mendengar penjelasan Tina aku jadi sedikit lega.

"Tina, terima kasih ya." ucapku, Tina menoleh kepadaku lalu tersenyum usil,

"Apakah kamu overthinking gara-gara dibantu sama Heli dan kawan-kawan?" tanya Tina, tepat sasaran mataku membulat mendengar pertanyaannya, membuat Tina tertawa karena ekspresiku.

"Astaga Sooha, kamu jangan berpikiran seperti itu lagi. You're fine, kamu ditolong oleh mereka itu hal yang wajar oke." ucap Tina mengusap kepalaku.

"Sudah, kita malah stop-stop mulu jalannya, ayo jalan cepet ke cafetarianya. Heli juga sudah menunggu kita." ucap Tina menarik tanganku pelan agar aku berjalan lebih cepat lagi.

Aku tersenyum usil kepada Tina, "Dari tadi kamu mengatakan Heli-Heli dan Heli. Apakah kamu sudah menjadi dekat dengan lelaki itu." tanyaku, seperti biasa wajah Tina memerah kalau membahas Heli.

"Haih, gak-gak, aku tadi kebetulan bertemu dia pas menuju ke kamar mu." ucapnya.

"Hahaha gausah malu-malu gitu dong wajahnya kalau cuma kebetulan bertemu di jalan." ejekku membuat Tina kesal.

"Sudahlah jangan menggoda ku lagi." kesal Tina, aku tersenyum melihat Tina yang terlihat salting.

Haruskah aku menjodohkan Tina dan Heli di dunia ini? Kalau di webtoon Sooha terlibat love line dengan Heli, kali ini aku akan mengubah love line-nya. Terus aku akan mencari cinta baru hehe.



Sesampai di kantin aku melihat Heli dan yang lainnya melambai ke arah aku dan Tina, baru saja aku ingin melangkahkan kakiku ke arah mereka Tina langsung menahanku. "Kita ambil makanan dulu, Soo. Kamu kenapa sih? Kaya lupa ingatan aja." ucap Tina, aku agak panik mendengarnya namun dengan cepat aku sembunyikan, "Kan aku murid baru Tina, aku masih belum terlalu ingat yang harus dilakukan itu apa saja."

"Oh, benar juga."

Setelah selesai mengambil makanan, aku dan Tina beranjak ke meja makan yang di isi oleh Heli dan yang lain, semua murid terlihat memperhatikan kami berdua. Huh, untung saja aku berdua dengan Tina. Aku tak bisa membayangkan kalau yang berada di posisi tadi hanya aku sendirian. Rasanya kepalaku seperti berlubang karena tatapan tajam dari murid perempuan yang iri kepada kami berdua.

Aku duduk di sebelah Jaan, sedangkan Tina duduk di sebelahku dan sebelahnya ada Jakah. Dihadapanku ada Solon dan dihadapan Tina ada Heli, Shion duduk disebelah Solon dan Jino duduk di sebelah Heli, dan Noah di sebelah Jakah.

"Kamu gak papa, kan?" tanya Jaan kepadaku, aku mengangguk, "Iya, makasih ya teman-teman."

"Setelah ini lebih baik kalau Sooha dan Tina berjalan bersama kita saat diluar." ucap Heli, aku membulatkan mataku. Tak bisa membayangkan bagaimana orang-orang terutama wanita-wanita di decelis academy ini akan cemburu kepada kami.

"Sepertinya itu akan merepotkan bagi kalian." ucapku, Jaan langsung menggeleng, "Gak merepotkan kok, Soo." ucapnya lembut.

"Tapi kan-" ucapku lagi yang langsung dipotong oleh Solon, "Tuh kan, aku bilang dia gak mau kita tolongin, udahlah gak usah ditolongin dia." kesalnya, temperamen Solon yang buruk ini sama saja di dunia ini.

"Gak gitu. Maafin aku Solon aku gak bermaksud gak mau kalian tolong. Aku sangat-sangat senang kalian tolong, sungguh. Hanya saja aku takut aku malah membebani kalian." ucapku, Tina pun ikut mengangguk kali ini dia setuju kepadaku.

"Sooha, Tina kalian itu gak akan membebani kami kok. Kan kami juga yang menawarkan perlindungan kepada kalian. Kalian berdua tidak usah sungkan okey." jelas Heli.

"Okey jadi siapa yang malam ini ngantarin Sooha, siapa yang ngantarin Tina?" tanya Jino dengan semangatnya.

"Bareng aja, ngapain misah-misah si?!" Jino langsung menatap lelaki dengan odd eye itu. "Biar gak terlalu menarik perhatian dasar Solon bodoh." kesal Jino, membuat yang lain tertawa karena Solon dan Jino yang malah beradu mulut.

Sedangkan Jaan yang duduk di sebelahku tiba-tiba melepaskan outer yang sekarang dia pakai karena sekarang kami memakai pakaian bebas. Outer yang dia lepaskan itu dia letakan untuk menutupi pahaku yang memakai rok pendek.

"Harinya dingin kenapa kamu memakai rok pendek." bisiknya, membuat aku merona. "Hehe aku mengambil baju yang paling pertama kulihat di lemari tadi." jawabku tersenyum canggung.

"Wah-wah, lihatlah Jaan, dia menggoda Sooha." celetuk Shion yang duduk dihadapan Jaan, Jaan langsung melotot menatap Shion yang malah mengejeknya.

"Sudah-sudah ribut banget kalian ini. Lanjutkan makannya, nanti keburu malam." ucap Heli menghentikan keributan yang ada di meja kami.




tbc

Suddenly I became Sooha?! | Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang